Saat itu adalah minggu pagi yang cerah. Matahari bersinar terik dan burung-burung liar tak segan berkicau dan terbang di antara pepohonan.
Sekitar pukul sembilan pagi, Amy sedang berada di dapur istana presiden. Gadis itu tengah bersiap untuk membuat satu hidangan lezat yang akan disajikannya demi merayakan berita istimewa.
Amy terlihat siap tempur kala itu. Ia kelihatan semakin cantik dengan rambut panjang dikucir ponytail ke belakang. Sebuah celemek berwarna merah muda tersemat di tubuh rampingnya.
Amy bergerak lincah menelusuri kabinet-kabinet dapur istana yang bernuansa putih. Ia tengah mempersiapkan peralatan dan dan bahan-bahan untuk membuat kue. Pengaduk, mangkuk, loyang juga bahan kue seperti tepung, telur, gula, aneka buah disusunnya satu per satu dengan rapi di atas island.
Di tengah jalan, Amy menyadari masih membutuhkan lebih banyak mangkuk, whisk dan beberapa sendok takar. Amy lantas mencari barang incarannya di laci bawah. Namun ia tak menemukannya dan membuat Amy beralih pada kabinet atas.
Semua benda yang Amy cari terdapat di lemari atas dapur. Namun sayang beberapa benda tersebut terletak di rak paling tinggi dan Amy tak sampai untuk menggapainya. Amy menengok ke kanan dan ke kiri. Ia memutuskan menggeser sebuah kursi kayu dan menaikinya untuk mengambil benda yang ia cari.
Amy mulai mengambil satu per satu benda yang diinginkannya. Setelah merasa lengkap ia pun berniat turun dari kursi.
Amy mendekap mangkuk-mangkuk aluminium, whisk dan beberapa sendok di depan dada. Namun rupanya saat itu Amy kurang beruntung. Ketika melangkah turun dari kursi kaki Amy justru terpeleset.
Traangg...
Bunyi barang-barang bergelimpangan nyaring terdengar disertai tubuh Amy yang jatuh tersungkur ke lantai.
"Ouuch" Amy merintih kesakitan. Tubuhnya terantuk lantai marmer yang keras dan membuat dadanya sesak.
*
"Amy!" Terdengar sebuah seruan menggaung samar.
Dengan posisi masih terjerembab di lantai, Amy menengadah. Ia lantas melihat Jeff berlari ke arahnya.
Jeff dengan cepat berjongkok lalu meraih kedua tangan Amy untuk ia bantu berdiri. "Kau baik-baik saja? Apa yang terjadi?" tanya Jeff memburu.
Amy menjawab apa adanya sembari menahan sakit. "Aku terpeleset saat... mengambil mangkuk di lemari atas" ucap gadis itu.
Jeff melihat kursi yang tak pada tempatnya dan alat masak yang berserakan. Amy masih cukup beruntung sebab tidak ada peralatan yang terbuat dari kaca dan pecah yang bisa mengenainya.
"Kau terluka?" Jeff terus bertanya was-was dengan ekspresi panik. Ia membantu Amy untuk bangkit sepenuhnya dan kini mereka sudah dalam posisi berdiri walau Amy masih terlihat sempoyongan.
Amy menggeleng. Ia tak mendapati ada luka maupun goresan yang berarti pada tubuhnya.
"Kau yakin? Coba gerakan tangan atau kakimu" Jeff meminta Amy untuk memastikan.
Amy menurut dan perlahan menarik diri mundur. Ia mengecek pergelangan tangan dan juga mencoba menggerak-gerakan kaki perlahan "Aku baik-baik saja" kata Amy kemudian.
Jeff memindai Amy dari atas kebawah untuk lebih puas memastikan. Ia tadi sedang berjaga di sekitar dapur dan segera menghambur ke dalam begitu mendengar bunyi benda terpelanting yang keras. Jeff mendengus lalu setelah dirasa aman ia beralih memunguti mangkuk dan sendok dari lantai. Ia pun meletakkan benda-benda tersebut di atas island.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE BODYGUARD
RomanceKisah romansa seorang putri presiden bernama Amy Foster yang menaruh hati pada seorang agen rahasia sekaligus pengawal pribadinya, Jeff Carter. Apakah cinta sang tuan putri akan bersambut? Atau tidak sama sekali? 18+ 21+ THE BODYGUARD SEASON I Epis...