[Trilogy from Savpra Universe]
Kembalinya Pangeran Jack dengan sesuatu yang istimewa di tubuhnya menjadikan jiwanya dengan James dan Skylar semakin diincar oleh Dakrwinx. Ditambah, kematian mereka sangat dinantikan oleh dua Pangeran kembar dari Kera...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tepat hari ini, di Kerajaan Shenawen, tepatnya pada salah satu ruangan di istana kediaman keluarga kerajaan,seorang perempuan dengan warna netra yang berbeda hendak meraih sebuah syal rajut berwarna abu-abu untuk selanjutnya dipakaikan di lehernya. Gaun putih polos berlengan panjang menjutai hingga ke ujung kakinya.
Tak ada perhiasan, tidak ada gaun mewah dengan manik-manik mengilap, dan tidak ada gaun berwarna mencolok untuk hari ini. Bukan berlaku untuk dirinya saja, tetapi juga untuk seluruh bangsawan Shenawen. Setelah pakaian untukk hari ini telah selesai, perempuan itu segera beranjak dari tempatnya. Untuk hari ini saja, semua pekerjaan menumpuk di ruang kerjanya ia hindari. Ia putuskan untuk tidak terlalu mengambil pusing urusan negara sebelum kegiatan penting hari ini selesai.
Kereta kuda telah siap di depan pintu utama istana. Terdapat Raja Ollyseus dengan ajudan setianya perlahan masuk ke dalam kereta kuda, bahkan pakaian seorang Raja Shenawen yang biasanya terlihat mewah, kini blus dan celana putih polos melekat padanya.
"Kak Mohan!"
Beberapa meter di depan, seorang gadis bersurai putih gelombang semangat melambaikan tangan kepada sang kakak. Kalypso nampak menggunakan gaun tanpa lengan dengan jubah yang menutupi bagian atas tubuhnya. Penampilan Kalypso sungguhh membuatnya wajahnya berseri.
"Tidak biasanya kau gunakan capelet."
"Capelet ini spesial, oleh karena itu aku memakainya."
Sebuah senyum lebar terpampang nyata di wajah Kalypso. Jubah tersebut sangat cocok untuknya. Tak lama setelah obrolan singkat tersebut, kedua kakak beradik itu segera menaiki kereta kuda yang sama. Kereta kuda tersebut mulai bergerak tak lama setelah milik raja berasa jauh beberapa meter.
Hari penting dalam setahun sekali yang tidak boleh dilewatkan di Shenawen ada banyak, termasuk peringatan kematian ratu tercinta yang telah pergi beberapa tahun lalu, yaitu Ratu Khione.
Pemakaman khusus keluarga kerajaan tidaklah begitu jauh, hanya dengan menempuh perjalanan 15 menit, sampai sudah mereka di tujuan. Di Shenawen, orang yang telah tiada akan dikremasi, lalu abunya di tempatkan pada sebuah guci. Guci tersebut nantinya diletakkan di depan pohon yang sebelumnya ditanam oleh orang yang telah meninggal tersebut.
Gerbang besar berwarna perak terbuka kala Ollyseus dan seorang tetua memasuki wilayah yang dipenuhi rumput hijau membentang luas. Diikuti oleh kedua putrinya. Sebelum sampai di tujuan, terlebih dahulu mereka berjalan di antara pepohonan rindang yang berjejer lurus membentuk jalan.
Tidak seperti pohon biasa, ini merupakan pohon istimewa, sehingga warna daunnya putih bukan hijau. Selain itu, terdapat beberapa buah yang jatuh sebab musim panen pohon istimewa telah tiba.
"Kau tidak berpikir untuk mengambil buah pohon istimewa dan memakannya, bukan?" tanya Mohan, teringat satu momen di masa lalu saat mereka masih kecil.
Mendengar itu, Kalypso tersentak, keningnya berkerut tipis. "Kumohon jangan membahas itu! Aku malu."