Operasi mantan ayah mertuaku berjalan dengan sangat lancar, setelah pemulihan Bapak juga terlihat jauh lebih segar. Ibu juga dalam kondisi sehat setelah dua hari yang lalu menjalani pemeriksaan kesehatan, aku senang mendengarnya.
Selama sepuluh hari aku berada di Singapura menemani keduanya. Aku senang bisa membawa Bapak dan Ibu kesini, lebih senang lagi saat melihat Bapak mulai pulih dan segar kembali.
Sebelum pulang ke Indonesia, aku memutuskan untuk mengajak Ibu dan Bapak berjalan-jalan dan berbelanja di Singapura, menghabiskan waktu bersama mereka sangat menyenangkan. Aku senang saat melihat keduanya bahagia.
Saat kami mendarat kembali di Indonesia, Mas Darma dan Rani datang untuk menjemput Bapak dan Ibu di bandara. Aku memang mengabari pria itu tentang jadwal kepulangan kami.
Selama berada di Singapura, Mas Darma memang rutin menghubungiku untuk mengetahui perkembangan Bapak. Aku juga mau tidak mau harus melaporkan segala sesuatu karena ini menyangkut orang tuanya.
"Ran, koper mbak jangan dimasukkan. Mbak sudah dijemput supir." Aku mencegah Rani yang akan menarik koperku menuju bagasi belakang mobil Mas Darma.
Mas Darma yang tengah menyusun koper-koper milik Ibu dan Bapak sempat melirik ke arahku.
"Mbak nggak mau ikut ke rumah? Gema sama Awan ada di rumah Ibu, mbak." Ucap Rani padaku.
"Besok saja Mbak kesana, Ran. Mbak capek." Ujarku memberi alasan. Padahal sebenarnya aku ingin mengelak dari Mas Darma.
Walaupun aku mengatakan bahwa hubungan kami baik setelah bercerai, tapi aku lebih memilih untuk menjauhkan diri dari Mas Darma.
Rani menerima alasanku, ia memelukku sebelum masuk kedalam mobil.
Bapak dan Ibu melambai padaku dan memintaku untuk datang ke rumah esok hari. Sementara Mas Darma berlalu begitu saja masuk kedalam mobil tanpa sepatah katapun.
*
Papa anak-anak :
Malam ini anak-anak masih tidur di tempat saya.
Itu adalah pesan dari Mas Darma yang ku baca saat aku baru saja selesai mandi.
Aku mengirimkan balasan padanya.
Aku kangen anak-anak, Mas. Boleh nggak anak-anak diantar ke rumah malam ini?
Tidak ada balasan dari Mas Darma. Ku ciba menghubungi ponselnya, namun panggilanku tidak dijawab. Begitupun saat aku menghubungi ponsel Gema, putriku itu tidak mengangkat panggilanku.
Baiklah, jika Gema dan Awan masih ingin bersama dengan ayahnya aku tidak masalah. Mungkin besok mereka akan pulang dan aku bisa melepaskan kerinduanku pada keduanya.
Malam ini aku menikmati makan malam seorang diri. Karena tidak ada anak-anak di rumah, aku memutuskan untuk menikmati makan malamku didepan televisi yang ada diruang keluarga. Biasanya aku akan sangat cerewet jika anak-anak makan sembari menonton televisi, aku sudah membiasakan mereka sejak kecil makan di meja makan bersama.
Namun malam ini aku melanggar peraturan yang ku buat sendiri, karena sejujurnya aku merasa kesepian tanpa anak-anak berada di rumah.
Biasanya jika anak-anak menginap di tempat Mas Darma di akhir pekan, aku akan pergi bersama beberapa teman untuk berpesta atau menikmati makan malam sembari mengobrol di salah satu resto favorit aku dan teman-temanku.
Malam ini pengecualian karena aku merasa sedikit lelah dan sedang malas untuk keluar rumah.
Saat menikah dengan Mas Darma, aku jarang keluar rumah, hanya keluar saat mengikuti kegiatan yang diadakan oleh anggota Persit atau ikut serta pada kegiatan yang mengharuskan aku hadir bersama dengan Mas Darma, aku juga harus mengurus dan mengawasi anggota-anggota di Asrama karena posisiku sebagai istri seorang Mayor kala itu.
Hidupku berpusat untuk Mas Darma dan anak-anak. Aku meninggalkan duniaku, saat itu duniaku adalah Mas Darma. Aku mengabdi padanya, mengikutinya kemanapun, bahkan saat ia harus pindah tugas aku dengan senang hati ikut dengannya.
Dan sekarang kami memiliki dunia masing-masing. Jembatan penghubung antara aku dan dia hanya anak-anak. Sementara langkah kaki kami sudah berbeda, tak lagi sama, tak lagi seirama.
Aku lagi-lagi harus mengingatkan diriku, aku yang memilih jalan ini. Aku yang memilih untuk kembali pada duniaku. Sudahlah Adine Farra, sudahlah!
****
Hay hay pembacaku tersayang,
Untuk hari ini author kasih harga promo untuk PDF lama yang ready...Untuk harga promonya :
Beli 1 pdf 15k
Beli 5 pdf harga 50k
Beli 15 pdf harga 100kIni untuk PDf yang ready dan berlaku promonya yaa :
True love
The beauty one
The beauty one 2
Natasha
The star
Ex wife
Eternal love
Hira atmojo
Jennifer's wedding
Back to evil
My possessive girlfriend
Great life
Mr. Duda
Aruna
Truely madly in love
The scandal
Fake love
Istri Kedua Ben
Forever Yours
My Hani Honey
Liliana
My lovely livi
Hope
Nyonya besar
My Honey Hani 2
Dalang dibalik duka
Hope 2
Viviane
Your Favorite Mistress
Wanita Kedua
Dunia Dita
Terjebak di Rumah Mertua
Life After rujuk
Lika Liku Luka
Step MotherJika berminat bisa langsung chat author ke 082286282870.. XOXO
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Kedua
RomanceAdine Farra memilih bercerai saat menyadari bahwa ia menjadi wanita kedua, pilihan terakhir dari sang suami. Ia lebih memilih menghancurkan pernikahan yang sudah sepuluh tahun terakhir ini dijalaninya setelah tau bahwa sang suami tidak pernah bisa s...