17

1.8K 121 5
                                    

" Jahat banget sih lo Clar, masa ke singapura sekolah di sana menetap di sana 10 tahun tapi lo gak ngabarin gue, sahabat macam apa lo?! Hah?!" ujarku melalui via telfon.

Kenapa Clara gak bilang kalau dirinya akan pergi ke Singapura. Ah ... Claraaa!!!

"Ya ini juga mendadak karena bokap gua dipindahin kerja disini, yaelah maap sih mak maap" ujar Clara.

" Gak ada maap gua lo" ujarku masih sebal.

" sadis amat sih mak"

" Bodo" ujarku dingin serta cuek.

" Ih! Anindina yang cakep jangan marah sama gua yaa, ini juga bukan salah gue. Please. Kalo ada pilihannya juga gua bakal masih di Indonesia, tapi ini kan gua harus wajib kudu"

"Ya" jawabku singkat.

" okey, bye pacarnya Arnold"

" udah putus" ujarku cuek

" Hah?! Kok bisa? Kenapa?" ujar Clara dengan suara melengking, Clara belum mengetahui semuanya. Kasian.

" Kepo lu, lo lagi gak di Indo jadi gua gak mau ngasih tau bye!" ujarku langsung menutup telfonnya dan merebahkan diri di atas kasur yang empuk ini.

Kenapa semua orang meninggalkanku. Clara dia akan 10 tahun lamanya di Singapura. Arnold aku tersenyum mengingatnya, aku masih mencintainya. Mencintainya dengan tulus.

Arnold dia akan pergi ke London untuk melanjutkan sekolahnya.
Kak Nau dia akan melanjutkan perusahaan mama di kalimantan.

Aku, begitu juga denganku aku akan meninggalkan semua kenanhan di Indonesia. Aku akan ke Bandung untuk melanjutkan kuliahku dan mencapai sarjana. Di sana belajar mandiri, belajar Move on.

Aku dan Arnold akan dipisahkan begitu kauh oleh mama dan papa, Begitulah aku tidak di perbolehkan untuk ke luar negri. Sebenarnya aku ingin melanjutkan kuliahku di London. Tapi, mama tidak memperbolehkanku kuliah di london dengan alasan, aku belum bisa jaga diri, sedangkan Arnold dia lelaki dan tentu saja dia bisa menjaga dirinya. Tidak adil!

Kami akan terpisah begitu jauh, aku pasti akan meninggalkan kamarku, ohya! Besok mama dan papa menikah, tidak ada lagi kesempatanku untuk memiliki Arnold sepenuhnya karena kami akan bersaudara lebih tepatnya kakak adik, sedangkan kan Dewi dan Kak Nau, mereka di pisahkan juga tapi beruntung tidak begitu jauh Kak Nau di Kalimantan dan Kak Dewi di Papua. Tidak Adil!

Kasihan Arnold disana, dia akan sendirian ah tidak juga pasti ada saudara Arnold di sana yang akan menampung Arnold disana selama 10 tahun juga, waktu yang cukup lama untuk saling melupakan satu sama lain.

Pernikahan mama dan papa kini sudah di depan mata acaranya besok pukul 09.00 di mulai, entahlah aku bingung harus sedih atau senang.

Senang karena mama akan mendapatkan pengganti ayah yang tidak lebih baik dari ayah, tidak ada yang bisa menandingi ayah, dialah pahlawanku satu satunya yang kini hanya tetinggal jantung miliknya di tubuh Kak Nau, kenapa harus jantung aku lebih menginginkan hati ayah yang berada di dalam diri Kak Nau, supaya aku dapat merasakan hadirnya ayah saat berada di dekat Kak Nau, kasih sayang ayah yang ku rindukan dan ingin kurasakan lagi,perhatian ayah, sikap lembut ayah kepadaku, suara ayah yang membuatku tenang dan damai. I miss you Ayah! Toh! Hal itu tidak akan terjadi karena hal ini sudah terjadi.

Sedih karena aku meninggalkan Arnold orang yang sangat mirip dengan Alm. Reihan, orang yang aku cintai beberapa bulan ini, aku baru saja menjalani hubungan bersamanya tapi harus pupus karena keluarga, demi keluarga aku rela kehilangan kebahagiaanku aku rela kehilangan Arnold, walau rasanya sangat berat dan sangat sulit.

CoffeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang