Aku menikmati hidangan yang disajikan oleh Ibu, makanannya enak sekali, masakan Ibu memang tidak tertandingi. Begitupun anak-anak yang makan dengan lahap.
Kemuraman yang sejak tadi menguasai Gema berangsur menghilang saat Anne datang bersama Rani.
Gema terlihat ceria seperti biasa, ia banyak mengobrol dan bercerita tentang liburannya pada Anne, begitupun Anne yang juga menceritakan pengalaman berliburnya di kampung halaman sang ayah.
Tidak lupa Gema dan Awan membagikan oleh-oleh yang mereka beli kemarin pada keluarga Mas Darma.
Namun sayangnya Mas Darma tidak bergabung bersama anak-anaknya karena masih sibuk menggendong anak dari wanita kesayangannya itu.
Pria itu tidak lagi duduk di ruang tamu, melainkan berpindah ke teras depan karena menyadari tatapan tidak suka dari putrinya saat melihat sang ayah menggendong anak lain.
Rumi, wanita itu memang ada di rumah ini. Entah kenapa ia datang, mungkin diajak oleh Mas Darma. Tapi terserahlah, aku tidak peduli. Yang pasti, Mas Darma telah berhasil membuat suasana hati anakku memburuk dengan tingkahnya kali ini.
Wanita itu lebih banyak menghabiskan waktu di dapur bersama sang adik, Ayu.
Keberadaannya seperti tidak dianggap oleh Ibu dan Bapak, karena sepenglihatan ku, tidak sekalipun Ibu atau Bapak menegur Rumi sekedar untuk berbasa-basi atau apapun. Bahkan ketika aku makan bersama Ibu, Bapak dan anak-anak, wanita itu memilih menyingkir dan menyibukkan diri dengan cucian piring bersama Ayu.
Terlebih saat Rani tiba, mantan adik ipar ku itu terlihat kesal saat melihat keberadaan Rumi disana. Aku juga beberapa kali mendengar Rani menyindir Rumi dan Ayu.
Aku tau dari dulu Rani tidak pernah menyukai Rumi dan Ayu. Wanita itu pernah bercerita bahwa saat Mas Darma menjalin hubungan dengan Rumi, ia dan ibu tidak pernah setuju karena wanita itu berasal dari keluarga yang tidak baik. Ibu dan Ayahnya terkenal sebagai orang yang kerap membuat masalah di lingkungan rumahnya.
Mereka tidak pernah akur bertetangga, sang ayah juga pernah terlibat kasus penggelapan dana Masjid yang uangnya malah digunakan untuk merenovasi rumah mereka dan tentunya membuat heboh satu kampung karena perbuatannya itu.
Lalu ditambah dengan kejadian Ayu yang mengaku dihamili oleh Rio saat mereka masih bersekolah. Hal itu membuat Ibu dan Rani tidak suka dengan keduanya. Kediaman orang tua Ayu dan Rumi berada tidak jauh dari kediaman kedua orang tua Mas Darma, hanya berbeda RW saja, hal itu yang membuat Ayu dan Rio berada disatu sekolah yang sama dan membuat petaka jatuh kepada keluarga ini.
Kehamilan Ayu dan pernikahannya dengan Rio yang membuat Mas Darma memutuskan untuk memutuskan tali asmaranya dengan Rumi.
Padahal menurut Rani saat itu Mas Darma sudah ada niatan untuk melamar dan menikahi Rumi.
Disisi lain Rani mengaku sangat senang saat Mas Darma putus dari Rumi, namun ia juga sangat kesal saat musibah menimpa Rio yang harus menikahi Ayu.
Semua cerita mengenai kehidupan Mas Darma memang kudapat dari Rani. Sementara Mas Darma tidak pernah mau membahas apapun denganku tentang masa lalunya.
Dulu jika aku bertanya, dia selalu mengatakan tidak ada gunanya membahas hal yang telah berlalu.
Sungguh naif memang, karena nyatanya masa lalu miliknya tidak pernah benar-benar berlalu. Masa lalu itu yang menghancurkan kami, tidak ada lagi masa depan untukku dan Mas Darma, kini aku juga merupakan bagian dari masa lalunya.
Melihat bagaimana Rumi bisa berada di rumah ini dan bagaimana Mas Darma terlihat begitu dekat dengan kedua anak wanita itu membuatku sadar bahwa Rumi selalu menjadi pemenangnya. Baik dulu maupun sekarang, wanita itu adalah pemenang di hati Mas Darma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wanita Kedua
RomanceAdine Farra memilih bercerai saat menyadari bahwa ia menjadi wanita kedua, pilihan terakhir dari sang suami. Ia lebih memilih menghancurkan pernikahan yang sudah sepuluh tahun terakhir ini dijalaninya setelah tau bahwa sang suami tidak pernah bisa s...