6 : Parseltongue

296 28 2
                                    

Seperti pagi hari biasanya,tidak ada yang spesial hari ini.langit pun tampak mendung seperti ingin menurunkan rintik rintik hujan.
Padahal ini masih pukul 09.00 pagi, sepertinya cuaca hari ini sangat mendukung mood Alza,sedari bangun ia terus murung hingga kelas tiba.
Professor Snape hari ini mengadakan ujian harian bukan praktek ramuan,melainkan ujian tulis.Dengan mood yag buruk segera ia mengerjakan ujian itu dengan cepat karna memang tidak sulit.Ia pun bergegas menuju Professor dan menyerahkan lembaran kertas ujian nya.Saat berbalik arah,ia melihat yang lain menatapnya dengan tatapan takjub.Pasalnya Hermione yang dikenal murid paling pintar di angkatan mereka saja belum selesai.
Tidak peduli dengan tatapan aneh itu,ia segera bergegas pergi menuju perpustakaan,mungkin karna terlalu lama membaca tanpa sadar ia tertidur.

Sebuah ruangan yang hanya memiliki satu penerangan itupun remang remang, ruangan itu terlihat kosong hanya ada sebuah cermin besar setinggi langit-langit dengan bingkai emas 'ruangan apa ini,seingatku tadi aku berada di perpustakaan?' batinku,aku terus berjalan menuju arah cermin yang tidak jauh dari tempatku berdiri.
Saat sudah sampai didepan cermin,
terlihat di bagian atas cermin tersebut terukir sebuah tulisan "erised stra ehru oyt ube cafru oyt on wohsi"
Aku coba untuk membaca tulisan itu dari belakang ternyata itu dibaca " I show not your face but your hearts desire" /Aku tidak menunjukkan wajahmu tapi keinginan hatimu,ini cermin tarsah!!

Samar-samar mulai terlihat sebuah bayangan di kanan dan kiri tubuhku,di sebelah kanan terlihat sosok lelaki muda tampan bak dewa Yunani yang ada dalam mimpiku sedangkan disebelah kiri,saat sosoknya muncul aku langsung mengenalinya,itu Bellatrix!! apa apaan ini? mengapa mereka yang muncul? aku semakin syok karena mereka tersenyum tidak itu bukan senyum manis tapi lebih ke menyeringai mereka berkata "ayo ikut bersama kami" beritahu aku bahwa ini mimpi!! orang-orang berkata cermin tarsah itu memperlihatkan apa yang hatimu inginkan tetapi mengapa malah mereka yang muncul, seseorang tolong bangunkan aku!!

Mataku tersentak tiba-tiba,untung saja yang tadi benar benar mimpi,aku terbangun tetap diposisi yang sama seperti tadi,namun setelah diperhatikan ada yang aneh.Tunggu surai pirang itu- MALFOY?? teriak ku kaget Malfoy yang sedang membaca buku itupun menoleh kearah ku "SEJAK KAPAN KAU DUDUK DISAMPING KU? SEJAK KAPAN KAU DISINI?" "Sshh bisa tidak teriak? ini perpustakaan,banyak orang yang sedang membaca disini" akupun menyadari itu orang-orang disekitar mulai memperhatikanku "okey jadi.. sejak kapan kau disini?"

"Sudah lama,aku disini kau sudah tertidur nyenyak" Merlin!! aku benar-benar malu!! "Bloody Hell,dan tunggu bukankah 30 menit setelah kelas ramuan kita ada kelas DADA?"
"ya.. kelas itu sudah berakhir dari tadi" dia mengucapkan kata itu dengan santainya 'apa??' teriak ku dalam hati "Ekhem.. Malfoy bisakah aku meminjam catatanmu,aku yakin kau mau bukan?" kulihat ia tengah berpikir sejenak "Aku akan memberimu catatanku,tapi tidak geratis,sebagai gantinya kau harus menuruti kemauan ku selama seminggu" apa? ah sudahlah daripada catatan ku kosong
"Deal aku setuju"hanya seminggu bukanlah waktu yang lama. Seringai jahil terlihat dengan jelas di wajah nya,aah perasaan ku tidak enak pasti dia akan menjahiliku!!

🔮🔮🔮

"Hey Riddle buatkan aku secangkir cokelat panas!!" perintahnya padaku "heyy!! aku ada kelas arithmancy ini saja aku hampir telat" gerutuku padanya "kau lupa? bukankah kau yang menyetujui nya kemarin? hmm" nada bicaranya eww,tanpa basa basi aku langsung membuatkan nya segelas cokelat hangat dan bergegas menuju kelas sebelum aku telat.

Kelas Arithmancy sudah selesai.kini,aku berjalan di lorong menuju taman belakang Hogwarts.Kebetulan sekali,aku melihat Malfoy dan yang lain sedang ada disana .
"Brilliant Malfoy!! berkatmu tadi pagi aku mendapat omelan dari Professor Vector!!"
"Lihatlah kawan-kawan bukankah aku baik? ia mendapat omelan dari Professor Vector berkatku Hahaha" tawa si Malfoy dan temannya terdengar begitu nyaring mengejekku
tidak memperdulikan itu aku berjalan menuju pohon apel yang biasa ku datangi dengan tujuan mengerjakan tugas seperti biasa.

A Riddle Girl (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang