Sunoo menggeliatkan tubuhnya saat merasakan dingin yang luar biasa, ia membuka kedua matanya perlahan saat merasakan tempat asing, ia mendudukkan dirinya dan menatap sekitarnya, besar sekali dan ini begitu luas. Sunoo memerhatikan sekitar kasurnya yang mana, kasur yang dirinya tiduri begitu besar. Sunoo menyibakkan selimut tebal yang menutupi tubuhnya dan menurunkan kakinya yang masih berbalut kaus kaki itu, ia menatap sekitar dan menatap kearah jam yang menunjukkan pukul 4.00AM, masih sangat pagi.
Sunoo membuka sedikit gorden untuk mengintip, ini seperti tempat dengan kawasan yang sepi, sunyi. Sunoo menyukainya, ia menatap sekitarnya, dari meja belajar yang sudah terpasang disana, dengan disamping rak buku yang sudah ada banyak buku yang belum sempat ia lihat. Ia harus segera mandi, karena sejak tadi malam, ia belum membersihkan badannya.
Sunoo membuka lemari pakaian, disana sudah lengkap dengan seragam sekolah Sunoo, atau pakaian lainnya, kalau begini baju-baju yang ada dirumahnya tak perlu ia bawa dong? tapi harus, ia harus membawa semua baju dan barang - barangnya nanti.
Sunoo mengambil Handuk dan segera memasuki kamar mandi, ia lagi-lagi tercengang saat melihat kamar mandinya yang super luas, ini sungguh, ia seketika seperti bangun dan berada di Kerajaan besar.
Sunoo menyalakan lampu aroma terapi, aroma bunga mawar yang menyejukkan hidungnya. Sunoo segera membersihkan diri sambil menikmati semua yang ada disini, walau ia juga sebenarnya orang yang berada, tetap saja masih terkejut dengan semua ini.
Sunoo sudah selesai dengan seragam sekolahnya, baru seragam belum apa-apa lagi, lagi pula masih pukul 4.40am, masih lama untuk menuju 6.00am. Sunoo menatap dirinya di cermin, ia mengambil hair dryer untuk mengeringkan rambutnya, merasa sudah kering, ia tidak mengisirnya, ia cukup menyisir rambut itu menggunakan jari-jari nya.
Ia mengambil lipbalm untuk melembabkan bibirnya, bibirnya lumayan bermasalah karena suka pecah-pecah, tak jarang ia selalu mengopek bibirnya hingga berdarah. Ia segera keluar dari kamarnya, ia dikejutkan dengan pemandangan ini, bagaimana jika dirinya nyasar nanti, pandangannya ada pada pintu didepan kamarnya, apa itu kamar anaknya Paman Jungkook nanti? Ia melangkahkan kakinya ntah kemana, ia menatap kearah tangga dan memegang besi tangga tersebut, oh? Lantai tiga ini? Sunoo memerhatikan sekitarkan, ternyata ada dapur kecil, ia berjalan kesana dan membuka kulkas, mulutnya terbuka saat melihat isi kulkasnya full.
Ia mengecek apapun lagi, dan semua lengkap disini. Sayangnya Sunoo tidak bisa memasak. Ia pun mendongakkan kepalanya saat di atas sana ada sereal.
“Kenapa harus tinggi-tinggi sekali.” Sunoo meringis saat melihat sereal itu jauh, Sunoo mencari sesuatu yang bisa dia naikkan, disana ada kursi yang lumayan tinggi, Sunoo pun perlahan menggeser kursinya dan mulai menaiki kursi itu, tapi! Masih tidak sampai, ia mencoba lompat tapi saat mendarat kakinya berada di ujung sehingga Sunoo kehilangan keseimbangannya, ia harus menerima nasib badannya akan sakit-sakit setelah ini.
Greppp
Sunoo segera membuka matanya dan menatap seorang pemuda yang sedang menangkap tubuhnya, Sunoo terdiam seribu bahasa melihat pemuda itu yang juga sedang menatapnya, Sunoo merasa jantungnya ingin copot saat ini juga saat ia akan terjatuh tadi.
“Untung aku tangkap.” Sunoo langsung melingkari tangannya di leher Heeseung, jarak mereka semakin dekat membuat Jantung Heeseung berdegup kencang.
“Terimakasih.”
“Heeseung.” Sunoo mengerucuti bibirnya dan mengerutkan keningnya.
“Namaku, Heeseung.” Sunoo bero ria dan tersenyum tipis.
“Terimakasih Kak Heeseung, dan aku tau itu.” Heeseung berjalan dengan terkekeh dan mendudukan Sunoo di kursi meja makan, Sunoo menatap Heeseung yang sedang berjalan sambil mengambil mangkuk dan mengisinya dengan banyak sereal, tak lupa campuran susu putihnya membuat sereal itu menjadi sempurna. Heeseung mengantarkannya pada Sunoo, Sunoo pun menerima nya dengan senang hati.
Heeseung membuat sereal satu lagi, untuk dirinya dan duduk disamping Sunoo. Mereka pun menikmati sereal itu dengan tenang.
“Anw, apa aku membangunkanmu?” Heeseung menoleh, ia menggelengkan kepalanya karena memang dirinya sudah terbangun, tak tau kenapa ingin bangun pagi, dirinya juga sudah mandi. Saat keluar dari kamar nya, ia melihat pintu kamar Sunoo terbuka, ia pun mencari Sunoo dan anak itu sedang sibuk mengambil sereal, karena itu ia bisa segera menangkap Sunoo yang hampir aja terjatuh.
“Tidak, sudah bangun sejak tadi.” Sunoo memerhatikan saudara tirinya ini, ia seperti tidak asing melihat wajah pemuda ini, tapi dimana ya? Oh iya, ini kan temannya!
“Namaku Sunoo.”
“Sudah tau.” Sunoo tersedak, Heeseung tersenyum tipis melihat Sunoo dan menepuk pelan punggung itu.
“Tau dari mana? Kita baru sekali bertemu.” Heeseung menjauhkan tangannya dari punggung Sunoo dan kembali menyendokkan sereal nya.
“Kamu balas dendam ya? Dasar anak kecil menyebalkan” Sunoo Tertawa kecil melihat balasan Heeseung, bagaimana ia tidak mengenal Heeseung si kakak kelas nya sekaligus partner Osis yang suka caper dengan dirinya. Ngga juga si, emang si Heeseung, Sunoo, Jungwon Jay, Sunghoon Jay dan Ni-ki suka bersama bertujuh, jadi gitu.
“Jadi kakak, anaknya Paman Jungkook ya?.” Heeseung menganggukkan kepalanya dan melanjutkan makan.
“Aaaa begitu, pantas saja kalian mirip sekali, suaramu kalau didengar juga seperti Paman Jungkook?” Heeseung menatap wajah cantik itu.
“Benarkah?.” Sunoo menganggukkan kepalanya dan mengulumkan bibirnya, sereal yang ia makan sudah habis ia pun meminum susu putihnya yang sempat Heeseung buatkan untuknya. Heeseung memerhatikan itu, Sunoo celemotan minum susu.
“Sun.”
“Eum?” Sunoo menoleh kearah Heeseung, Heeseung mengalihkan pandangannya ke bibir Sunoo, wajahnya ia dekati dan Sunoo semakin terdiam saat wajah Heeseung semakin dekat dengannya.
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Slrupppㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Deg
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
Tubuh Sunoo kaku saat Heeseung menjilat bibirnya, dan membersihkan setiap sisa susu yang ada di pinggir bibir Sunoo, Sunoo bisa merasakan benda basah itu menjilati area bibirnya, bahkan Heeseung menarik kursi Sunoo untuk semakin mendekat dengan nya, dan Spontan tangan Sunoo berada di paha Heeseung dengan dikepal. Heeseung menatap Sunoo yang terdiam kaku, ia menjauhkan kepalanya dan menatap area bibir Sunoo sudah terlihat bersih ia terkekeh kecil dan mengecup bibir itu sekali.“Sudah bersih.” Sunoo mengerjapkan kedua matanya membuat Heeseung terkikik, bibir Sunoo manis sekali, ia salah melakukan ini sehingga ia ingin kembali mencoba bibir Sunoo. “Manis.” Sunoo tersadar dan menyentuh ujung bibirnya.
“Tadi itu apa?” Tanya Sunoo dengan bingung, pasalnya ia tidak pernah diperlakukan seperti ini sebelumnya.
“Menjilat bibirmu, dan mengecupnya.” Jawab Heeseung enteng, ia pun mengambil mangkuk Sunoo dan mangkuknya, dan meletakkannya dan Wastafel untuk ia bersihkan. Sunoo dengan wajah merahnya menatap Heeseung, apa mungkin ini perlakukan seorang kakak ke adiknya?
Sementara Heeseung sedang manahan malu juga, karena dengan berani menjilat bibir Sunoo, ini pertama kalinya dia seperti ini, ntah lah. Rasanya didekat Sunoo, semua Heeseung rasakan yang tak pernah ia rasakan. Rasanya ia ingin mendominasi Sunoo, dan menyentuh Sunoo dengan sensual, ingat! Mereka bukan saudara kandung, jadi Heeseung bisa saja Jatuh cinta pada Sunoo, dan itu tidak bisa dihentikan.
Heeseung memegang dadanya yang masih berdegup kencang disana, seperti nya tidak salah. Ia jatuh cinta pada Sunoo, sehingga dirinya mulai berani pada Sunoo.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Hype Boy | Heesun
Short Story[ halaman khusus untuk Heeseung x Sunoo ] ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