EVER LOST - 4

1.6K 183 7
                                    

-THE BEGINNING OF EVERYTHING-

  Pagi ini cuaca sangat cerah, dapat membuat suasana hati menjadi tenang untuk melakukan aktivitas. Sama hal nya dengan chika, gadis itu dengan semangat bersiap - siap menuju sekolah nya.

Seragam putih abu - abu dan dasi yang tidak terpasang dengan benar, disertai jaket kulit berwana hitam yang melekat di tubuhnya menambah kesan tomboy pada diri chika. Tapi tidak di pungkiri juga, chika memiliki paras yang menawan. Seperti saat ini, walaupun wajahnya banyak lebam ia masih terlihat sangat cantik.

"Cincin - Hindia"

Kau bermasalah jiwa aku pun rada gila jodoh akal-akalan neraka kita bersama
Kau langganan menangis lakimu muntah-muntah begitu terus sampai Iblis tobat dan sedekah
Terkadang rasanya leher terbakar hingga pagi seperti aku hidup berpasangan dengan api
Berhenti ulangi psikolog dan terapi
Aku isi bensin kita coba lagi

Lagu favorit chika yang hampir setiap saat ia dengarkan. Persetan dengan makna lagunya, yang penting membuat suasana hati chika bersemangat. Chika mengambil kunci mobil sport nya lalu menuju pintu keluar.

"Pagi chika, saya harap hari ini tidak ada kekacauan yang kamu buat" ucap dheo yang tiba - tiba berada di hadapan chika.

"Lo ngagetin aja sih, untung jantung gue kagak loncat keluar" kesal chika. "Sorry chik, saya hanya mengingatkan" balas dheo. "Iya iya makasih. Hari ini lo juga jangan lupa buat bantuin gue nyari tau dimana kakak gue sekarang" ucap chika dibalas anggukan paham oleh dheo.

——

Chika memasuki kelas yang sudah ramai. Pandangan chika tertuju kepada teman baru nya, yaitu jopana geng. Chika menghampiri mereka bertiga.

"Hallo jamet jamet ku" sapa chika dengan senyuman lebar.

"Masih pagi loh chik. Jan ampe lo gue gebuk" ucap olla emosi.

"Canda bosku✌🏻"

"Eh chik, muka lo kenapa anjir?!" Kaget zee saat melihat beberapa lebam di wajah chika.

"Palingan tuh anak di gebukin karna ketauan suka maling celana dalam tetangga" celetuk adel yang membuat chika menatap kesal ke arah adel.

"Ngadi - ngadi lo. Ini tuh namanya tanda kemenangan" sombong chika mengangkat dagunya. "Kemenangan apa? Yang bener kalo ngomong" kesal olla. "Sabar lah anjir, ngegas aje lu" jawab chika tak kalas kesal.

"Emang kenapasih chik? Lo abis di pukulin anak badung sekolah sebelah?" Tanya zee yang juga sangat ingin tahu dengan apa yang terjadi kepada teman nya ini. Tapi di jawab gelengan oleh chika.

Chika mulai menjelaskan pekerjaan yang sering ia ikuti jika ia gabut malam - malam. Olla, adel dan zee terkejut mendengar cerita chika.

"Wah parah anjir si chika. Lo gak takut mati?" Respon olla terkejut. "Ngapain takut mati? Hidup cuma sekali. Mending gue lakuin semua yang gue suka dan gue mau" jawab chika santai.

"Iya juga sih, kapan - kapan ajakin kita dong chik" ucap adel antusias. "Nah bener tuh, gue juga mau ikut chik" respon zee tak kalah antusias.

"Lo gimana la? Mau join gak?" Tanya chika kepada olla sambil menaik - naik an satu alis nya. "Ya mau lah, gue juga kepo kali" mereka berempat tertawa lepas, sampai akhirnya guru mata pelajaran pertama memasuki kelas.

——

"Waah akhirnya.. kepala gue gak jadi pecah karna pelajaran fisika" ucap zee sedikit berteriak sesaat jopana geng sampai di rooftop sekolah.

"Iya anjir, apalagi guru nya buk vivi. Bawaan nya tuh kelas jadi horor" timpal olla sambil mengipas - ngipaskan buku ke lehernya.

"Coba aja guru nya ci shani, pasti gue betah di kelas. Gak pulang - pulang pun gue jabanin" ucap adel sambil merebahkan tubuhnya di atas papan yang ada disana.

"Ci shani yang gamau masuk kelas karna ada lo, dudul.." timpal chika yang membuat zee dan olla tertawa.

"Eh met, lo suka balapan motor gitu gak?" Tanya olla kepada chika. "Gue sering nonton balapan liar gitu. Tapi gue belum pernah nyoba ikutan balap nya" jawab chika.

"Wah kita emang gak salah pilih lo buat gabung sama kita. Hobi kita berempat sama cuy" antusias adel.

"Bener dul, untung kita gak terkecoh sama muka jamet lo yg agak alay itu" timpal zee yang membuat chika mengejarnya.

Aksi kejar - kejaran itu berlangsung beberapa saat, hingga akhirnya chika menangkap zee dan menarik telinganya. "Ketangkep kan lo, masih berani bilangin gue jamet alay?" Ucap chika dengan wajah kemenangan. "Hahaha ampun.. ampun.. chik, lo gak jamet kok. Lo cantik banget" jawab zee yang sebenarnya sudah merasakan sakit di telinganya, tetapi ia tetap tertawa karna melihat wajah chika yang benar - benar jamet🫢.

Olla dan adel tertawa lepas melihat dua sahabatnya ribut. Sampai akhirnya ada seseoran dengan wajah datar berjalan ke arah chika dan zee.

Zee yang tadinya ikut tertawa lepas, seketika terdiam dan mencoba memberi kode kepada chika yang masih misuh - misuh. "Chik, udah chik.." ucap zee sedikit bergetar.

"Apa lo? Takut kan takut kan?" Balas chika bertele - tele. "Lo berdua kenapa juga ikut diem?" Bingung chika melihat ke arah olla dan adel yang hanya di balas gelengan oleh mereka berdua.

"CHIKA!!"

-

Tbc.

Next?

Banyakin vote nya dong manizzz, pollow pollow jugaa🤙🏻

Dari kemaren fyp gue kebanyakan chika nangis di show cara meminum ramune wir. Ikutan sedih karna oshi kita tuh jarang banget nangis gasiih?🥲

Semoga aja anak nya semangat terus dan semoga juga chika nya tau kalo kita semua selalu dukung dan sayang banget sama dia, ANJAAYYY🤙🏻🤙🏻

EVER LOST - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang