Alza cukup jenuh mendengar omelan Daphne tentang mengapa mereka tidak memilihnya sebagai Prefek dan malah memilih Pansy Parkinson.
"Daphne... apa kau tidak capek mengomel dari tadi?"
"Tidak! aku masih kesal."
"Yang tidak dipilih aku bukan kau kenapa kau yang kesal?"
"Tidak tahu, mood-ku buruk."
Kereta berhenti setelah beberapa jam perjalanan. Murid-murid kelas satu dituntun oleh Profesor Grubbly-Plank guru pelajaran Pemeliharaan satwa gaib yang kadang menggantikan Hagrid untuk menaiki perahu guna menyebrangi danau hitam. Sedangkan murid yang lain akan menaiki kereta yang ditarik oleh makhluk mirip kuda yang sedikit menyeramkan dan mirip reptil. Kepalanya seperti naga, kulitnya berwarna hitam tanpa daging hanya melekat pada tulang. Sayapnya besar dan menyerupai sayap kelelawar raksasa.
"Aku sudah penasaran tentang makhluk menyeramkan yang menarik kereta ini dari dulu. Menurut mu makhluk apa itu, Daph?"
"Jangan bercanda! kereta itu tidak ditarik makhluk apapun, Alza."
"Maksudmu? jelas-jelas kereta itu ditarik oleh seekor makhluk menyeramkan mirip kuda!"
"Tidak ada apa-apa, mungkin kau berhalusinasi."
Alza cukup kesal karena Daphne menyangkal soal kereta yang ditarik oleh makhluk menyeramkan mirip dengan kuda yang ia bicarakan. Tapi sekarang yang ada dipikirannya kenapa Daphne tidak bisa melihat makhluk itu? ia sendiri tak mungkin berhalusinasi karena sejak pertama datang dia sudah melihat makhluk itu menarik kereta, tidak mungkin kan jika ia berhalusinasi selama 2 tahun terakhir.
Dia mengabaikan hal itu sejenak dan berpikir akan mencari tahunya nanti. Kebetulan sekali dia ikut mata pelajaran Pemeliharaan terhadap satwa gaib jadi siapa tahu jawabannya ada disana.
Sampai di aula besar seperti biasa Alza dan Daphne pergi duduk di meja Slytherin yang sudah ramai. Alza memperhatikan seorang wanita tua, gemuk, pendek warna rambutnya senada dengan bulu tikus memakai bando merah jambu dan juga kardigan senada dengan bandonya. Wajahnya pucat seperti kodok, matanya menonjol berkantung. "Siapa wanita tua yang duduk disana itu?" tanya Alza pada Daphne.
"Dolores Jane Umbridge. Dia sangat aktif di kementerian."
"Apa dia guru baru DADA?"
"Sepertinya iya."
"Tampangnya tak meyakinkan, Daph."
"Kita lihat saja nanti."
Setelah itu Professor McGonagall membacakan daftar nama-nama anak kelas satu yang akan diseleksi.
"Kepada murid-murid baru, selamat datang! Kepada murid-murid lama, selamat datang kembali!" ujar Dumbledore dengan suara nyaring.
Semua murid sibuk menyantap makanan yang telah disajikan diatas meja panjang masing-masing asrama. Tapi Alza lain, dia ingin bertanya tentang departemen rahasia pada Daphne siapa tau Daphne mengetahui.
"Daphne, pernah dengar tentang Departemen rahasia tidak?"
"Tidak, mending kau makan ayam goreng ini enak tau!"
Dia berpikir mungkin Departemen Misteri memang tidak ada kemungkinan mimpi itu hanyalah mimpi biasa. Dia lanjut bercengkrama dengan teman-teman asrama yang lain sembari memakan hidangan yang ada.
"Anak-anak kelas satu harus tahu bahwa hutan diujung lapangan itu terlarang bagi murid-murid dan beberapa murid dari kelas yang lebih tinggi seharusnya sudah mengetahuinya." ujar Dumbledore memecah perhatian. "Ada dua perubahan dalam staf guru tahun ini. Kami senang menyambut kembali Professor Grubbly-Plank yang akan mengajar Pemeliharaan Satwa Gaib. Kami juga senang memperkenalkan Profesor Umbridge, guru baru Pertahanan Ilmu Hitam. (DADA)"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Riddle Girl (HIATUS)
Fanfiction[Harry Potter Fanfiction] Apa jadinya jika ada seorang gadis bermarga Riddle? padahal seperti yang kita tau pemilik marga Riddle terakhir adalah sang pangeran kegelapan yang tidak memiliki garis keturunan,lantas siapakah gadis itu? dan apa hubungann...