EVER LOST - 3

1.8K 208 4
                                        

-TRY TO GET CLOSER-

"ARGHH!"

Erangan chika menggelegar di seluruh penjuru sebuah ruangan kecil. Di ruangan tersebut terdapat sebuah brangkar seperti di rumah sakit, tetapi sudah sedikit lusuh.

"Makanya jangan berantem! Kamu tuh cewek, cari hobi lain lah!" Omel shani sembari menekan - nekan lebam di pipi chika.

"Iih gamau, aku suka kerjaan ini. Lagian tadi aku menang loh ci shani. Aws.." balas chika dengan sedikit ringisan.

"Menang sih menang, tapi aaagghhh.." shani tak mampu meneruskan ucapan nya, karna chika terlalu ngeyel. Sehingga shani yang terkenal lemah lembut kini di buat sangat emosi.

"Jangan di teken - teken ci shani.. nyeri euy" ringis chika.

"Udah.. abis ini kita langsung pulang" ucap shani datar yang membuat chika bingung. Mereka baru saja kenal, kenapa shani terlihat begitu khawatir?

"Iya ci shani, abis ini aku anter cici dulu. Baru aku pulang" tidak tau apa yang terjadi pada dirinya, walaupun mereka baru kenal tetapi chika merasa shani sudah sangat dekat dengan nya. Sifat lembut chika telihat jelas ketika bersama shani.

"Kamu gaperlu anter aku. Aku bisa pulang sendiri. Inget, besok sekolah. Jangan sampai telat" ucap shani sangat datar dan meninggalkan chika sendiri.

Tidak tinggal diam, chika mengambil barang - barang nya dan mengikuti shani dari belakang.

"Ray, gue pulang dulu ya. Gaji gue lo pegang aja dulu" ucap chika menepuk pelan pundak rayhan.

"Tumben lo pulang nya cepet, mau kemana?" Tanya rayhan sedikit berteriak karna chika sudah sedikit jauh berada di depannya.

"GUE NGANTER CI SHANI DULU!"

Rayhan menggeleng melihat tingkah laku chika. Tidak biasanya anak itu bersikap lembut kepada orang yang baru ia kenal.

——

Kini chika berada di depan sebuah rumah yang besar nya menyerupai istana. Cat berwarna putih dengan kombinasi berwarna gold menambah kesan mewah bangunan tersebut. Di rumah itulah mobil yang sedari tadi diam - diam chika ikuti berhenti.

"Buset! Ini rumah? Gede banget anjir. Ci shani tajir parah ternyata" ucap chika terheran - heran melihat luas dan mewahnya rumah shani.

"Tapi dia kenapa tiba - tiba perhatian sama gue ya?" Gumam chika. "Ah bodoamat lah, udah untung masih ada yg peduli sama gue" chika kembali menjalankan mobilnya meninggalkan rumah shani, karna dirasa shani sudah aman sampai rumah.

——

  Sesampainya chika di apartemen, ia langsung mandi dan membersihkan diri. Setelah selesai, chika duduk di sofa ruang tengah dan menyalakan tv digital yang berukuran 55 inc.

"NONA CHIKA!"

Suara yang sangat chika kenal kembali memanggilnya. Dengan perasaan malas, chika berjalan ke arah pintu keluar dan membukakan pintu.

"Apa? Gue baru istirahat loh om!" Geram chika.

"Maaf nona, apakah tadi nona kembali mengikuti pertarungan illegal itu?"

"Emang nya kenapa?" Tanya chika sedikit risih. "Tuan besar tidak menyukai itu nona, saya dimarahi habis - habis an oleh tuan besar karna ia tahu nona chika terluka tadi" jelas pria itu.

"Itu bukan urusan gue, mau lo di marahin, di pecat, itu urusan lo sama tuan besar lo itu" chika menaikan nada bicaranya. "Baiklah nona, maaf saya mengganggu waktu istirahat nya" dengan wajah lesu, pria itu perlahan meninggalkan chika yang masih berdiri di ambang pintu.

"Tunggu!" Teriakan chika membuat pria itu menoleh. "Kenapa nona? Nona membutuhkan sesuatu?" Tanya nya sopan.

"G-gue minta maaf udah ngomong kasar sama lo. Nama lo siapa?" Tiba - tiba chika merasa bersalah setelah melihat wajah pasrah pria dihadapannya. "Tidak apa - apa nona, ini sudah bagian dari pekerjaan saya. Nama saya Dheo, nona bisa memanggil saya dengan nama itu. Jangan panggil om lagi" ucap dheo di akhiri kekehan.

"Iya deh iya, lo juga jangan manggil gue dengan embel - embel nona lagi. Panggil chika aja biar enak" ucap chika santai di balas anggukan oleh dheo. "Lo bisa bantuin gue buat nyari kakak gue?" Tanya chika. "Saya akan selalu bisa membantu kamu, kapan kita mulai?"

"starting from now?" Dheo tersenyum dan mengangguk paham lalu pergi dari apartemen chika.

*****

Tbc.

Next?
Follow, komen dan vote dong jameterss😪

Biar gua semangat nulisnya, anjaay slebew🤙🏻

EVER LOST - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang