Pagi setelah pulang ke dunia nyata, aku pergi ke sekolah sangat amat awal. Aku memakai pakaian yang sama dengan yang kupakai di Perbatasan. Karena warnanya mencolok, aku sembunyi di loker kelas dan menunggu seseorang. Satu per satu murid datang, dan akhirnya orang yang kucari telah datang.
"Tachibana-san, tolong ikut aku sebentar."
Aku membawa murid itu yang masih kaget dan kebingungan, menuju ke ruang kesehatan. Aku kemudian melepas ikat rambutku, dan mengenakan kacamata. Sadar akan identitasku, Tachibana-san mencoba untuk menamparku, akan tetapi aku menunjukkan sebuah video yang aku rekam di Perbatasan bersama Nozomi-san kepadanya. Melihat sosok Nozomi-san, Tachibana-san langsung menghentikan ayunan tangannya dan merebut smartphone dariku. Dalam video aku hanya duduk diam, sedangkan Nozomi-san yang bicara.
"Halo, Miharu! Maaf aku tiba-tiba menghilang, padahal kita sudah berteman di saat piket waktu itu. Aku minta bantuanmu, tolong bantu Izumi! Ah, kami sudah berteman sekarang. Izumi hanya kikuk saja dalam berkomunikasi dengan orang lain. Aku ingin membantunya, akan tetapi kami berdua saja tidaklah cukup. Oleh karena itu, aku juga meninggalkan banyak pesan video untuk yang lainnya, bisakah kamu gantikan Izumi untuk menyampaikan kepada yang lainnya? Aku tidak bisa membantunya langsung, karena masih ada yang harus aku lakukan di tempatku berada sekarang."
Tachibana-san terlihat kebingungan dengan apa yang terjadi, mengulang kembali video itu beberapa kali. Seakan masih tidak percaya.
"Tahap kedua, lepas kacamatamu, ikat rambutmu dengan model ponytail, lalu bicaralah dengan Miharu, aku membantunya piket sebelum aku menolongmu dari kelompoknya kakak tirimu. Kita berdua akan membuat rekaman, bahwa kita sudah berbaikan dan berteman. Setelah itu, aku akan membuat beberapa pesan singkat untuk teman-temanku, supaya mereka memihakmu. Jelaskan sedikit soal Perbatasan saat mereka bertanya aku ada di mana." Itulah tahap kedua yang Nozomi-san katakan.
"Yukinohara-san ada di mana...?" tanya Tachibana-san.
Aku menceritakan kepadanya dengan singkat, bagaimana aku sampai ke Perbatasan, apa itu Perbatasan, dan pilihan Nozomi-san untuk menetap di sana.
...
"Tahap ketiga, pastikan kakak tirimu dan bawahan-bawahannya itu tidak dengar, sampai jam istirahat sekolah. Pergi ke ruang siaran dan bawa beberapa orang untuk menghadang pintu masuk, dan siarkan audio dari video itu. Ambil paksa smartphone dari kakak tirimu yang mencoba menghentikan siaran, kemudian tambahkan kontak ayahmu untuk mengirimkan video bukti. Dia berpikir masih bisa mengendalikanmu, jadi dia pasti akan datang dan memaksamu untuk berhenti." Itulah tahap ketiga yang Nozomi-san katakan.
Di saat siaran berlangsung, benar kata Nozomi-san, Nii-sama datang dan mencoba menghentikan siaran. Teman-teman Nozomi-san yang sudah menerima pesan video, menghadangnya dan mengambil smartphone-nya secara paksa. Berakhir di Tachibana-san, dia mengirimkan video aku disiksa oleh Okaa-sama dan Nii-sama kemarin malam ke kontak pribadi Otou-sama lewat smartphone-ku.
"Tahap keempat, pergilah ke kamar rawat ibumu sebelum terjadi sesuatu padanya oleh ibu tirimu. Karena dari yang aku tahu, ayahmu sangat mencintai ibumu. Dia tidak akan tinggal diam, jadi kamu hanya perlu menunggu sebentar sampai dia kembali." Itulah tahap keempat yang Nozomi-san katakan.
Aku pun bergegas menuju ke rumah sakit, begitu urusanku di sekolah selesai. Aku membawa smartphone Nii-sama, supaya dia tidak bisa menghubungi siapa-siapa.
