Shani baru saja selesai bersih - bersih dan merebahkan tubuhnya di kasur. Aroma lavender sebagai pengharum ruangan kesukaan shani menambah ketenangan bagi orang yang memasuki kamar mewah gadis ini.
Krek..
Pintu kamar shani terbuka perlahan, disana terlihat morgan berjalan ke arah shani yang tengah beristirahat di kasur king size miliknya.
"Selamat malam sayang" sapa morgan, langsung duduk di ujung ranjang dan mengelus puncak kepala shani.
Senyum shani mengembang seketika dan memeluk pinggang sang papa. "Shani kangen papa" ucap shani menenggelamkan kepalanya di perut morgan.
Morgan tersenyum sambil geleng - geleng kepala melihat tingkah manja shani. "Lucu banget sih anak papa. Kalo chika tau, pasti kamu diketawain" morgan terkekeh kala membayangkan ekspresi chika saat melihat cici nya ini sangat manja.
Shani melepaskan pelukannya dan beralih menatap wajah sang papa yang sedang tersenyum. "Kenapa hmm?"
"Kenapa papa tiba - tiba ngomongin chika?"
"Sebentar lagi kita menang sayang, kita bisa berkumpul layaknya keluarga - keluarga harmonis di luar sana"
"Maksud papa?" Shani belum benar - benar mengerti ucapan papanya.
"Papa berhasil meretas sistem perusahaan opa, dan itu adalah awal dari kehancuran nya. Setelah semua benar - benar hancur, tidak ada lagi kata ancaman dari opa untuk keluarga kita"
"J-jadi maksud papa, sebentar lagi gaada lagi yang bisa misahin aku sama chika?" Tanya shani dengan mata yang sudah berkaca - kaca. Lalu di jawab anggukan oleh morgan.
Shani duduk dan memeluk erat sang papa, menenggelam kan kepalanya di ceruk leher morgan dan menumpahkan air mata kebahagiaannya.
"Walaupun sampai sekarang aku gatau apa yang terjadi di masa lalu papa, mama dan opa, sampai - sampai aku dan adek dipisahkan. Tapi aku pikir - pikir lagi, lebih baik menyambut kebahagiaan yang akan datang, dari pada menangisi masa lalu"
Morgan melepaskan pelukan shani dan menatap lekat putri nya. Entah amal baik apa yang telah diperbuat mendiang istrinya, sampai - sampai mereka mempunyai buah hati yang sangat lembut ini.
Morgan mengusap lembut pipi shani yang sudah di penuhi air mata. "Udah ya nangisnya, nanti mata anak papa ini sembab. Jadi jelek" morgan berusaha mencairkan suasana.
"Iih papa nyebelin" shani mencubit - cubit perut sang papa.
"Aduh.. aduh.. ampun, anak papa cantik kok" ucap morgan mengakhiri canda gurau itu.
"Hmm pa? Adek marah gak ya, sama aku? Karna aku gak jujur dari awal?"
"Mungkin dia butuh waktu aja untuk menerima semua ini" morgan berusaha menenangkan pikiran shani.
"Udah ah, gausah terlalu dipikirin. Papa yakin, adek gaakan pernah bisa benci kamu. Kalian aja semakin hari, semakin bucin papa liat - liat" goda morgan.
"Papa tau dari mana? Papa ngintilin kita yaa?"
"Hmm gimana yaa?" Morgan memasang wajah tengil, dan itu sangat menyebalkan menurut shani.
Sebelum terjadi perang antara anak dan ayah ini, morgan lebih dulu mengambil ancang - ancang untuk berlari keluar dari kamar sang putri.
"PAPA!!!"
Skip.
Di lain tempat, tepatnya di sebuah unit apartement mewah. Terlihat empat orang gadis yang tengah mabar Mobel lejeng. Tak sekali dua kali terdengar kata - kata mutiara keluar dari mulut mereka.
"Ah olla asu! Kok lo buta map sih?!" Kesal adel.
"Lo yang gak bener pakai tank njing! Harusnya lo jagain gue!"
"Bacot! kalian berdua sama aja! Liat nih, gue push turret sendiri" sombong chika saat dirinya benar - benar tiba di base lawan.
"Weh anjir si chika diem - diem udah nyampe base lawan aja tuh. Gaass chik, kemenangan di depan mata" teriak zee.
"VICTORY!!"
Tampilan itu muncul pada masing - masing hp jopana geng. Terdengar teriakan kemenangan disana.
Kring.. kring.. kring..
"Hp lo bunyi tuh chik" ucap adel menyadarkan teman - temannya.
Chika mengambil hp nya, lalu mengangkat panggilan video itu.
"Hallo cici.. aku gak macem - macem, nih liat" chika mengarahkan kamera belakangnya kepada jopana geng dan memperlihatkan kondisi apartementnya.
"Baru tadi ketemu udah kangen aja" sambung chika membuat jopana geng menahan mual.
"Kepedean kamu. Cici tadi salah pencet" shani mematikan panggilan video itu secara sepihak.
"HAHAHAHHA MAMPUS!! KEPEDEAN SIH LO!" Tawa olla menggelegar. Diikuti dengan tawa zee dan adel yang tak kalah ngakak.
"Ketawa terus sampai mampus!" Kesal chika menatap sinis ke arah tiga sahabatnya.
"Iya lucu aja, yakali ci shani ngangenin bocah jamet kayak lo. Gak manuk akal" timpal adel.
"MASUK AKAL BEGO!" Kesal olla.
"Nah iya itu maksud gue"
"Huuhh.. udah udah, keram perut gue ngetawain ini dari tadi" ucap zee berusaha menormalkan nafasnya.
"Udah jam 9 nih, pulang yok" ajak adel.
"Hah? Udah jam 9 aja? Mati nih gue, mana belum ganti baju"
Benar saja, jopana geng belum mengganti seragam sekolahnya dengan baju main. Pastinya sekarang mereka dihantui wajah murka sang mama, kecuali chika.
Singkat cerita, jopana geng telah pulang ke rumah masing - masing dan tinggalah chika sendiri di apartement miliknya.
Sedangkan disisi lain, shani sudah merebahkan tubuh nya di atas kasur bersiap untuk istirahat. Tetapi pikirannya terus terganggu oleh chika, apakah gadis itu keluyuran bersama teman - teman freak nya itu?
Begitulah isi pikiran shani, jadilah gadis itu menelfon sang adik.
Tak butuh waktu lama, dengan cepat chika mengangkat panggilan video dari shani.
"Hm apa ci?"
"Kok jutek gitu sih dek?"
"Kik jitik giti sih dik?" Chika mencemooh shani.
"Maaf yaa tadi cici matiin vc nya"
"Cici jahat iissshh.. chika jadi di ledekin sama tiga jamet itu" chika mempoutkan bibirnya.
"Gemes banget sih adek cici. Maafin cici yaa, besok - besok gak gitu lagi"
"Kalo mau di maafin, besok berangkat sekolah chika yang jemput cici"
"Lah kok gitu? Kan cici bawa mobil juga dek"
"Kalo gamau yaudah, gajadi baikan. Chika ngambek seminggu sama cici"
"Eh eh iyaa, nanti cici share loc ya" jawaban shani membuat chika melebarkan senyuman nya dan menampilkan gummy smile indah.
"Okee deal"
Tbc.
Next?
Sebelumnya author minta maap ya karna up nya lama banget. Tapi bukan di sengaja ya, sekarang author lagi pusing nugas sama banyak tergabung kepanitiaan di kampus🫠Terimakasih buat yang udah baca dan nungguin cerita ini.
Sebenernya author sedih banget karna chika oshi author satu - satu nya milih buat lulus dari jkt48. Tapi kita semua sebagai fans yang memang benar - benar sayang sama jambul, harus mendukung apapun keputusannya.
Semangat ya buat kalian yang masih gamonin chika, big hug🫶🏻
JANGAN LUPA SAWERIA NYA YA JAMETEERSSS🤙🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
EVER LOST - END
Teen FictionEVER LOST by Bxxvaxuthx_ [Cerita pertama di akun ini] Dear pembaca, jangan berharap ini cerita romance. Kakak adik lebih baik🤙🏻 - Ketika suatu saat chika mengetahui fakta bahwa saudara yang selama ini ia cari ternyata sering kali berada di dekatn...