•••
Dengan sekuat tenaga, Giselda, Yara, serta Riona membopong tubuh lemas Mega untuk masuk ke dalam rumah Niran. Setelah minum delapan gelas alkohol, anak ini malah tumbang sampai dengan random-nya merangkak di jalan raya. Katanya dia berubah jadi kura-kura ninja.
Huh, memalukan.
Niran mendengus kasar, menatap kedatangan kelima teman-temannya di tengah malam begini. Terlebih setelah melihat Mega dalam kondisi mabuk dan meracau tidak jelas tanpa henti.
"SAYA, KURA-KURA NINJA SIAP BERTEMPUR!" seru Mega sambil ketawa-ketawa sendiri.
"Kenapa ini anak?" Niran melipat tangannya di depan dada, menatap Mega dan keempat temannya yang lain dengan tatapan malas.
"Mabok," sahut Giselda seraya berusaha membaringkan tubuh Mega di atas sofa.
Namun selang beberapa saat, bocah tengil itu tiba-tiba hendak melompat lagi untuk meneruskan halusinasinya sebagai kura-kura ninja. Beruntung, Manika serta Giselda dengan segera menahannya.
"Ran, hari ini kita numpang di sini, ya. Kalo pulang, kita bisa digebukin emaknya Mega!" ucap Yara panik, sebab ia tak menyangka bahwa Mega malah akan mabuk seperti ini.
Padahal, niat awal mereka hanya ingin minum segelas kecil sambil menikmati dentuman musik di kelab. Apalagi orang tua Mega sudah berpesan agar bisa menjaga putrinya itu.
Niran mendengus kasar, melirik Kairo yang sejak tadi berdiri di sampingnya. Tatapannya itu seakan meminta izin dari sang suami yang raut wajahnya sudah tampak mengantuk tetapi terpaksa harus bangun demi menyambut kedatangan manusia merepotkan ini.
"Boleh?"
Kairo tersenyum tipis. "Ya udah, nggak papa."
"Ih, harusnya bilang nggak boleh!" ceplos Niran sengaja agak dinyaringkan. Ia kemudian menatap kelima temannya lagi secara bergantian. "Ngerepotin aja lu pada!"
"Hehe, bestie harus saling membantu dong!" celetuk Manika seraya merangkul Niran.
"AYANG GUE MANA?"
Perhatian mereka seketika beralih pada seorang pria yang tiba-tiba muncul di dekat pintu utama rumah. Hanya dengan kaos oblong robek-robek dan celana boxer kebesarannya.
"Anjir," Niran makin naik darah melihat kehadiran Mahesa yang tak diundang itu. "Kenapa ni orang ikutan dateng?"
Giselda menyengir. "Gue yang ngabarin dia, hehe...."
"Ya ampun, ayangku!" Mahesa berteriak dramatis sambil menghampiri Mega.
"Idih," bulu kuduk Niran bergedik geli. "Gelay!"
•••
Malam yang awalnya terasa hangat dan menyenangkan karena bisa berduaan dengan Kairo, tiba-tiba berubah menjadi malam yang merepotkan dan super menghebohkan bagi Niran. Kedatangan keenam orang ini membuat Niran dan Kairo jadi kerepotan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Say Yes, Bitch!
Novela JuvenilNiran cewek problematik yang hobi bikin onar di sekolah tiba-tiba dijodohkan dengan CEO muda kaya raya yang lemah lembut dan penyayang. Apa jadinya? ••• Ran, ketua geng Bad Queen yang hobinya cari ribut dengan geng motor lain. Baginya, balapan liar...