"ADUUHH.. ADUUHH.."
Ringisan chika menggema di sepanjang lorong deretan kelas 10 SMA Galaksi. Semua adik kelas melihat kearah dua orang gadis yang kini menjadi pusat perhatian.
"Telinga aku sakit ci, jangan di tarik - tarik"
"Diam kamu! Masih mata pelajaran kedua aja udah bolos" Ucap shani emosi. Bisa bisanya ia mendapati chika bersama jopana geng tidak masuk kelas tetapi malah duduk manis di rooftop sekolah.
Kini chika dan shani berada di ruang osis, hanya ada mereka berdua. Pengurus osis yang lain sedang mengikuti pelajaran. Sedangkan shani tadi di suruh mengambil barang didalam gudang yang posisinya bersebelahan dengan tempat jopana geng bolos.
"Kenapa bolos?" Tanya shani dengan wajah datar kepada chika yang sedang menunduk sambil mengusap telinganya yang masih terasa perih.
"JAWAB YESSICA LOVANIA NOERA!" Shani menaikan nada bicaranya.
"A-aku tadi bosan di kelas ci, aku gasuka pelajaran itu" ucap chika yang masih menunduk.
"Huh" shani menormalkan deru nafasnya dan memegang dagu chika agar menatap ke arahnya. "Mulai hari ini, gak ada yang namanya bolos. Cici akan selalu pantau kamu" sambungnya.
Chika merasa sangat aneh dengan sikap shani. Ada apa dengan orang di depan nya ini? Mengapa ia begitu memperhatikannya? Entahlah, chika belum berani menyakan semua itu kepada shani.
"I-iya ci, aku minta maaf" ucap chika sedikit bergetar karna ia menatap wajah shani yang sangat datar.
"Handphone kamu mana?" Tanya shani tiba - tiba. "Buat apa ci?" Chika tampak bingung tapi tetap memberikan hp nya. Shani mengotak - atik handphone chika dan kembali memberikannya. "Disana udah ada nomor cici, mulai sekarang kamu wajib laporan semua kegiatan kamu ke cici. Tanpa pengecualian" ucap shani tegas.
"Hah? Emang kenap-" belum selesai chika bicara, shani sudah lebih dulu memotong ucapan chika. "Ini bagian dari hukuman kamu, cici gak nerima penolakan. Pokoknya kamu harus laporan!" Shani menekan kalimatnya.
Chika hanya mengangguk pasrah kepada orang aneh di hadapannya ini. "Sekarang kamu boleh pergi. Nanti pulang sekolah tunggu cici di parkiran" sekali lagi chika hanya mengangguk pasrah.
-
Kini jopana geng tengah berjalan di koridor sekolah dengan seragam yang sudah berantakan dan tubuh yang berkeringat. Parkiran, itu tujuan utama mereka saat ini. Karna kebetulan semua guru sedang mengadakan rapat mendadak, jadi lah semua murid di pulangkan sedikit lebih cepat.
"Untung kita pulang cepet, gue cape banget harus kejar - kejaran sama anak osis tadi" keluh adel sambil mengipaskan buku ke lehernya.
"Betul sekali bestiihh!" Balas olla semangat. "Untung dengkul gue gak copot lari - lari an di tangga tadi" sambungnya.
"Tapi kasian sama jamet kita yang satu ini" ucap zee menunjuk chika. "Harus berurusan langsung dengan raja terakhir, yaitu ketua osis sempurna kita. Siapa lagi kalo bukan?"
"CI SHANI!" Teriak adel dan olla secara bersamaan.
"Iya anjir, mulai hari ini gue di suruh buat selalu ngabarin dia. Apapun yang gue lakuin" penjelasan chika membuat jopana geng tercengang.
"Wah ini agak laen nih" celetuk adel. "Kalo hukuman nya gitu, mending gue minta ci shani hukum gue aja tadi" timpal olla.
"Punya temen pada sarap" heran zee. "Tapi gue juga mau dong" sambungnya.
Plak
"Tuh gue kasih" satu pukulan lolos ke kepala zee dari olla. "Sakit bangs-"
"Ekhem" ucapan zee terpotong karna ada sebuah deheman yang sedikit keras.
"Eh ada cici sempurna berserta rombongan" ucap zee merubah raut wajahnya yang tadi emosi, menjadi sangat ramah di depan shani and the genk.
"Lo mau ngomong kasar ya cil?" Introgasi gracia menelisik raut wajah zee.
"Ah ci gre ini, aku tadi mau bilang. Bangga banget sekolah di SMA Galaksi. Gitu ci gre" bohong zee di akhiri senyuman palsu. "Dasar bocil, ada aja alasan nya" balas gracia.
"Chika, cici nebeng sama kamu boleh gak?" Tanya shani kepada chika yang sedang melamun. "Chika" Merasa tidak ada jawaban, shani kembali memanggil chika. "Ah iya ci? Kenapa tadi?" Chika blah bloh🥲. "Cici pulang nya nebeng sama kamu boleh gak?" Shani mengulang kalimatnya. "B-boleh ci, tapi nanti aku ada urusan bentar. Cici gapapa nemenin aku dulu?" Tanya chika lembut. "Iya gapapa, cici gak buru - buru kok" Chika mengangguk lalu memberi kode kepada jopana geng.
"Ppsstt, nanti spill pengalaman jalan bersama bidadari ya met" bisik olla kepada chika. "Aman lurr" balas chika.
Setelah shani dan chika pamit kepada teman - temannya. Mereka memasuki mobil sport yang di kendarai oleh chika dan meninggalkan pekarangan sekolah.
-
Chika berhenti di sebuah toko kue yang juga menjual buket bunga.
"Cici bantuin aku milih kue sama bunga yang menurut cici istimewa ya" ucap chika menunjukan gummy smile nya. "Emang nya ini buat siapa? Cewek apa cowok? Trus, kenapa harus yang paling istimewa?" Bingung shani melontarkan banyak pertanyaan. "Hahaha, cici nanya nya banyak banget. Ini tuh buat wanita yang paling berharga di hidup aku, hari ini dia ulang tahun. Jadi, kita harus kasih yang paling istimewa" penjelasan chika di balas anggukan oleh shani.
Setelah mereka memilih - milih, akhirnya mereka mendapatkan kue dan bunga yang memiliki nuansa yang sama, yaitu soft pink.
-
Shani tampak bingung melihat penanda yang bertuliskan "PEMAKAMAN UMUM". Kenapa chika mengajak nya kesini?
"Cici gausah bingung, bentar lagi kita sampai" ucap chika yang seakan - akan bisa mendengarkan isi hati shani.
Kini chika dan shani jongkok di depan makam dengan batu nisan bertuliskan -Melody Noera Ayu-
Chika mendekatkan wajahnya dan mulai berbicara. "Selamat ulang tahun bundadari nya chika. Ini ulang tahun bunda yang ke - 3 setelah bunda gak sama chika lagi. Chika kangen banget sama bunda" chika memeluk batu nisan itu. "Oh iya bunda, chika kesini sama kakak kelas chika yang paling cantik di sekolah baru" ucap chika menengok ke arah shani. "Tapi galak" sambung chika yang mendapat geplakan oleh shani.
"Chika nya nakal banget tante, masa baru masuk aja udah bolos" adu shani menatap ke arah batu nisan. "Ih ci shani gak asik, cepu banget huuu👎🏻" kesal chika membuat shani tertawa.
"Halo tante, aku shani. Cici nya chika" shani mendekatkan dirinya ke batu nisan seolah berkenalan.
"Cici nya chika?" Kalimat itu membuat hati chika menghangat, lalu gadis itu tersenyum.
"Kami bawa hadiah buat bunda" chika dan shani mengeluarkan kue dan bunga yang sempat mereka beli tadi. "Taraa!! Ini istimewa dari chika dan ci shani loh bun. Bunda pasti suka banget kan?" Ucap chika antusias.
Sedangkan di sisi lain.
"Bunda.. i miss you so bad" batin nya lirih.
Tbc.
Next?
Gue sebagai author yg sangat manizz dan baik hati sering ngasih double up. Makasih nya mana jameteerrsss??😎🤙🏻WOII BURUAN LIAT VT TERBARU GUA. ADA POV SHANCHIK BUAT PART INI, BIAR LEBIH KERASA FEEL NYA SLEBEW🤙🏻🤙🏻
KAMU SEDANG MEMBACA
EVER LOST - END
Novela JuvenilEVER LOST by Bxxvaxuthx_ [Cerita pertama di akun ini] Dear pembaca, jangan berharap ini cerita romance. Kakak adik lebih baik🤙🏻 - Ketika suatu saat chika mengetahui fakta bahwa saudara yang selama ini ia cari ternyata sering kali berada di dekatn...