17. Smortonosni

626 87 9
                                    

Halo gusy, maaf lama kembali. Jadinya aku tulis 3k kata, semoga memuaskan ya🥹

Jangan lupa vote dan komennya❤️‍🩹

*****

"Di belakangmu, Kalypso!" 

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Di belakangmu, Kalypso!" 

Teriakan Jack menggelegar di sela pertarungannya dengan salah seorang Jafica. Kedua matanya bergantian menatap lawan di depan dengan orang-orang di sekitar secara bergantian. Khususnya Kalypso, pikir Jack ia harus lebih melindungi gadis itu, tetapi nyatanya salah. Kyros berkata, meski Kalypso jarang terlihat oleh publik untuk berlatih fisik, faktanya Kalypso mendapat pelatihan bela diri di dalam istana. 

Sejujurnya itu hal yang biasa, tetapi karena ini Kalypso, Jack mengakui jika ada rasa bangga mengetahui fakta tersebut. Kembali pada kondisi terkini, dua dari enam orang Jafica berhasil dilumpuhkan. Bukan sekadar pingsan, tetapi benar-benar meregang nyawa.

"Kupikir kita tidak boleh menghabisi nyawa mereka, Kyros," celetuk James, tiba-tiba ia pikiran bahwa orang-orang tersebut mungkin bersikap seperti ini karena di bawah pengaruh Darkwinx.

Seraya menghindar dari serangan, Kyros berkata, "Benarkah? Kau berpikir seperti itu?" 

"Tidak perlu mengejekku, cukup jawab saja!" 

"Arahkan belatimu ke leher mereka!"

Meski sedikit jengkel sebab pertanyaannya belum terjawab, James menurut untuk mengarahkan belatinya ke arah leher lawan dengan susah payah. Ketika benda tajam tersebut membuat goresan luka cukup lebar, perlahan kekuatan orang tersebut hilang. Bola mata hitam itu berangsur menjadi putih keseluruhan, lalu membuat tubuh kehilangan kendali, dan berakhir terjatuh di atas tanah.

James mundur beberapa langkah dengan napas naik-turun, ia masih belum bisa bernapas lega sebab setelah orang itu tergeletak tak bernyawa di atas tanah, gumpalan asap hitam pekat terlihat keluar dari luka yang terbuka. Gumpalan asap itu mengapung di udara sebelum akhirnya melesat pergi entah ke mana. 

Peluh keringat membasahi kening James, netranya tidak lepas dari posisi di mana gumpalan asap tersebut berkumpul tadi sebelum menghilang. Meski telah melihat sosok Darkwinx beberapa kali dalam bentuk yang lebih menyeramkan, ia masih tetap terkejut melihatnya sekarang. 

"Lihatlah, matamu seperti rusa sekarang."

Celetukan Jack mampu buat James mengerjapkan mata, tersadar dari lamunannya. 

"Setidaknya aku lebih baik dari rusa."

"Oh, ya?"

"Tentu saja! Memangnya kenapa?"

Jack tidak menjawab, ia hanya menunjuk ke arah belakang James dengan dagu dan arah matanya. Merasa bingung, lantas James berbalik. Belum ada lima detik pun, reflek tubuhnya sudah loncat beberapa langkah mundur, lagi-lagi matanya membesar bagai rusa. Kali ini, jantung pun ikut berdegup dua kali lebih cepat, sebab di bawah sana, terdapat seorang Jafica lain yang telah mati. Di tangannya terdapat tombak.

PART OF DARKWINXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang