19

1.7K 121 4
                                    

Dina menaiki tangga untuk memanggil mereka bertiga saat beberapa tangga sudah ia lewati tangga yang ia pijaki itu patah.

Duak!!

" Dinaaaaa!!!" Arnold, Dewi, dan Naufal berteriak dan langsung turun menghampiri Dina yang sudah berlumuran darah itu.

Gaun putihnya sekarang berubah menjadi merah darah, karena darah yang terus menerus keluar dari anggota tubuh mungil Dina, yang siapa saja yang melihatnya akan iba.

Arnold yang melihat dina sudah penuh dengan darah itu dengan cepat turun ke bawah tanpa berhati hati, akibatnya ia tidak melihat kayu yang patah itu lalu ia menginjaknya jatuh tepat di sisi kanan Dina.

Sebelum kesadarannya hilang, Arnold sempat menyampaikan beberapa kata untuk Dina dan menggapai tangannya lalu mengenggamnya erat seakan tidak mau kehilangan " Dina.. ka..mu.. harus.. kuat" ujarnya dengan terbata bata, keadaan keduanya sama kepala, tangan dan anggota tubuh lainnya yang berlumuran darah.

" Astaga Dina Arnold" ujar Dewi setengah berteriak dan saat itu juga ia menangis. Dewi dan Naufal turun melalui tangga yang sama, untunglah mereka selamat, mereka berhati hati karena mereka tidak mau keadaannya sama seperti Dina dan Arnold.

Naufal berjalan sangat pelan ke arah adiknya, sorot wajahnya khawatir, kakinya sudah sangat lemas melihat keadaan adiknya yang seperti itu.

" Dinaa,, lo gakpapa kan? Dina! jawab gue dina!" ujar Naufal setengah berteriak dan memeluk adik satu satunya itu dengan rasa sayangnya hingga jasnya dipenuhi oleh darah yang terus menerua dari kepala adiknya itu. " Din, lo harus kuat din, bertahan din. gua akan bawa lo ke rumah sakit" ujar Naufal sambil membawa Dina ke dalam mobilnya, sedangkan Arnold ditinggal begitu saja, karena bagaimana pun Dina lebih penting di bandingan Arnold, karena Dina adik kandungnya.

" Gua tau, lo pasti bisa kuat Ar, lo tunggu gue mau cari bantuan" ujar Dewi dengan pipi belepotan karena make up yang luntur karena tangisannya. Sama dengan Naufal, dia memeluk adiknya dengan rasa sayang hingga gaun putihnya sekarang telah penuh dengan darah adiknya, bahkan ia tak peduli tentang hal itu.

saat itu juga kebetulan Om Fahri datang ke halaman belakang, om Fahri adalah adik kandung dari Mama baru mereka., Om Fahri melihat keadaan Arnold dan Dewi langsung berlari ke arah mereka.

" Kenapa dew? kok bisa gini" tanya Om Fahri khawatir, " Tolong Om bawa Arnold ke mobil Naufal, Dina udah di sana. Dina juga mengalami hal yang sama seperti Arnold" ujar Dewi dengan sorot wajah sangat khawatir.

" Astaga, bagaimana bisa?" tanya Om Fahri seraya membawa Arnold ke dalam mobil Naufal, mereka menjadi pusat perhatian bagi para tamu undangan yang datang, mama dan papa mereka melihat kejadian itu langsung berlari ke arah mereka, Om Fahri meletakkan Arnold di samping Dina.

" Ada apa ini?" tanya Mama mereka dengan sorot wajah penasaran, khawatir, sedih, senang dan bahagia masih ada di sana, senang dan bahagia karena telah menikahi lelaki sebagai pengganti suaminya yang sudah meninggal tanpa mengetahui betapa terpuruknya, sedihnya, kecewanya Arnold, Dina, Dewi, dan Naufal.

" berangkat sekarang om" ujar Naufal mengabaikan pertanyaan mamanya. " boleh mama ikut Nau?" tanya Mawar (mama mereka) " bagaimana sama tamu undangan mama? kalau gitu kita berangkat" ujar Naufal dengan wajah datar dan dingin namun ada sorot sedih, kecewa, terluka, dan khawatir pada keadaan adiknya itu.

****
Yang dilakukan Naufal sedari tadi adalah mondar mandir di depan ruang UGD dengan sorot wajah khawatir tentunya.

" Naufal, kamu harus tenang gak boleh gegabah kayak gini Fal, kamu harus banyak berdoa buat keadaan mereka Fal" ujar Dewi dengan lembut membuat perasaan Naufal sedikit tenang lalu tersenyum singkat ke arah Dewi seakan berkata terima kasih. 'Kalo aja kamu masih bisa sama aku dew, aku yakin kita bahagia. Walau aku tau kita gak akan bersatu karena segala hal menghambat semuanya, andai hal ini gak terjadi, tapi apa daya hal ini telah terjadi dan meruntuhkan benteng yang selama ini aku buat tinggi tinggi' gumam Naufal dalam hati.

CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang