Bertahun-tahun lamanya ia tinggal di Amerika berharap tidak akan pernah berhubungan dengan yang namanya sihir lagi. Semua yang ia inginkan tidak pernah terwujud, pada saat itu Louis anak tirinya berumur sembilan tahun dan mulai menunjukkan adanya bakat sihir. Sama dengan Louis, Alza malah lebih dulu menunjukkan bakat sihir yang dimilikinya.
Antony dan Darla tidak pernah menyangkal bahwa anaknya (Alza) memiliki bakat sihir yang memang diturunkan dari ibunya yang berdarah murni (Bellatrix). Tapi mereka berusaha untuk menutupi bakat dari kedua anak itu. Namanya juga takdir, tidak bisa disangkal. Louis mendapatkan surat dari sekolah sihir Amerika, Ilvermony. Hal ini juga terjadi pada Alza dan Charlotte, dia tidak menduga bahwa Charlotte memiliki bakat sihir karena dia hampir tidak pernah menunjukkannya.
Saat ia harus kembali ke Inggris pada tahun 1993, terpaksa dia harus memindahkan anak-anaknya ke Hogwarts. Bersamaan dengan kembalinya dia ke Inggris, di sana merebak isu bahwa Sirius Black berhasil kabur dari Azkaban.
Darla senang kakaknya berhasil kabur tapi dia juga khawatir, kakaknya menjadi incaran para Dementor, penjaga Azkaban.
Tapi syukurnya kakaknya bebas dari kejaran Dementor tapi masih harus bersembunyi di Grimmauld Place. Dia berniat mengunjungi kakaknya di Grimmauld Place untuk melepaskan rasa rindu.
Hampir 13 tahun mereka telah berpisah, kakaknya di penjara bukan karena bersalah namun karena fitnah. Darla mengunjungi Grimmauld Place lagi dua hari sebelum liburan musim panas tiba. Mereka sama-sama melepas rasa rindu dan saling berbincang-bincang lagi. Dumbledore tahu dia mengunjungi Sirius, tapi dia mengizinkannya dan berkata agar tidak membawanya pergi keluar.
Sejak saat itu Darla mulai aktif lagi di dunia sihir, dia mulai kembali berkontak dengan anggota Orde dan teman-temannya.
Pada tahun 1995 mungkin satu bulan sebelum liburan musim panas, kabar Cedric Diggory tewas dalam misi terakhir Triwizard Tournament serta kabar Harry yang menyatakan bahwa Kau-Tahu-Siapa kembali tersebar luas melalui koran Daily Prophet.
Orde Phoenix kembali aktif setelah pernyataan Harry yang mengatakan Kau-Tahu-Siapa telah kembali. Darla juga kembali aktif bersama Orde Phoenix yang bermarkas di Grimmauld Place no 12, dia selalu saja bisa menutupi hal itu dari keluarganya.
Suatu hari, Harry Potter terkena kasus karena penggunaan sihir di luar sekolah dan di hadapan muggle. Orde tahu itu dan mereka berencana untuk menjemput Harry di rumah bibinya, Privet Drive nomor empat.
Banyak sekali Auror yang bersedia menjemput Harry antara lain, Mad-Eye Moody, Remus Lupin, Nymphadora Tonks, Kingsley Shacklebolt, Elphias Doge, Dedalus Diggle, Emmeline Vance, Sturgis Podmore, dan Hestia Jones.
Malam itu Darla datang kesana untuk menghadiri pertemuan penting Orde. Mereka membahas sesuatu yang sangat amat penting.
Setelah rapat selesai mereka mengadakan makan malam bersama sekaligus menyambut kedatangan Harry.
"Molly, aku bawa beberapa roti dan kue dari toko roti milikku. Aku ingin kalian ikut merasakan, tapi aku tak yakin rasanya enak atau tidak."
"Aku yakin rotimu enak, Darla." ujar Sirius.
Setelah mengatakan itu mereka mendengar teriakan, "Kotor! Sampah! Turunan campuran, orang aneh, pergi dari sini! Berani-beraninya kau mengotori rumah leluhurku dasar darah lumpur!" teriakan siapa lagi kalau bukan dari Walburga Black, lukisannya selalu berteriak begitu ketika ia melihat anggota Orde melewatinya.
"Halo, Harry. Rupanya kau sudah bertemu ibuku." ujar Sirius.
"Ibu?" tanyanya.
"Ibuku tersayang, yeah," kata Sirius. "Kami sudah berusaha menurunkannya tapi kami duga dia memakai Mantra Perekat Permanen di belakang kanvas."
KAMU SEDANG MEMBACA
A Riddle Girl (HIATUS)
Fanfiction[Harry Potter Fanfiction] Apa jadinya jika ada seorang gadis bermarga Riddle? padahal seperti yang kita tau pemilik marga Riddle terakhir adalah sang pangeran kegelapan yang tidak memiliki garis keturunan,lantas siapakah gadis itu? dan apa hubungann...