13. Forced Request

1.1K 147 35
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hari esok, James, Jack, dan Skylar akan mulai berangkat menuju daerah perbatasan, Smortonosni. Jika dipaksakan hari ini, Ollyseus khawatir dengan kondisi ketiganya. Mereka baru saja sampai di Shenawen setelah lama dalam perjalanan, tidak mungkin kalau harus terus melakukan perjalanan panjang menuju Smortonosni. Oleh karena itu, Ollyseus mengizinkan mereka untuk memakai kamar di istana barat. 

Ketika pagi datang, saat ketiga pangeran tengah bersiap sebelum akhirnya menuju isla untuk memilih kuda yang tepat, perdebatan dalam sebuah ruangan telah terjadi selama kurang lebih lima menit. Ollyseus memanggil Kalypso ke singgasananya, memerintahkan Kalypso untuk ikut serta dalam perjalanan. Tentu saja, Kalypso langsung menolaknya dengan alasan ia sudah ke sana beberapa minggu lalu. Selain itu, perjalanannya jauh, ia tidak ingin membuang waktu hanya untuk mengantar. 

Namun, walau sudah berusaha mungkin untuk menolak, perintah ayah tidak bisa didihindari begitu saja karena pria tua itu juga mendapat dukungan dari laki-laki bersurai putih sebahu. Kyros tampak tersenyum puas kala melihat respons Kalypso, tampaknya gadis itu sudah muak sehingga memilih untuk menurut.

"Jack punya dua saudara kembar, dia tidak perlu panduan. Lagi pula, kita bisa mengutus orang untuk membantu mereka, bukan?"

"Tidak, perjalanan ini pertama kalinya bagi Jack dan dua saudaranya, kau akan ikut, Kalypso," ungkap Ollyseus dengan sedikit penekanan. "Persiapkan dirimu, mereka akan berangkat siang hari ini."

Ollyseus beranjak dari tempat duduknya, melangkah menuruni tangga, lalu melenggang pergi meninggalkan putri bungsunya yang masih berdiri di hadapan kursi singgasana. Bola matanya merotasi malas, tidak terima dengan keputusan ini. Di sisi lain, tampak Kyros yang puas tersenyum menunjukkan sederet gigi putihnya pada Kalypso. 

"Lain kali, kupastikan kau tidak boleh menginjakkan kaki di dalam istana!"

"Mana bisa begitu!" Senyum Kyros luntur, kakinya mulai melangkah mengejar Kalypso yang sudah lebih dulu berjalan. "Suatu saat kau akan berterima kasih karena aku memberikan kalian waktu untuk dekat!"

"Terserah!" ketus Kalypso.

Kyros, laki-laki itu selalu saja membuat keputusan yang katanya 'baik' baginya, tapi tidak 'baik' bagi Kalypso. Meski Skywinx sekali pun, sifat Kyros tidaklah tenang seperti Nai atau Skywinx lain. Sempat sekali Kalypso bertanya-tanya mengapa Kyros seperti ini. Kalypso sendiri sedang tidak ingin menanggapi tingkah Kyros.

Laki-laki itu masih mengikuti langkah Kalypso sampai ke lorong di mana ruangan Kalypso berada. Gadis itu menuju kamarnya, membuka pintu, lalu menutup pintu besar dengan keras hingga bunyi keras timbul mengejutkan Kyros. 

"Jangan lupa pakai bros Keterikatanmu, Lady! Kalian pasti sangat serasi!"

"DIAM, KYROS!"

***

Hari ini, matahari tepat berada di puncaknya, memancarkan suhu hangat yang menusuk tulang jika berlama-lama di luar. Sesekali angin berembus, menerbangkan beberapa helai rambut dan dedaunan. Sejak James, Jack, dan Skylar pergi, adik bungsu keluarga Owen mulai bergabung dengan kegiatan rutin Seon dan Jayden, yaitu berburu. Sebelumnya, Niko lebih sering ikut kegiatan ketiga kakak kembarnya yang selalu menyangkut perihal latihan militer (Meski hanya ikut-ikutan karena belum cukup umur untuk bergabung secara resmi) dan akademik, kini Niko dihadapkan dengan bentangan hutan yang cukup luas. 

PART OF DARKWINXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang