My Spesial Girl [Yumji]

14 1 0
                                    

Main Cast : Choi Yuju X Kim Umji
Genre : GxG - Oneshot - Romance

This story is a fiction not a true story.
So...
Please understand of their are many dificiencies both on terms of writing or the plot of story.
And...
Please support with follow, vote, and comment guys...
.
.
Hentakan kaki begitu terdengar dengan jelas di sepanjang kantor yang sudah sepi itu. Hari itu kira-kira jam 9.00 malam tepat. Yewon masih menetap di kantor. Kerjaanya hanya di depan monitor komputer.

Jari-jarinya tak berhenti mengetik. Suara itu masih menganggu Yewon, namun Yewon sudah biasa dengan hentakan kaki yang seperti mengenakan hak tinggi. Dengan mudah Yewon mengabaikan suara itu dan kembali fokus dengan pekerjaanya. Kemudian hentakan kaki itu semakin mendekat. Kira-kira sudah mendekati pintu dekat ruangan tempat kerja Yewon. Yewon pun melihat ke arah sumber suara itu. Dan dilihatnya...

"Cih! Lagi-lagi wanita itu membawa perempuan yang berbeda" gumam Yewon yang sudah sering melihat pemandangan ini. Yang tak lain dan tak bukan adalah seorang wanita muda karier dan juga Playgirl kelas kakap. Setiap malam, Yuna selalu membawa perempuan ke tempat kerjanya itu. Sedangkan Yewon sendiri adalah sekertaris.

"Ya Yewon-sshi! Tolong bawakan dua bir!" pinta Yuna yang tanganya masih merangkul perempuan di sebelah kanannya itu. Keadaan Yuna sedang mabuk.

"Baik Bu!" ucap Yewon singkat. Yuna dan perempuan itu pun masuk ke dalam ruangan Yuna. Dengan sempoyongan, Yuna bercanda ria dengan gadis itu.

'Hah.. 2 bir? Kau fikir ini hotel ya? Ini kantor!' fikir Yewon dalam hati. Dia mulai berjalan ke arah pantry.

***

"Permisi bu?" Yewon membuka pintu ruangan Yuna sambil memegang 2 bir yang diletakannya di atas meja.

"Iya, Masuk!" ujar Yuna yang sedang duduk di kursi kantor, dengan posisi kaki yang naik ke meja. Dasinya berantakan. Dia sedang memegang syal berwana pink. Yuna sendirian di ruangan itu.

"Ini bu bir-nya" ucap Yewon sambil menyimpan 2 bir dingin di atas meja. Yewon agak bingung, kenapa di ruangan hanya Yuna sendiri.

"Yewon duduklah.." pinta Yuna. Dengan gemetar, Yewon duduk di kursi persis di depan meja kerja Yuna.

'Aishhh.. mengapa aku jadi takut begini' kata Yewon dalam hati.

"Bagaimana dengan masalah kantor?" tanya Yuna tiba-tiba.

"Ah baik bu. Tidak ada masalah..." ucap Yewon ringan. Dia sangat lega karena si Playgirl Yuna tidak tanya macam-macam padanya.

"Yah.. Baguslah" sahut Yuna sambil meminum bir yang sudah di sediakan.

"Saya akan kembali bekerja lagi bu, permisi" ujar Yewon dan langsung beranjak dari kursi.

"Berhenti di situ Yewon!" seru Yuna keras. Yewon langsung behenti kaku. Fikiranya sudah berkeliaran kemana-mana dan dia ketakutan setengah mati. Keringatnya bercucur. Dia memenjamkan matanya. Kemudian Yewon merasakan sesuatu menyentuh lehernya dengan lembut.

'Aishhh apa ini? Apa jangan-jangan... Ini bibir nya?!' fikir Yewon. Dia hanya terdiam, tetapi benda lembut itu malah semakin kedepan walaupun arahnya dari belakang. Yewon tambah panik. Akhirnya dia mulai membuka mata. Kemudian...

"Ya! APA YANG-" Yewon tiba-tiba berhenti berteriak saat dia melihat ke arah lehernya.

"Bagaimana?" tanya Yuna dengan senyumnya, "Syal-nya kau suka kan?"

"A-ah... Ba-bagus bu..." jawab Yewon terbata bata. Dia sangat malu sudah berfikir macam macam. Ternyata benda itu adalah syal pink yang tadi dipegang oleh Yuna.

"Kau ini kenapa sih? Apakah kau berfikir itu bibirku?" goda Yuna.

"Mwo?" Yewon kaget mendengar kata-kata Yuna tadi.

"Kau ini, tidak bisa bedakan kain dengan mulut ya?" tanya Yuna.

"Kalau mulut itu, seperti ini..." Yuna pun mencium pipi halus Yewon. Pipi itu pun merah merona. Jantung Yewon berdetak kencang. Yewon terdiam kaku.

"Saya pulang duluan ya?" ujar Yuna sambil membuka pintu dan langsung pergi.

Yewon masih berdiri kaku di ruangan itu. 'Yuna Unnie' gumam Yewon dalam hati. Hari ini menjadi hari yang sangat tidak terduga bagi Yewon.

***

Saat pulang dari segala kerja dan lain-lainya Yewon langsung berbaring lemas di kasur sambil memandangi syal pink-nya.

"Haha, Yuna unnie sangat lucu" ucap Yewon tiba-tiba. Dia terus memikirkan atasannya itu. "Cih! Kenapa aku begini, diakan Playgirl" keluh Yewon sambil menyimpan syal pink itu. "Tapi, apahkah salah mencintai seorang Playgirl?" fikir Yewon.

Keesokan harinya...

"Waaaa! Bis mana? Aku bisa telat!" keluh Yewon yang dari tadi tidak bisa menemukan bis. "Aisshhh! Bagaimana ini?" Yewon pun diam karena sudah tidak ada bis yang lewat.

"Ya Yewon, ikut aku!" ajak Yuna dari jendela mobil hitamnya.

"Ah, tidak perlu bu" ujar Yewon yang sebenernya mau tapi gengsi.

"Aisshhh~" Yuna turun dari mobil dan menyuruh Yewon masuk.

Dibukakanya pintu mobil dan Yewon pun akhirnya duduk di mobil Yuna. Begitu juga dengan Yuna yang masuk.

Dalam perjalanan...

"Yewon, mana syal yang kuberikan padamu?" tanya Yuna yang matanya masih fokus ke depan.

"Syal-nya tidak saya bawa Bu" jelas Yewon, padahal syal pink itu ada di tas kecil Yewon.

"Oh.." ucap Yuna dingin. "Yewon, jangan panggil aku bu, panggil aku Unnie." ujar Yuna.

"Mwo? Tapi kan... kalau di kantor bagaimana?" tanya Yewon.

"Pokonya panggil aku Unnie!" seru Yuna. Dan di akhiri oleh anggukan kepala Yewon.

Kantor...

Yewon masuk keruangan Yuna dengan map yang bertumpuk-tumpuk.

"Unnie! Ini kerjaan-" tiba-tiba Yewon berhenti kaku dengan tumpukan map yang masih membebani tangannya. Matanya hampir menangis saat melihat Yuna yang sedang berdua dengan seorang gadis seksi. Dan sepertinya mereka akan berciuman.

Map yang menumpuk itu terjatuh.

BRUK!

Yewon pun berlari dari tempat itu sambil menangis.

"Yewon!" seru Yuna sambil mengejar Yewon.

***

'Bodoh! Bodoh! Bodoh! Bodoh! Kenapa aku harus mencintai Yuna Unnie yang jelas-jelas Playgirl itu? Dasar Bodoh!' fikir Yewon sambil memukul-mukul kepalanya sendiri.

"Ya Yewon!" seru Yuna berlari menghampiri Yewon.

"Jangan mendekat Unnie!" ujar Yewon yang masih menangis itu.

"Tunggu penjelasanku Yewon!" ucap Yuna yang nafasnya mulai terengah-engah.

"Penjalasan apa?" tanya Yewon yang sakit hati itu, air matanya masih bercucuran.

"Yewon SARANGHAE!" seru Yuna sambil memeluk Yewon ketika dia telah berhasil menghampirinya.

Yewon pun langsung melepaskan pelukan itu. "Aku sangat bodoh! Mencintai seorang Playgirl sepertimu!" seru Yewon.

"Cukup Yewon! Jangan ucap apa-apa lagi!" seru Yuna sambil menangkup pipi Yewon dengan erat. Yewon berupaya untuk menundukan kepalanya. Air mata yang menetes itu semakin deras. "Apakah kau tau perasaanku saat kau tidak membawa syal yang ku berikan padamu? Apakah kau tidak merasakan ciumanku di pipimu saat itu?" tanya Yuna. Yewon hanya diam temangu. "Dari semua gadis-gadis yang telah aku dekati, hanyalah kamu yang paling aku sayang! Kamu yang paling special di hati ku!" ujar Yuna.

"Mianhe Unnie!" ucap Yewon sambil memeluk Yuna. Yuna memejamkan matanya dan meneteskan air matanya.

The End...

Gfriend OS & SS~[🥀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang