-THAT NIGHT-
"Ci? Ci shani kenapa bisa sampai sini?" Ucap chika lembut setelah masuk ke dalam mobil.
Shani hanya diam karna dirinya masih sangat ketakutan sehingga pundaknya bergetar. Chika memahaminya dan membawa shani kedalam pelukannya.
"Jangan takut ci, disini cici aman sama aku" entah pikiran darimana, chika tiba - tiba menjadi lembut.
Shani mengangkat kepalanya dan menghadap ke arah chika.
"Egh, tadi aku gak sengaja ngeliat kamu keluar apartemen yang gak jauh dari rumah aku. Karna aku bosen di rumah, jadinya aku ngikutin kamu kesini" jelas shani panjang lebar.
"Haduuh kenapa ngikutin aku sih ci? Disini bahaya tau"
"Kalo bahaya, kenapa kamu kesini?"tanya shani polos.
"Ya aku ada perlu disini, temen aku juga banyak disini"
"Kring.. Kring.."
Handphone chika berdering dan disana tertera nama "Rayhanjing".
"Hallo chik, lo dimana? Ini udah mau mulai"
"Iya, gue kesana sekarang"
Chika melihat shani yang juga sedang menatap dirinya. Sepertinya shani tidak ingin ditinggal sendiri oleh chika.
"Aku harus ke dalam sekarang ci. Ci shani disini sendiri gapapa?" Tanya chika yang di jawab gelengan oleh shani.
"Aku takut sendiri, aku ikut kamu aja ya?" Shani meunjukan puppy eyes nya.
"Jangan ci, di dalam gak baik buat cici. Nanti cici di gangguin lagi"
"Plis chika, aku lebih takut sendiri disini daripada ikut kedalam sama kamu" ucap shani memohon agar chika mau membawanya ke dalam. Karna selain takut, shani juga ingin tahu apa yang chika lakukan di dalam sana.
"Huft, yaudah cici boleh ikut. Tapi nanti cici sama temen aku terus ya?" Shani tersenyum senang lalu mengangguk.
——
"Ray, ini kakak kelas gue. Tolong jagain, gue siap - siap dulu" ucap chika langsung meninggalkan shani dan rayhan karna waktu sudah mendesak.
"Nama lo siapa? Kenapa lo bisa ada disini?" Tanya rayhan kepada shani.
"Nama aku shani, aku kesini pengen liat chika. Emang nya chika disini ngapain?" Rayhan tertawa mendengar pertanyaan shani.
"Yok ikut gue, nanti lo juga bakalan tau chika disini ngapain" shani mengangguk dan mengikuti rayhan.
Bau asap rokok dan alkohol yang menyengat membuat shani sedikit pusing karna tidak terbiasa.
Kini rayhan dan shani berhenti tepat di samping sebuah ring. Disana terlihat beberapa orang yang memberikan uang nya pada seorang pekerja disana.
"Kali ini pasti fajri menang, dan bini gue gaakan marah - marah lagi kalo liat gue bawa uang segepok" ucap salah satu penonton yang sudah menyetor uang taruhannya.
Taruhan, shani tau orang - orang yang menyetor uang itu sedang mengikuti taruhan. Tapi, dimana chika? Gadis itu tiba - tiba pergi setelah menitipkan shani kepada rayhan. Shani mengedarkan pandangannya mencari keberadaan chika. Adik kelas yang latar belakang kehidupannya ingin diketahui shani.
"Nah itu chika" ucap rayhan kepada shani menunjuk ke arah chika yang sudah berada di atas ring.
"Hah?! Chika berantem?" Kaget shani saat melihat chika sudah menggunakan celana pendek, baju kaos berwarna hitam dan handwrap yang melekat di kedua tangannya.
"Yaiyalah shan, yakali disini si chika mau berenang" rayhan terkekeh.
"Gabisa - gabisa, chika kan cewek. Masih di bawah umur pula. Mana boleh ikut - ikut beginian" ucap shani panik dan ingin naik ke atas ring. Tapi langsung di tarik oleh rayhan.
"Udah - udah gausah panik gitu. Chika udah biasa kok, dia gaakan kenapa - kenapa juga. Lo disini aja nonton dengan tenang" ucap rayhan. "Gila nih orang, chika kan cewek yakali aku bisa tenang nontonin dia" batin shani.
*****
Tbc.
Next?
Komen dan vote lah jameteerrss🤙🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
EVER LOST - END
Teen FictionEVER LOST by Bxxvaxuthx_ [Cerita pertama di akun ini] Dear pembaca, jangan berharap ini cerita romance. Kakak adik lebih baik🤙🏻 - Ketika suatu saat chika mengetahui fakta bahwa saudara yang selama ini ia cari ternyata sering kali berada di dekatn...