Clean Up

112 23 0
                                    

"Laras itu siapa sih, beb? " Tanya Kak Dimas setelah acara MotoGP malam ini berakhir.

"Itu tu, yang nimpukin Kak Tian sendal jepit pas kita lagi jogging hahha"

"Serius? Kenapa dia bisa nimpukin pake sendal jepit? "

"Iya masa gua dikira pacarnya yang selingkuh, apaan tuhh..." KaK Tian menggerutu.

"Wah beruntung tuh cewek, kapan lagi bisa nimpukin elu gratis " Kak Dimas ngompor.

"Anjir lu " Kali ini Kak Tian memukulinya dengan bantal sofa.

"Btw, sekarang pasti Kak Laras lagi galau deh. Kita mesti hibur dia nih " Naluri sesama perempuanku terpancar.

"Caranya? " Kak Tian melempar pertanyaan. Kami bertiga saling melirik dan memasang ekspresi sok berpikir.

"Aha! " Kak Dimas berteriak membuat aku kaget -_-

" Biasa aja bisa kan, udah mau copot jantung gue " Aku menggerutu.

Kak Dimas nyengir, " Hehe maaf dinda, kanda nggak sengaja. Terlalu bersemangat "

" Terus rencananya apaan ? " Kak Tian balik bertanya.

"Gimana kalo besok malem kita camping? Ya enggak camping beneran juga sih, di halaman belakang rumah gue aja. At least, ada suasana baru gito loh " Kak Dimas menjelaskan panjang lebar. Boleh juga tuh ide.

"Wah tumben pacarku pinter " Aku memeluk lengannya.

"Ckck penghinaan kamu. Jadi gimana, Tian? Setuju? "

"Boleh tuh. Kalo gitu gue besok langsung ke rumah elo dan kita buat persiapan. Ta, besok kamu ke toko Laras dan jelasin semuanya "

Aku mengangguk setuju.

"Boleh ajak Hanny, kan, kak ? " Aku bertanya.

"Boleh ajak aja, biar tambah rame "

"Asikkkk"

———————-

Aku mencoba bangkit dari tempat tidur. Terimakasih Tuhan, tidurku nyenyak sekali semalam. Ditambah mimpi jalan bareng Pedrosa.

Aku melangkah ke arah jendela kamar, mencoba membuka tirai jendela kamarku. Mobil Kak Tian meninggalkan rumah. Mungkin menuju rumah Kak Dimas.

Ting

Ting

Ponselku berbunyi. Aku segera meraihnya.

Setelah aku menyentuh layar ponsel untuk membuka lock screen, fotoku dan Kak Dimas di air terjun langsung terpampang. Aku senyum-senyum sendiri.

Satu notifikasi dari BBMku dan satu sms masuk rupanya. Aku tertarik membuka sms dulu.

Kak Dimas :

Pagi dinda. Udah bangun?

Aku mengetik balasan sambil senyum-senyum.

Geista :

Blm, nih masih mimpi :p

Tak lama, pesan balasan masuk.

Kak Dimas:

Hahaha mau ngelawak bu? Gih sarapan trs ke tokonya Laras

Geista :

Oke pcrku yg bawel

Kak Dimas :

ASK

Geista :

ParamoreTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang