Main Cast : Jung Eunha X Choi Yuju
Genre : GxG - Short Story - School LifeThis story is a fiction not a true story.
So...
Please understand of their are many dificiencies both on terms of writing or the plot of story.
And...
Please support with follow, vote, and comment guys...
.
.
Sosok gadis mungil itu menatap jauh ke lapangan basket yang berada di bawah balkon tempat dirinya tengah berdiri sekarang. Gerak bola matanya mengarah pada sosok perempuan tinggi yang tampak dengan gesitnya menggiring bola dan dengan satu lompatan berhasil mengelabui anak-anak perempuan lain yang menghadangnya, lantas men-shoot bola hingga masuk dengan akurat kedalam ring dan membuat papan pencatat skor berdenting.Eunha, nama gadis itu, masih sibuk memperhatikan gerak-gerik perempuan yang handal bermain basket tersebut. Perempuan yang membuatnya kabur dari kafetaria setiap jam makan siang tiba. Perempuan yang membuatnya sering menyaksikan pertandingan-pertandingan basket NBA lewat layar televisi. Perempuan yang membuatnya rela berubah menjadi gadis feminim yang peduli akan penampilan. Perempuan yang entah bagaimana tidak terlalu bisa memperhatikannya, namun yang jelas Eunha sudah berusaha keras melakukan hal yang ia bisa untuk menarik perhatian perempuan yang disukainya itu. Sowon.
"Eunha!" Sebuah tepukan lembut di bahunya membuat Eunha menoleh, dan kelopak matanya sontak melebar begitu melihat sosok bermata hanzel yang menatapnya begitu dalam. Eunha tersenyum lebar ketika perempuan yang menepuknya itu mengulurkan kemasan jus jeruk lengkap dengan sedotannya kepadanya. Eunha menerima gelas berwarna oranye tersebut lantas mulai menyesap cairan oranye yang dipenuhi bulir-bulir jeruk tersebut.
"Memperhatikan Sowon lagi?" Yuju bertanya dengan sebelah alis terangkat. Perempuan bermata hanzel itu menghela napas dengan perlahan ketika Eunha mengangguk pelan. Dia tahu bahwa Eunha menyukai Sowon bahkan semenjak mereka pertama kali bertemu di upacara penyambutan siswa baru, namun dia juga amat paham kalau Sowon tidak memiliki perasaan yang serupa pada Eunha.
Sowon tidak pernah memberi perhatian pada wanita, termasuk Eunha yang diam-diam mengaguminya. Dan Yuju benci, Yuju benci cara Eunha menyukai Sowon. Eunha berubah, sangat berubah, hanya demi sosok perempuan cuek yang seringkali tidak peduli padanya. Tidak menyadari bahwa gadis berambut cokelat kemerahan itu benar-benar ada, dan itu membuat Yuju sakit.
Melihat Sowon menyia-nyiakan Eunha membuat perasaannya sakit seolah jantungnya diremas dari dalam, namun dia tidak pernah mengetahui apa alasannya. Yuju masih berkutat dengan pikirannya sendiri ketika mendadak Eunha tertawa pelan. Tawa lembut yang berhasil menyeret Yuju kembali pada kenyataan.
"Kenapa?" Yuju bertanya lagi, "Kenapa kau memperhatikannya-maksudku, kau begitu sering memperhatikannya sampai-sampai kau melupakan waktu makan siang mu sendiri. Apakah kau tidak lapar, hum?"
Eunha mendesah pelan, "Lapar? Tidak sama sekali." Dia mengalihkan pandang pada perempuan bermata hanzel yang telah menjadi sahabatnya sejak mereka masih duduk di bangku sekolah dasar. Menatap mata Yuju seolah mampu membuatnya bertahan, mampu membuatnya merasa lebih baik. Tatapan mata yang penuh dengan misteri, namun juga menyimpan kepedulian yang besar kepada dirinya. Dia tahu Yuju menyayanginya sebagai sahabat, dan dia juga menyayangi Yuju juga sebagai sahabat.
"Eunha, kau bisa sakit." Bisik Yuju, "Lagipula, apa yang menarik dari permainan bola basket macam itu? Tentu saja bermain tenis atau sepak bola jauh lebih menarik. Dengar... mungkin kau bisa pergi ke kafetaria sekarang untuk makan siang dan sebagai gantinya, kau akan menontonku bermain sepak bola di Galaxy Stadium minggu depan. Bagaimana?"
"Jangan bergurau!" Eunha menyahut geli, "Tentu saja bukan permainannya yang aku perhatikan, aku hanya ingin melihat bagaimana dia." Jari Eunha mengarah pada Sowon yang masih dengan semangatnya menggiring bola. Derap sepatunya terdengar lembut ketika menjejak lantai kayu gymnasium yang halus. "Aku selalu suka bagaimana cara Sowon bernapas, bagaimana cara Sowon berlari, dan bagaimana cara Sowon melompat untuk mencetak skor."
"Mungkin kau juga akan mau menonton pertandingan sepak bola ku jika aku mencetak gol sambil melompat seperti orang gila." Erang Yuju sinis, "Kau selalu membuang waktumu untuk memperhatikan dia yang tidak pernah sekalipun memperhatikan dirimu, tapi kau selalu punya alasan untuk absen dari pertandingan yang ku hadapi. Sebenarnya siapa yang lebih berarti bagimu, Eunha? Aku atau Sowon yang bodoh itu?" Desis Yuju kesal.
Eunha menoleh sambil mengerutkan kening. Ini bukan pertama kalinya Yuju merasa dinomorduakan ketika Eunha sedang menyukai seseorang. Dulu juga Eunha pernah menomorduakan Yuju, dan Yuju marah seperti sekarang beberapa kali. Ketika di sekolah dasar, Eunha menyukai Yerin, kakak kelas mereka ketika di Junior High School, dan sekarang, Eunha menyukai Sowon-Kim Sowon. Setiap kali Eunha menyukai perempuan lain, Yuju selalu merasa tersisih dan kesal jadi Eunha telah terbiasa menghadapi tingkah laku Yuju yang menggila, seperti sekarang.
"Aku tidak beralasan." Eunha membantah, "Aku terserang flu dua minggu lalu, dan ibuku tidak mengizinkanku pergi ke stadium di pusat kota untuk menonton mu. Dan aku kan sudah minta maaf!"
"Dan sekarang kau juga akan terancam kena flu lagi atau yang lebih parahnya, kau akan sakit karena kau tidak makan siang. Ingat, kita akan menghadapi pelajaran Pak Sungjing sehabis ini, dan kita akan membahas mengenai golongan darah. Kau paling tidak kuat melihat darah, dan karena kondisi perutmu yang kosong, kau akan langsung pingsan begitu melihat darah dioleskan ke permukaan kartu, bukan begitu, Jung Eunha?" Terang Yuju panjang lebar.
"Aku tidak akan pingsan kalau Sowon ada di kelas yang sama denganku." Eunha berkilah, yang membuat Yuju berdecak kesal sembari menatap Sowon yang kini beristirahat dan meneguk air dari tumbler yang dibawanya.
"Jadi kau akan tetap pingsan walaupun aku ada di dekatmu? Aku sahabatmu, Eunha. Dan aku menyayangimu. Aku ingin keberadaanku berguna untukmu."
"Bukan begitu, Yuju." Eunha mendesah, "Aku juga menyayangimu, dan selama ini kau telah melindungiku. Kau telah menjadi sahabat yang sangat baik bagiku, namun aku juga menyukai Sowon."
"Kau selalu seperti ini, seolah tidak pernah kapok untuk jatuh cinta pada perempuan yang tidak bertanggung jawab." Yuju mengerang.
"Itulah cinta, Yuju." Eunha mengarahkan pandang pada Sowon lagi, "Cinta itu seperti bunga mawar. Indah, menyenangkan, dan begitu harum, namun ketika kita memutuskan mendekapnya, ketika kita memutuskan menggenggamnya, duri dari mawar itu akan menyakiti kita."
"Kalau begitu lepaskan, sebelum kau lebih kesakitan lagi." Kata Yuju, "Sowon tidak pernah sekalipun memperhatikanmu, kau tahu?"
"Aku ingin menggenggamnya dan aku tidak akan menangis lagi, karena Sowon berbeda. Sowon berbeda dari Yerin, namun Sowon hampir sama sepertimu. Ketika menyayangi seseorang, dia akan begitu tulus, sama sepertimu."
"Mana yang lebih berarti bagimu? Aku atau Sowon?"
"Aku menyayangimu, sangat menyayangimu. Namun aku mencintai Sowon." Eunha tersenyum dan menatap Sowon dengan pandangan penuh kekaguman, seolah Sowon adalah sosok penjelmaan Dewa Zeus yang baru saja turun dari gunung Olympus.
"Eunha, kau salah membandingkan diriku dengannya." Yuju mendesah dengan suara berat, "Dia adalah mawar, dan aku adalah lilin."
Eunha mengangkat alisnya heran atas pernyataan Yuju, "Lilin?"
Yuju tersenyum sedih, "Mawar mungkin memang indah, dan secara teknis, mawar memang lebih menarik hati ketimbang lilin. Namun kau tidak pernah menyadari apa yang lilin lakukan kepadamu. Lilin yang membuatmu mampu melihat mawar itu."
"Yuju, apa maksudmu?" Eunha baru akan bertanya lagi ketika mendadak Yuju berbalik dan melangkah meninggalkan Eunha. Gadis berambut ikal itu hanya bisa memperhatikan punggung tegap Yuju yang berangsur-angsur menjauh. Perkataan Yuju terngiang-ngiang di benak Eunha.
Dia adalah mawar. Dan aku adalah lilin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Gfriend OS & SS~[🥀]
FanfictionIni hanya sekedar cerita cinta pendek... Kisah romantis... Main Cast... => [GxG] => Kim Sojung [Sowon] => [Geben] => Jung Yerin [Yerin] => [K-Pop] => Jung Eunbi [Eunha] => [Rando...