Aku mengunci dan memblokade dari dalam kamar, dan benar sorenya Okaa-sama datang. Dia menggedor-gedor pintu dan beralasan aku sudah gila karena ditinggal Mama koma, sampai aku kembali memutar video bukti dengan keras sampai terdengar ke luar kamar. Hal itu tidak cukup untuk membuat Okaa-sama pergi. Akan tetapi, aku bisa dengar suara Kepala Sekolah.
"Saya sedang terhubung dengan suami Anda. Sebentar lagi dia akan datang, apakah Anda masih mau lanjut?" ujar Kepala Sekolah.
"Masami, tunggulah di rumah malam ini." Itu suara Otou-sama...
Beberapa detik kemudian, sepertinya Okaa-sama pergi. Kepala Sekolah juga meminta maaf padaku karena telah membiarkan Nii-sama pindah, walau itu tidak akan mengubah apa pun karena aku juga disiksa di rumah... Aku balik mengucapkan terima kasih karena membelaku, kemudian dia pergi.
Malamnya, Otou-sama kembali dari luar negeri, ke kamar Mama dirawat.
Akan tetapi bukannya Mama, dia malah memelukku terlebih dahulu.
"Izumi... maafkan ayah..." Dia meminta maaf karena aku disiksa di saat dia tidak ada. Dia minta maaf, karena mungkin aku tidak perlu melalui semua siksaan itu apabila aku dirawat di panti asuhan.
Akan tetapi berkat Nozomi-san, aku bisa yakin bahwa Mama masih mencintai Otou-sama sampai sekarang...
Selama ini, aku menganggap pria ini sebagai orang asing yang tiba-tiba merenggut kebahagiaan terakhir dariku. Bila saat itu dia tidak menabrak Mama... bila saja dia tidak menyerah dan memperjuangkan hubungannya dengan Mama, semua ini tidak akan terjadi. Kami bertiga pasti akan hidup bahagia sejak awal.
Akan tetapi aku tidak akan bisa mencintai Mama sejauh ini, bila aku tidak mengetahui seberapa keras perjuangannya dalam membesarkanku seorang diri. Dan untuk orang yang aku sangat cintai, aku ingin kali ini dia hidup dengan bahagia...
"Tolong jangan pernah tinggalkan Mama lagi... Papa..." ujarku, memohon kepadanya, memanggilnya 'Papa' untuk pertama kalinya.
"Iya... Aku tidak akan pernah meninggalkan kalian lagi..."
8 April 2023. Keluargaku akhirnya bisa benar-benar berkumpul.
<X>
Peraturan Perbatasan sejauh ini:
1. Anak-anak yang kehilangan semangat hidup bisa masuk ke sini.
2. Tidak bisa terluka secara fisik maupun mati. Entah kenapa organ untuk makan masih bisa merasakan panas.
3. Ada listrik, perabotan, dan bahan makanan.
4. Kebahagiaan penghuni bisa menjadi poin untuk belanja di supermarket online instan tanpa kurir.
5. Penghuni punya kamar masing-masing, dan pintu kamar hanya bisa dibuka oleh pemilik kamar. Semua pintu selain kamar bisa dibuka oleh siapa pun.
6. Musim berganti tiap 18 hari sekali, tapi pohon sakura selalu mekar. Waktu di dunia nyata berjalan lima kali lebih cepat dari Perbatasan.
7. Di satu waktu, Perbatasan punya batas maksimal penghuni.
8. Saat pulang dari Perbatasan, barang yang dibawa akan juga ikut sebagai barang bawaan. Mereka akan kembali ke tempat yang sama sebelum mereka sampai di Perbatasan.
<X>
Author's Note:
Dengan ini, arc utama Izumi telah selesai. Apakah terlalu cepat?
Sebenarnya bisa saja aku memanjangkan chapter penyelesaian ini, akan tetapi dia sudah mendapat jatah sepertiga dari cerita utama. Maksudku, udah makan chapter 4-6 lho!
Untuk yang penasaran dengan Izumi, tenang, akan ada beberapa extra chapter untuk banyak karakter kok.
KAMU SEDANG MEMBACA
At the Boundary [Tamat] + Extra
Fantasy境界線にて (Kyoukaisen nite) / Di Perbatasan Kehilangan orang tuanya dan semangat hidup, Nozomi terbangun di sebuah tempat misterius. Di sana ternyata adalah tempat berkumpulnya anak-anak yang kehilangan semangat hidup, 'Perbatasan'. Meski dengan aturan...