EVER LOST - 16

1.3K 193 9
                                        

Kini di sebuah rumah sakit ternama, lebih tepatnya di sebuah ruangan VVIP. Chika masih terbaring lemah tak sadarkan diri.

Tulang hidung patah dan banyak luka robek juga lebam di wajah dan perutnya.

Shani masih setia menemani chika, merutuki semua kesalahan yang membuat adiknya menjadi seperti ini. Ditemani oleh air mata yang masih terus mengalir kala mengingat bagaimana chika begitu tulus menyayangi nya, tapi dengan teganya shani membohongi chika. Bukan keinginannya, tapi keadaan yang membuat semua ini terjadi. Walaupun begitu shani tetap merasa bersalah.

Shani menggenggam tangan chika yang di infus. Mengelus lembut tangan yang sudah tidak bergerak dari 4 jam yang lalu itu.

"Dek maafin cici.."

Lagi - lagi hanya itu yang mampu shani ucapkan. Sampai ada seseorang yang mengetuk pintu ruang inap chika. Shani menghapus air matanya dan beranjak membukakan pintu.

"Papa.." ucap shani langsung menghambur kepelukan sang papa.

"Hiks.. hiks.. adek pa.." shani semakin menangis dipelukan morgan.

"Udah sayang, papa yakin adek kuat. Jangan nangis lagi ya?" Morgan mengelus lembut puncak kepala shani dan menciumnya.

"Ini semua salah shani pa, harusnya shani dari awal jujur sama adek.."

"Enggak sayang.. ini semua udah takdir, kita jalani dan perbaiki ini sama - sama ya?"

Shani mengangguk membenarkan ucapan morgan. Lalu morgan membawa shani untuk masuk ke dalam ruang inap chika.

Morgan mendekat ke arah chika dan mengelus surai rambut chika.

"Cepat pulih ya nak.. kita perbaiki ini semua dan kembali hidup bersama" ucap morgan lalu mencium puncak kepala chika.

Lalu morgan menyusul shani yang sudah duduk di sofa.

"Ci, kenapa adek bisa tau sebelum kita ngasih tau?" Tanya morgan.

Shani menjelaskan semua nya yang mana bermula saat shani di telfon oleh olla, dengan segera shani menuju tempat chika bertanding. Sesampainya shani disana, olla zee dan adel menceritakan semuanya. Shani sangat terkejut, ia tau betul siapa zion. Manusia licik kepercayaan opa nya.

Morgan mengangguk paham mendengar penjelasan shani.

"Gimana caranya biar adek gak marah sama kita pa? Aku takut adek benci dan pergi ninggalin kita" lirih shani.

"Kita usaha ya sayang, lagian semua yang di omongin zion ke adek itu gak bener. Papa udah lama nyari adek dan mama, tapi semuanya nihil tanpa hasil" ucap morgan.

"Papa gak pernah mau pisah sama adek dan mama, tapi kalo papa gak pisah sama mereka, mama dan adek akan berada dalam bahaya. Opa akan membuat mereka celaka"

"Bertahun - tahun papa nyari jalan keluar buat masalah keluarga kita ini, tapi baru sekarang papa menemukannya" lanjut morgan.

Shani mendengarkan baik - baik ucapan papa nya.

"Beneran pa? Berarti secepatnya kita akan tinggal bareng adek lagi?" Tanya shani antusias.

Morgan pun mengangguk dan tersenyum.

"Opa sekarang sedang di proses oleh BNN terkait jual beli Narkoba dengan sekala internasional. Papa sudah memberikan seluruh bukti yang akan memberatkan opa kamu di persidangan. Bahkan opa gak akan menang di persidangan"

Shani melongo tak percaya jika opa nya mempunyai bisnis illegal itu. Tapi ia bahagia karna tidak ada lagi yang akan menghambatnya untuk bersatu kembali dengan chika.

EVER LOST - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang