EPISODE - 14

1.7K 102 8
                                    

hiks... hiks... hiks...

Suara isak tangis Amy memecah keheningan di dalam ruangan perpustakaan istana presiden.

"Posisi runner up juga tidaklah buruk, sayang..."
Jeff yang duduk disamping Amy mencoba menghibur, tangannya aktif mengusap-usap kepala Amy dengan lembut.

"T-tapi-" Amy menggumam terbata saat menahan deru tangisnya.

"Hammond Ridge selalu memenangkan kompetisi sains Lincoln Olympiad. Bahkan tradisi itu sudah berlangsung selama dua belas tahun berturut-turut... dan sekarang, saat aku jadi peserta kompetisinya, kami justru meraih juara dua. Itu tidak hanya menyakitkan, tapi juga sangat memalukan" Amy mencicit getir.

Rupanya Amy tengah bersedih karena ia dan tim sekolahnya gagal mendapat juara pertama dalam sebuah lomba sains bergengsi.

"Itu adalah kerja tim, bukan hanya kesalahanmu. Memang begitulah kompetisi. Kemenangan tidak selalu berpihak pada kita" Jeff terus berusaha menenangkan Amy yang sedang merana.

"Tetap saja aku tidak cukup baik" Amy menyela cepat. Ia lantas mengelap pipinya dengan tangan dan mengambil nafas untuk meneruskan mengungkapkan kekecewaannya pada Jeff.

"Seakan kekalahan dan rasa bersalahku belum cukup, kau tau apa yang dilakukan teman-teman sekolahku? Mereka menaruh poster bertuliskan kata 'LOSER' besar warna merah di lokerku. Mereka mengolokku dan marah padaku karena akulah tim sains Hammond Ridge kalah. Mereka bilang aku tak pantas masuk tim-" ujar Amy berterus terang.

"Apa?!" kening Jeff langsung mengernyit dan ia seketika merasa emosi usai mendengar cerita Amy.

"Dan yang lebih parah lagi, mereka mengataiku otak kelamin pria. Hickeys yang aku pamerkan dulu menjadi bumerang untukku, Jeff. Katanya aku hanya memikirkan 'bermesraan' dengan pria dan otakku menjadi tumpul karena itu. Mereka bilang aku gadis murahan; pantas saja aku tak bisa membawa Hammond Ridge menang. Mereka tega memanggilku 'dicksucker' . Apa yang bisa lebih memalukan dari itu? Hiks... hiks" Amy kembali tergugu. Kekalahan Hammond Ridge bergulir bagai bola salju yang membuat teman-teman Amy melampiaskan semua kekesalan pada Amy.

Kini Amy pun turut menyesali pemikiran pendeknya dulu kala sengaja memamerkan hickeys yang Jeff berikan.

Jeff memejamkan mata berusaha meredam amarah. Ingin sekali ia melabrak dan menghajar teman-teman Amy yang menjahati gadis itu.

"Aku menjadi saksi bagaimana kau belajar begitu keras. Bahkan kau sering tertidur di meja ini dengan buku-buku tebal yang berserakan di depanmu. Siapapun yang mengatakan itu tidak mengetahui kebenarannya" geram Jeff.

"Tak penting apa usahaku di belakang. Nyatanya aku memberikan hasil yang buruk. Bahkan Dad tak membahas kompetisiku sama sekali ketika ia tau aku tak berhasil menang. Aku hanya akan selalu menjadi putrinya yang mengecewakan. hiks hiks..."

"Amy-"

"Aku tidak cukup baik. Aku sudah mengacaukan semuanya" Amy menangkup wajahnya dengan kedua tangan. Ia terisak kencang dan membuat bahunya berguncang-guncang naik turun.

Jeff mendengkus. Ia lalu meraih kepala Amy dan menariknya masuk ke dalam pelukannya.
"Sayang, maafkan aku. Maafkan aku jika aku mengambil andil membuat masalah untukmu"
Jeff turut merasa bersalah. Bagaimanapun juga ia lah yang memberikan hickeys pada Amy dan membuat gadis itu menanggung akibat dari perbuatannya.

Amy terus menangis tersedu bahkan airmatanya sampai membasahi kemeja putih Jeff.

Jeff berupaya mendamaikan Amy dengan gerakan mengelus lembut penuh kasih sayang.

THE BODYGUARDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang