EVER LOST - 17

1.3K 185 4
                                        

"Adek gamau tinggal bareng kita ci"

Ucap morgan setelah duduk di samping shani dengan tampang lesu nya.

Shani menghadap morgan cepat. "Kenapa pa? Papa udah coba buat bujuk adek?" Shani berusaha menahan air matanya.

Morgan mengangguk sebagai jawaban.

Tiba - tiba jopana geng mendekat ke arah shani dan morgan.

"Selamat siang om, siang ci shani"

Morgan dan shani kembali menormalkan ekspresi mereka.

"Hallo.. selamat siang.." sapa morgan dengan senyuman, begitu pula dengan shani.

"Om sama ci shani pasti belum makan kan? Ini kita bawain makanan buat om sama ci shani" ucap zee.

"Terimakasih banyak ya nak.. kalian tau aja kalo om sama shani belum sempat makan"

"Hehehe iya sama - sama om. Oh iya om, chika nya udah siuman belum om?" Tanya adel.

"Udah, kita langsung masuk aja. Pasti chika udah nungguin kalian dari tadi"

Morgan dan jopana geng beranjak masuk ke dalam ruang inap chika. Sedangkan shani memilih untuk tetap di luar, karna chika yang meminta morgan untuk menyuruh shani di luar saja.

"Woi jamet.. kangen banget kita - kita sama lo.." ucap olla sedikit berteriak.

Adel sedikit mendorong kepala olla. "Lo kira ini di pasar? Kecilin dikit volume suara lo"

Olla tersenyum kikuk dan menampilkan gigi nya.

Chika dan morgan terkekeh melihat tingkah lagu sahabat chika ini.

"Jadi gimana rencana kita selanjutnya met?" Tanya zee membuka suara.

Chika dan morgan saling bertatapan dan tersenyum.

"Sini kalian deketan, om ada ide bagus"

Jopana geng dan morgan merapatkan posisi dan terlihat seperti sedang membicarakan sesuatu yang penting. Hingga percakapan itu selesai, jopana geng mengangguk paham dan tertawa geli.

"Ide om oke juga ya" ucap zee.

Morgan menatap ke arah zee dengan rasa sombong nya. "Iya dong"

Skip.

Di hari yang sama, chika sudah di perbolehkan pulang oleh dokter karna chika lah yang memohon untuk di rawat jalan saja. Karna gadis itu sangat sangat bosan jika berlama - lama di rumah sakit.

Kini chika, jopana geng, morgan dan shani sedang berjalan beriringan keluar dari rumah sakit. Dengan posisi chika berada di kursi roda.

Sering kali shani curi - curi pandang kepada chika yang kini kursi rodanya di dorong oleh zee. Ingin sekali rasanya shani yang mendorong kursi roda itu dan memanjakan chika di saat - saat seperti ini. Tapi ia urungkan niatnya, karna hal itu akan membuat chika tambah benci kepadanya.

Saat mereka tiba di parkiran mobil, jopana geng pergi ke tempat mobil mereka terparkir, sedangkan chika menaiki mobil morgan dan shani.

"Sini cici bantu dek.." ucap shani yang ingin membantu chika untuk masuk ke dalam mobil.

Chika menepis kasar tangan shani. "Gue gak butuh bantuan lo!"

Shani terdiam menatap nanar ke arah chika. Bagaimana bisa chika yang dulu sangat lembut kepadanya, kini berubah menjadi sangat kasar.

Shani memilih untuk tidak merespon ucapan chika. Tapi tetap menolong sang adik memasuki mobil. Dengan pasrah, chika akhirnya diam saja menerima perlakuan shani karna juga kondisi badan nya belum memungkinkan untuk memberontak.

EVER LOST - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang