Di sebuah rumah mewah dengan interior classic yang dapat memanjakan mata bagi siapa pun yang melihatnya, lebih tepatnya di salah satu kamar yang terbilang luas jika hanya di huni oleh satu orang.
Tok.. tok.. tok..
Ketukan pintu itu mengalihkan fokus sang pemilik kamar yang baru saja selesai mandi.
"Masuk aja ci, pintu nya gak adek kunci"
Yap, itu adalah kamar chika yang kini sudah tinggal bersama morgan dan shani. Setelah tadi mereka merayakan ulang tahun shani, jopana geng pulang karna memilih untuk memberi waktu kepada chika dan keluarga nya.
"Adek kenapa mandi malam - malam?"
"Hum badan adek lengket ci, kalo gak mandi ntar susah tidur" jawab chika yang masih mengeringkan rambut dengan handuknya.
Shani mengangguk paham dan duduk di ujung kasur Queen Size milik chika.
Dari pantulan cermin meja rias, chika dapat melihat shani yang termenung. Sudah dapat dipastikan bahwa shani masih memikirkan kejadian beberapa waktu lalu.
Chika pun mendekat ke arah shani dan mengusap lembut tangan mulus cicinya itu.
"Cici masih kepikiran ya? Adek ceritain sekarang mau?" Tanya chika lembut.
Shani menatap chika dan mengangguk.
Flashback On.
Selama di rumah sakit sebenarnya chika sudah sadar, ia hanya pingsan sekitar 2 jam. Bahkan ia sudah mendengar semua percakapan morgan dan shani sejak morgan datang malam itu untuk menjenguknya.
Awalnya memang chika begitu kesal dan marah saat mengetahui shani berbohong kepadanya. Apalagi di tambah dengan kata - kata zion yang membuat telinganya begitu panas.
Tapi setelah mendengar penuturan morgan tentang keluarga mereka, chika menjadi merasa bersalah telah bersikap kurang baik terhadap shani. Apalagi saat ia mendengar shani begitu merasa bersalah atas kejadian ini.
Chika mendengar betul bagaimana isak tangis shani dan gadis itu tidak mau makan sampai chika siuman. Di tambah chika mendengar bahwa opa sudah di jebloskan ke penjara oleh morgan, itu semua morgan lakukan demi chika agar bisa tinggal bersamanya.
Tapi beberapa saat kemudian, chika memiliki ide jahil kepada shani.
"Anak om bisa di suruh keluar aja gak? Saya gak suka liat dia disini"
Kata - kata itu sengaja chika keluarkan agar shani tidak berada di ruangan itu dan chika bisa berbicara empat mata dengan morgan.
Setelah itu chika menjelaskan semuanya kepada morgan dan morgan pun akhirnya paham, lalu mengiyakan ide jahil chika.
Anak dan bapak itu menghubungi teman - teman dekat chika, yaitu jopana geng untuk meminta bantuan agar rencana ini berjalan mulus.
Untungnya chika memiliki teman - teman yang selalu ada untuknya, seperti saat itu jopana geng kompak untuk langsung membantu ide chika dan morgan.
Flashback Off.
Shani pun ternganga mendengar cerita chika, sedangkan gadis yang bercerita itu hanya terkekeh geli saat melihat shani yang sudah memberikan tatapan kematian kepada chika.
Shani pun tak sengaja menepuk perut chika yang mana tepat di lebam nya yang cukup besar.
"Aduuuh!! Perut adek masih sakit ci!!" Teriak chika karna memang perut nya sangat sakit.
Shani langsung panik dan merebahkan tubuh chika lalu membuka kaos bagian perut chika.
"Maaf dek, cici gak sengaja sumpah.." panik shani.
![](https://img.wattpad.com/cover/349333943-288-k994039.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
EVER LOST - END
Ficção AdolescenteEVER LOST by Bxxvaxuthx_ [Cerita pertama di akun ini] Dear pembaca, jangan berharap ini cerita romance. Kakak adik lebih baik🤙🏻 - Ketika suatu saat chika mengetahui fakta bahwa saudara yang selama ini ia cari ternyata sering kali berada di dekatn...