9 : Yule Ball

228 20 2
                                    

Suasana kamar asramanya begitu ramai dengan alunan irama musik.
Teman-temannya itu sedang berlatih berdansa untuk esok hari,esok adalah hari dimana Yule Ball dilaksanakan.

Alza sebenarnya tidak bisa berdansa,maka dari itu kini ia memojok di sudut kamar merenung,bagaimana jika esok Harry mengajaknya berdansa? Oh Salazar!! ia pasti akan malu karna tak bisa berdansa.

"Ayolah alza,tak ada gunanya kau merenung. Mari kuajari"

Benar juga apa kata Daphne,tak ada gunanya jika aku hanya merenung. Merenung tidak akan membuatku bisa berdansa.
Sedikit demi sedikit aku mulai bisa berdansa!! Oh terimakasih Daphne!!

"Lelah?"

"Tentu."

Daphne menyodorkan segelas lemon tea dingin, "Ini bisa meredakan rasa lelah mu"

Lemon tea memang terbaik!! tenggorokan nya langsung terasa segar,"darimana kau mendapat minuman ini?"

"Dari dapur"

"oh"

Akupun beranjak ingin mengembalikan gelas ini ke tempat semula. Saat menuruni tangga asrama,ruang rekreasi sangat sepi hanya ada Malfoy disana.

"Drake,tumben sekali melamun?"
Aku melupakan tujuan utamaku dan malah menemani Malfoy melamun.

Pertanyaan ku hanya dibalas gelengan kepala pelan olehnya.
"kau sudah dapat pasangan?" tanyaku lagi, anggukkan lirih darinya menjadi jawaban atas pertanyaan ku tadi.

"Siapa?" Rasa penasaran ku meronta-ronta, setauku Pansy sudah memiliki pasangan dan Daphne pun sudah, jadi siapa yang ia ajak?

"Adikmu"

"Apa?? Charlotte?" lagi lagi hanya sebatas anggukkan kecil yang ku dapat. Aku harus bertanya dengan Charlotte!!

Setelah mengembalikan gelas tadi,aku sekarang berada di depan pintu kelas ramalan Profesor Trelawney untuk menunggu Charlotte keluar. Aku mengetahui Charlotte mengambil kelas ramalan dari Ginny yang tak sengaja kutemui tadi.

Satu persatu murid kelas 3 mulai keluar, kutunggu tunggu Charlotte sangat lama,saat kuarah kan kepalaku ke dalam ruang kelas, ternyata anak itu sedang di ramal oleh Trelawney.

Profesor itu memang sedikit 'gila', saat pertama aku mengikuti kelas ramalan. Orang itu sudah menyebut ku mempunyai sebagian jiwa kegelapan lah ini dan itu,cukup sekali dan setelah itu aku tidak berminat mengambil kelasnya lagi.

"Charlotte,akhirnya kau keluar juga,apa yang ia katakan padamu?"
Charlotte mengajakku untuk duduk terlebih dahulu di taman Hogwarts.

"Jadi,si Profesor aneh itu meramalku dengan hal yang tidak masuk akal"

"apa yang ia katakan padamu?"

"kau tahu? dia berkata padaku tentang aura ku yang semakin hari semakin gelap,ia berkata bahwa aura gelap semakin lama semakin terlihat jelas di sekitarku ia juga berkata bahwa aku dekat dengan orang yang memiliki jiwa kegelapan,omongannya tidak masuk akal kan?"

"Ya!! siapa juga yang memiliki jiwa kegelapan disekitar mu? temanmu pun sepertinya tak memiliki ketertarikan pada ilmu hitam"

"Nah,kau betul."

"Oh ya,aku ingin bertanya kenapa kau bisa mau menerima ajakan Malfoy?"

Charlotte menghembuskan nafasnya,ia pun mulai membuka mulutnya untuk kembali berbicara menjelaskan kejadian kemarin sore yang ia alami

Kemarin sore, Charlotte sedang duduk-duduk santai sendirian sembari membaca buku di taman. Tiba tiba perhatiannya dialihkan dengan bayangan seseorang yang duduk di sampingnya.

A Riddle Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang