SELAMAT DATANG!!!
Kali ini part-nya tidak panjang ya, maaf karena udah buat kalian nunggu tanppas kepastian. Hope u enjoy it!
Jangan lupa dukungannya! Happy reading!
Goldrum, nama yang asing di telinga Jack, James, dan Skylar. Surat tersebut kini berada di genggaman tangan Jack, ia simpan bersama dengan surat-surat lainnya selama berhari-hari. Namun, pikirannya tidak bisa berhenti memikirkan nama asing tersebut. Ada perasaan was-was yang kerap kali menghantui Jack tanpa alasan.
Takut, Jack takut jika surat tersebut berisi sihir seperti surat hitam, tetapi pemikirannya langsung di tepis begitu menyadari tidak terjadi apa pun selama seminggu setelah mereka menerima surat dari Goldrum. Merasa aman? Tidak, bahkan Brixton pun tidak mengetahui siapa orang di balik nama tersebut, menandakan nama Goldrum memang benar-benar baru dirinya dan orang-orang di istana yang mengetahui.
Sebab banyak pertanyaan belum terjawab, sewaktu pulang dari akademi, Jack langsung menuju perpustakaan. Sungguh, ia berharap menemukan buku yang membahas tentang apa pun itu yang bernama Goldrum. Dari rak satu, rak dua, rak paling rendah, hingga yang paling tinggi, Jack menyusuri semuanya. Kedua netra hazel-nya bergerak membaca cepat selama tiga hari berturut-turut. Ya, Jack sering kali menuju perpustakaan.
Akibat kegiatan barunya, membuat saudara-saudaranya, raja, ratu, Brixton, dan Karina merasa tidak biasa akan kebiasaan Jack. Keseriusannya dalam menanggapi sesuatu hal yang sepele pun meningkat. Tidak ada celetukkan tidak berguna atau cibiran asal yang Jack lontarkan ketika ada dua saudaranya yang bertengkar.
Bukan hanya keluarga yang merasakan perubahannya, Jack pun demikian. Akibat lainnya, dia lebih sering tertidur di perpustakaan dibanding kamarnya sendiri, lalu terbangun di tempat yang berbeda. Seperti hari ini, lagi-lagi Jack mengunjungi perpustakaan setelah kembali dari akademi, lalu tidak sengaja tertidur setelah membaca selama tiga jam. Terlelap dalam mimpi, diselimuti oleh kesunyian dan penerangan yang remang-remang.
Tak banyak orang yang ada di dalam ruangan dengan buku-buku yang berjejer rapi di dinding. Sebelumnya ada Niko, berniat mengambil buku baru untuk bacaannya. Kini, hanya ada Jack seorang. Kedua mata itu terlihat tenang, mungkin sedang bermimpi indah. Namun, entah mengapa suhu ruangan ini makin lama makin terasa dingin menusuk kulit.
Kening Jack perlahan berkerut, pernapasannya tampak naik turun dengan cepat, kepalanya sesekali bergerak tidak nyaman di atas tumpukan buku yang terbuka. Dalam sudut pandangnya, terdengar sama-samar suara yang mengucapkan beberapa kalimat.
"Dia orangnya? Kau bilang ada tiga!"
"Dia salah satunya. Untuk saat ini, hanya dia yang bisa terhubung dengan kita."
Suara milik seorang pria, serak, dan lemah.
"Benarkah? Oh, kalau begitu, apa saat ini dia mendengar ucapanku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
PART OF DARKWINX
Fantasy[Trilogy from Savpra Universe] Kembalinya Pangeran Jack dengan sesuatu yang istimewa di tubuhnya menjadikan jiwanya dengan James dan Skylar semakin diincar oleh Dakrwinx. Ditambah, kematian mereka sangat dinantikan oleh dua Pangeran kembar dari Kera...