BABY || 1

33.5K 1.4K 9
                                    

Cerita pertamaku gaisss!! Jangan lupa vote dan komen yaaa :)

Komen kalian sangat membantu untuk meningkatkan mood menulisku✨

Semoga kalian suka dengan cerita nohyuck ini!!

♥️♥️♥️ nguengggg.... cus bacacacaca♥️♥️♥️

"Nyanyanyanyanya..... mmaammmaa..... ccuucuuucuuu..... mmaaaaa....."

"Mama kamu?"

"Mmamamamma....."

"Hei, lo."

Haechan yang diteriaki langsung tersentak kaget. Padahal awalnya ia tak menggubris percakapan bapak dan anak itu, namun tetiba saja ia langsung menoleh saking besarnya teriakan itu.

"Saya Mas?" tanya Haechan setelah ia celingukan untuk memastikan siapa yang dia panggil.

"Iya elo."

Haechan langsung mendekat dengan perasaan ragu. Dan tiba-tiba saja, anak yang digendongnya langsung diserahkan ke Haechan.

"Urus nih anak lo."

Haechan seketika melototkan matanya. "Lah, kok dikasih saya?"

"Lo Mamanya kan? Urus nih anak lo. Enak aja main tinggal-tinggal anaknya dijalanan sepi. Dasar ibu nggak tanggung jawab lo," cerocos laki-laki berjas rapi itu.

Wohooo, apa dia gila menyebut Haechan Mamanya? Dia laki-laki loh, bagaimana bisa ia melahirkan anak?

Rada gila kayaknya orang ini, pikir Haechan.

Haechan langsung mengembalikan anak itu ke gendongan orang itu. "Masnya udah gila ya? Gimana coba saya punya anak sementara saya laki-laki, dan mas bilang saya ibunya? Hellow! Mas udah gila ha?" marah Haechan.

"Lagian ada kali laki-laki yang nglahirin."

Haechan seketika tersadar. Kan dia juga lahir dari rahim laki-laki. Ten Lee, Bunanya seorang laki-laki.

"I-iya tapi saya tidak Mas. Dia bukan anak saya," bantah Haechan. Ia lalu mendelik menatap laki-laki tadi. "Apa jangan-jangan ini anak Mas, terus mau Mas buang tapi tidak tega makanya Mas bikin drama seperti ini kan?"

"Eh, enak aja lo kalau ngomong."

"Ppaapaaappaaa nyayah huweeee...." anak kecil yang kiranya berusia satu tahunan lebih itu malah menangis keras. Dan dia langsung mengelus punggung anak itu sementara Haechan malah kalang kabut takut dikira ingin menculik anak itu.

"Duh, pake nangis segala lagi, aduhhh....." Haechan memantau sekelilingnya ribut.

"Mas, urus deh anaknya. Saya mau pergi. Saya nggak mau dikira penculik ini anak," kata Haechan mau pergi namun pergelangan tangannya langsung dicekal oleh orang itu.

"Heh, enak aja. Ini bukan anak gue ya!"

"Saya tidak mau tau."

"Mmhaaa..... huweeee...... nyonyonyonyoo....."

Haechan kembali berhenti saat menatap anak itu makin menjadi. Hati Haechan menjadi tidak tega jika melanjutkan pergi.

Heachan yang merasa iba langsung mengambil anak itu dari gendongan orang tadi dan menenangkannya.

"Stttt, diam yaaa. Jangan nangis terus dong, nanti saya bisa digebukin masa," kata Haechan sembari menimang-nimang anak itu.

"Hae-Chan. Lo barista kafe Neo?" tanyanya setelah macam name tag di baju Haechan.

Haechan menatapnya lalu mengangguk. "Iya, kenapa?"

"Boleh deh gue pesen americano satu. Kepala gue jadi pusing mikirin nih anak yang dari tadi nggak diem-diem. Udah dua jam gue disini nunggu orang tua anak ini," katanya.

BABY || NOHYUCKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang