"Sayang, kamu gak bosen nonton kartun mulu?"
Biasanya di minggu pagi yang indah Novalio sudah stand by di matras yoga untuk berolahraga ringan dan latihan mengatur pernapasan. Tapi hari ini ia duduk bersandar di ranjang tidurnya, menonton series kartun yang belum selesai ia tonton dari kemarin sore.
Mulai kesal karena eksistensinya tak kunjung diindahkan, si dominan memilih untuk mengganggu keantengan sang omega yang sedang asik menonton sembari menyemil keripik ubi.
"Ih ini tuh bukan kartun! Tapi anime! A-ni-me!" protesnya.
Terima kasih kepada Hendrick yang sudah mengenalkan Novalio pada dunia dua dimensi yang berasal dari negeri matahari terbit itu. Kini Herza hanya bisa misuh-misuh jika Novalio sudah fokus pada series yang ia tonton.
"Sama aja deh perasaan."
"Beda dong. Udah kamu diem, ganggu aja."
Sepertinya tokoh bocah dengan surai pink itu lebih menarik dari suaminya sendiri. Terpantau sudah dua jam Novalio ketawa-ketiwi menonton tingkah bocah ajaib itu. Lalu peran Herza di sana adalah sebagai pelayanan pribadinya, jika Novalio haus, Herza tinggal menyodorkan gelas air untuknya. Atau jika keripik ubi nya habis, maka Herza bertugas untuk mengambilkan cemilan yang lain.
Tapi jika Herza pergi, Novalio akan merengek. Ia ingin Herza menemaninya menonton anime, padahal keberadaannya sendiri dilupakan.
"Sayang, masa Daddy diacuhin sama ayah kalian, ayo main sama Daddy."
Bosan dengan tayangan yang ia lihat, ia pun menyibukan diri dengan mendusalkan kepalanya pada perut buncit itu, menciuminya dengan gemas dan mengusapnya sesekali.
Herza merasa semakin diasingkan saat tidak ada pergerakan dari si kembar. Mungkin mereka sedang malas menanggapi ocehan daddynya dan ikut fokus menyimak tayangan anime di televisi.
"Ish, kalian ini emang nyebelin, gak ada yang sayang sama Daddy."
Masih tidak ada reaksi, biasanya Novalio akan protes atas tingkah lebay dan manja suaminya ini. Tapi suasana di kamar itu malah semakin hening. Herza menghela napas panjang, lebih ia tidur, karena satu-satunya tempat yang bisa ia datangi saat ini adalah alam mimpi.Herza tidur dengan kepalanya berada di pangkuan Novalio, menghadap ke perut yang masih ia peluk. Ingatkan Herza kalau dia bukan Lilo yang bisa tidur di pangkuan Novalio sesuka hati, dia berat. Sangat berat.
"Herzaa."
"Hmm?" Baru tiga menit memejamkan mata, Novalio sudah menggoyang-goyangkan lengannya.
"Pengen warnain rambut."
Detik waktu terus berjalan tapi tidak ada reaksi lagi dari sang suami. "Herza ih!" Dilihatnya Herza masih terpejam. Entah ia benar-benar tidur atau hanya pura-pura saja.
Ya, si lelaki gemini itu hanya berpura-pura tertidur. Ia sedang merajuk dan ingin membalas Novalio dengan tidak meladeni keinginannya itu. Ia pikir masa mengidam itu sudah berlalu, ternyata belum ya?
"Herza jelekk, aku mau rambut pink kayak gitu." Novalio nampaknya sudah begitu jatuh cinta dengan anime satu ini hingga dia tiba-tiba ingin mengubah rambutnya sama seperti si tokoh utama.
Kepala Herza didorong cukup kuat hingga ia terbangun dan duduk sambil berpura-pura menguap. Matanya memicing sinis pada tokoh kartun yang masih asik berdialog.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mate - Hyuckno [End] ✅
FanficBerawal dari sebuah insiden hingga cinta yang tumbuh karena terbiasa. Hehehe gak pinter bikin deskripsi, langsung cus baca aja BxB ya gaes Mpreg 21+ Banyak mengandung konten sensitif🙏🏻 ???? Omegaverse (ini versi aku ya, jadi mohon maaf kalau gak...