17 Maret 2023.
Entah sudah berapa hari berlalu semenjak orang tuanya dimakamkan, Nozomi mengurung diri di dalam rumah dan tidak membiarkan siapa pun masuk.
Pagi ini dia pun mencoba memasak telur gulung, hanya karena perutnya berteriak meminta makan. Sekalian dia mencoba mengingat kenangan dia memasak bersama ibunya.
Begitu dia mencoba memakannya di meja makan, dan menelannya...
"HOEEEKK!"
Dia memuntahkannya. Seberapa kali pun dia mencoba, dia memuntahkannya.
Tubuhnya seakan menolak untuk makan. Selama beberapa hari ini, dia hanya minum air untuk mengisi perutnya.
Sudah hampir waktunya sampai dia akan benar-benar lemas tanpa ada asupan kalori.
Nozomi bingung, padahal perutnya terus meminta makan.
Akan tetapi tenggorokannya menolak untuk menelan.
Nozomi saat itu tidak menyadari bahwa alasan sebenarnya tenggorokannya menolak, adalah karena dia ingin makan dengan orang tuanya.
Keinginan yang tidak akan bisa terwujud.
...
Siangnya, seseorang membunyikan bel rumah. Nozomi menguatkan diri dan berjalan menuju ke pintu.
"Permisi, saya dari Panti Asuhan Asahi no Tane, nama saya Chiharu. Nozomi-san, apakah kamu di rumah?" kata pengunjung dari balik pintu.
Di saat itu, Nozomi sudah cukup muak dengan semua kata-kata yang orang-orang berikan padanya. Tidak ada seorang pun yang bisa benar-benar membuatnya tenang semenjak kepergian orang tuanya.
Orang dari panti asuhan ini datang untuk membawanya pergi dari satu-satunya tempat kenangannya bersama kedua orang tuanya.
Di saat ini, Nozomi tidak sadar kalau orang yang ada di balik pintu adalah kenalan dari kedua orang tuanya, dan bahwa Nozomi pernah bertemu dengannya. Daya ingat Nozomi untuk mengingat hal selain Pengendara Bertopeng itu cukup buruk, sampai-sampai dia bisa melupakan apa yang terjadi saat dia mencoba berteman dengan Shimizu Izumi.
"Maaf, aku ingin waktu sendiri," kata Nozomi, tidak membukakan pintu.
"... baiklah, saya akan kembali besok."
Setelah mengatakan itu, pengunjung itu pergi meninggalkan Nozomi sendirian, merasa Nozomi perlu waktu sendiri sebelum berpisah dengan rumahnya dan kenangan-kenangan yang ada.
...
Hari esoknya datang, Nozomi mencoba memasak menu yang berbeda.
"HOEEEKKK!"
Akan tetapi, hasilnya masih saja sama. Dia pun mencoba segala macam masakan yang dia bisa buat, dan semuanya berakhir terbuang dari mulutnya. Dia membanting sendok ke lantai, dan berlutut sambil memegangi perutnya yang terus berbunyi.
"Kenapa... untuk apa aku masih di sini hanya untuk mati kelaparan..."
Siangnya, sang pengunjung bernama Chiharu pun datang lagi.
Dia bercerita akan sesuatu, tapi Nozomi tidak mendengarkan.
<X>
Malam pun tiba. Karena kelelahan, Nozomi pun jatuh tertidur. Meski tidak pulas karena perutnya masih berbunyi.
Malam itu, dia bermimpi. Mimpi yang sangat aneh. Dia menjadi bayi, dan meminum susu dari payudara ibunya dan bermain pesawat-pesawatan dengan ayahnya. Akan tetapi dia tidak peduli, karena meski hanya dalam mimpi, dia bisa bertemu dengan orang tuanya.
... Yang sebenarnya terjadi adalah, Nozomi diminumi susu dalam botol bayi, sambil digendong berputar-putar oleh penyusup rumahnya, Chiharu.
Chiharu merupakan kenalan orang tua Nozomi. Setelah mendapatkan kabar bahwa orang tua Nozomi telah meninggal dalam kecelakaan, Chiharu segera melakukan persiapan untuk menjemput Nozomi.
Dia tahu tempat kunci darurat, yang dia pakai di hari kedua dia berkunjung ke rumahnya Nozomi.
Melihat semua makanan bagus yang terbuang, dan keadaan rumah yang kacau berantakan, Chiharu menduga Nozomi belum makan dan mandi.
Pernah mengurus bayi di panti asuhannya, Chiharu menggunakan metode mengurus bayi kepada anak kelas 5 yang hatinya hancur itu. Sepertinya itu bekerja.
Setelah satu atau dua jam melihat raut wajah Nozomi terlihat membaik, Chiharu segera pergi supaya tidak ketahuan.
...
Meskipun begitu, Nozomi tetap kehilangan semangat hidup dan sampai di Perbatasan.
<X>
Author's Note:
Seminggu Nozomi depresi yang tidak terceritakan di cerita utama, aku taruh sini karena yakin akan merusak flow bila kutaruh di sana.
Ya, separah inilah depresinya Nozomi. Dia sampai tidak mau mendengar siapa-siapa.
KAMU SEDANG MEMBACA
At the Boundary [Tamat] + Extra
Fantasy境界線にて (Kyoukaisen nite) / Di Perbatasan Kehilangan orang tuanya dan semangat hidup, Nozomi terbangun di sebuah tempat misterius. Di sana ternyata adalah tempat berkumpulnya anak-anak yang kehilangan semangat hidup, 'Perbatasan'. Meski dengan aturan...