Amy hanya bisa melebarkan matanya sebab belum mengetahui apa yang hendak dilakukan Jeff kala itu.
Namun ia lantas mengerti sewaktu Jeff terus menyeretnya dan sekarang ia berjalan terseok menuju area wastafel.
Setelah sampai di depan wastafel, Jeff mulai memutar keran dan mengalirkan air. Ia kemudian menarik pergelangan tangan Amy lalu memposisikannya di bawah keran untuk membasuh luka tusukan di kelingking gadis itu.
Sembari berdiri berhadapan, Jeff menahan tangan Amy untuk terus berada di bawah air keran yang mengalir pelan. Ketika melihat darah masih terus muncul dari jari Amy, Jeff lantas memutuskan mengangkat tangan sang gadis lalu memasukkan kelingking Amy ke dalam mulutnya tanpa permisi.
Amy melongo dan ingin protes pada aksi lancang Jeff yang tiba-tiba. Namun suaranya tak kuasa keluar seakan ada sesuatu yang menyumbat tenggorokannya. Amy justru terlihat gelagapan saat bibir Jeff perlahan mengulum jarinya.
Jeff menyesap darahnya kemudian meludahkan cairan merah itu ke dalam wastafel. Jeff melakukannya berulang-ulang beberapa kali.
Amy menggigit bibir kuat-kuat saat mendapati Jeff belum berhenti mengulum jari kelingkingnya. Ia langsung teringat momen dimana ia merasakan kehangatan dan kelembutan rongga mulut Jeff dan bagaimana ia dengan pasrah menyambutnya.
Amy memejamkan mata saat menyadari betapa memalukan kenaifannya dulu. Pasti Jeff berpikir ia adalah gadis yang mudah terbujuk rayu seorang pria asing dan gampang bertindak gegabah.
Amy pun sadar ia tak ingin lagi tenggelam pada pesona Jeff yang tak akan pernah dimilikinya.
Amy berpaling dan mereluh. Ia lantas menarik jarinya dengan paksa dari bibir Jeff. Ia merasa geli pada apa yang coba dipertontonkan oleh Jeff. Sekarang baginya perhatian pria itu tak lebih dari sebuah kepalsuan.
"Apa yang kau lakukan?!" akhirnya protesan keras meluncur dari bibir Amy. Netranya berkilat menatap Jeff dengan galak.
"Paku itu berkarat, kau bisa kena tetanus-" Jeff berucap dingin sembari menunjuk meja dengan pandangan matanya.
"Seakan kau peduli-" Amy mencibir sinis.
"Aku tidak mau disalahkan jika terjadi sesuatu padamu" Jeff menyahut sengit yang membuat hati Amy beringsut sedih.
Entah keceplosan atau berterus terang, Amy berpikir Jeff agaknya mulai blak-blakan menunjukkan ketidaksukaan padanya. Mungkin ini adalah buah dari kebaperannya tempo hari yang tak berkenan di hati Jeff.
Amy mendengus kasar. Perkataan dingin Jeff ia rasakan begitu menyakitkan. Amy lantas memilih diam dan memegangi tangannya sembari buang muka.
Sementara Jeff menunduk demi memandang Amy yang mungil dan hanya sebatas dadanya.
"Jadi kau ingin pergi ke prom dengan pengawalan Mike? Kenapa? Kau coba menghindariku?" Bukannya meleram perkataan acuhnya tadi, Jeff justru melempar pertanyaan yang tak terduga. Ia tiba-tiba menyinggung masalah kepergian Amy ke pesta dansa sekolah mendatang.
Amy tak mengira Jeff tau masalah tersebut, tapi bagi Amy ia sudah tak mau ambil pusing. "Itu bukan urusanmu" balas Amy ketus.
Jeff mengurai smirk kecil. "Kenapa harus Mike? Karena akan mudah bagimu untuk bebas? kau ingin bersenang-senang dengan teman kencan barumu?" Jeff makin terang-terangan menyindir Amy.
Amy mengerutkan dahi. Dalam hati ia mengira Jeff agaknya memang tak mau melihat ia bahagia.
"Tepat sekali. Kau pikir hanya orang dewasa sepertimu yang boleh bersenang-senang? Kau saja bermesraan dengan rekanmu kan? Kenapa aku tidak boleh? Aku bahkan sudah berlatih berciuman denganmu waktu itu di balkon. Besok aku tinggal mempraktekkannya saja. Terima kasih sudah mengajariku dengan baik" Amy membalas terlalu frontal dengan tatapan nyalang. Walau tentu sebenarnya ia tak sungguh-sungguh dan hanya ingin menunjukkan pada Jeff bahwa ia telah move-on.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BODYGUARD
RomanceKisah romansa seorang putri presiden bernama Amy Foster yang menaruh hati pada seorang agen rahasia sekaligus pengawal pribadinya, Jeff Carter. Apakah cinta sang tuan putri akan bersambut? Atau tidak sama sekali? 18+ 21+ THE BODYGUARD SEASON I Epis...