I'm Here, Watching You [Part 3]

48 26 1
                                    

~[That Person Is Me~]

Seperti biasa, Eunha berjalan ke sekolah sendirian karena semua temannya tinggal di suatu tempat yang jauh dari rumahnya dan orang tuanya tidak dapat mengantarnya ke sekolah karena mereka harus bekerja setiap pagi.

Biasanya dia berjalan sambil menyenandungkan lagu dengan gembira, tapi hari ini dia hanya diam karena pikirannya saat ini sedang memikirkan seseorang. Pahlawannya kemarin. Dia benar-benar ingin bertemu dengannya dan berterima kasih padanya, tetapi dia tidak tahu siapa pahlawannya karena saat dia datang dan menyelamatkan Eunha, dia memakai sweter dengan masker yang hampir menutupi seluruh wajahnya kecuali mata. Dia tahu pahlawannya adalah seorang gadis karena suaranya kemarin.

Seperti biasa, segera setelah dia membuka lokernya. Hal pertama yang dilihatnya adalah bunga dan surat. Bunga untuk hari ini adalah bunga matahari. Eunha sedikit mengernyit memikirkan kenapa bunga matahari? Dia membaca surat itu dan tersenyum sendiri ketika dia membaca isinya.

'Tadi malam hujan. Dengan memberimu bunga matahari ini, aku berharap malam ini akan cerah oleh cahaya bulan. Begitu juga dengan hariku, semoga cerah dengan senyum indahmu..'

"Ini mungkin terdengar cheesy, tapi aku menyukainya." Eunha cekikikan pada dirinya sendiri dan berjalan ke kelasnya dengan senyum cerah.

"Dan aku mencintaimu..." Kata Yuju di balik dinding dan menuju ke kelasnya juga.

***

"Ada apa dengan tanganmu?" Sowon bertanya sambil duduk di kursinya.

"Tidak ada apa-apa."

"Bohong! Kamu mendapatkannya dari menyelamatkan Eunha kemarin kan?" Sowon berkata dan tatapannya masih tertuju pada perban di tangan Yuju.

"Bagaimana kau tahu-"

"Eunha yang memberitahuku." Jawab Sowon seolah sudah tahu apa yang akan Yuju katakan.

"Oh...."

"Serius? Apakah kau hanya akan melakukan hal bodoh ini tanpa memberitahunya siapa kamu sebenarnya?"

"Sowon... sudah berapa kali aku memberitahumu, aku tidak ingin memberitahunya."

"Kenapa? Karena kamu pengecut?"

"Ya, aku pengecut dan yang bisa kulakukan hanyalah mencintainya dari jauh."

"Kapan kamu akan berhenti melakukan semua itu?"

"Aku tidak akan berhenti kecuali dia memiliki seseorang yang bisa mencintainya dan merawatnya."

"Seperti aku?" Sowon bertanya, membuat Yuju menatapnya dengan mata marah, "Apa? Kamu tidak mau mengakui dirimu sebagai pengagum rahasianya, kenapa aku tidak bisa melakukannya?"

"Jangan berani-berani Kim Sowon!" Kata Yuju dengan tatapan maut.

"Woah~ Ada apa dengan nama lengkapku itu? Aku hanya bercanda Yuju, jangan menganggapnya serius." Kata Sowon terkekeh.

***

Setelah keluar dari kelasnya, Eunha tiba-tiba menabrak salah satu juniornya dan anak laki-laki itu memberinya secarik kertas.

"Apa ini?" Eunha bertanya.

"Entahlah.... ada seorang gadis tinggi yang memintaku untuk memberikan ini padamu."

"Gadis tinggi? Siapa namanya?" Anak laki-laki itu hanya mengangkat bahu dan pergi. Eunha membuka catatan itu dan melihat tulisan tangan yang familiar di sana. Ini tulisan tangan pengirim bunga dan suratnya.

'Temui aku di atap setelah jam sekolah berakhir, aku akan mengungkapkan siapa aku padamu.'

Eunha melebarkan matanya karena terkejut.

"Orang itu mau bertemu denganku? Ok tenang Eunha, tenang... Tarik napas.....hembuskan.." Eunha menarik dan menghembuskan napas untuk menenangkan diri.

"Ok, bagaimana penampilanku? Bagus?" Eunha sedikit merias wajahnya. Dia harus terlihat hebat di depan pengagum rahasianya. Pengagum rahasia spesialnya.

Jantungnya berdetak sangat cepat dan dia tidak bisa mengendalikannya sama sekali. Dalam benaknya bergema sangat banyak pertanyaan. Bagaimana penampilan pengagum rahasianya? Seberapa tinggi orang itu? Dan banyak lagi.

Perjalanannya ke rooftop terasa sangat lambat, tidak seperti biasanya dia hanya butuh 5 menit untuk tiba di sana.

"Oke, ini dia..." Eunha memegang kenop pintu dengan erat dan menarik napas dalam-dalam sebelum memutar kenop pintu untuk membukanya. Dia berjalan keluar untuk mendapatkan pemandangan lebih jelas di atap dan dia bisa melihat, ada seorang gadis bersandar ke pagar sambil melihat seluruh pemandangan sekolah dari atap.

"Jadi dia perempuan?" Eunha berbisik pada dirinya sendiri dan sedikit merasa lega saat mengetahui pengagum rahasianya adalah seorang gadis, karena dia tahu dia tidak menyukai laki-laki.

Eunha perlahan berjalan menuju gadis itu dan berhenti di belakang gadis itu. Dia berdehem untuk mendapatkan perhatian gadis itu. Saat gadis itu berbalik, mulut dan mata Eunha terbuka lebar karena terkejut.

"Hai?" Gadis itu melambai dengan canggung.

"S-sowon?"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
TBC...

[Kim Sowon]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Kim Sowon]
.
.
.
★★★

Gfriend OS & SS~[🥀]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang