🦌🦊- 6

1.5K 131 0
                                    

Heeseung dan Sunoo baru saja sampai dirumahnya, mereka segera naik ke lantai 3 menunggukan Lift. Sunoo sudah sangat mengantuk sekali, ia ingin cepat-cepat pergi untuk tertidur.

“Sayang.” Sunoo terkejut mendengar ucapan Heeseung, jantungnya berdebar mendengar suara lembut itu memanggilnya dengan sebutan 'Sayang'.

“Besok ajak teman-teman untuk ke jeju, bagaimana?” Mata Sunoo berbinar dengan cerah, ia akan mengajak Jungwon kalau begitu!

“Boleh! Kakak ajak teman kakak ya? Aku ajak Jungwon.” Heeseung menganggukkan kepalanya dan mengusap kepala Sunoo. Kenapa mereka tidak sekolah, ini sudah masuk akhir tahun dimana mereka sudah mulai libur sekolah. Karena itulah mereka tidak bersekolah dan memilih untuk liburan.

Lift terbuka, mereka langsung masuk ke kamar masing-masing. Sunoo segera mandi dan membersihkan badannya. Sampai 10 menit akhirnya ia selesai untuk mandi, tidak lama kan? Ia segera menunggukan kaos besarnya dan celana pendek selutut, sehingga celananya tidak terlihat. Sunoo mengambil ponsel dan membuka pintu kamarnya, ia memilih untuk keruang tengah untuk menonton. Padahal tadi dia mengantuk, sebelum itu Sunoo pergi ke kulkas untuk melihat ada apa aja disana, masih lengkap karena kemarin baru diisi semua lemari dengan bahan makanan.

Pintu kamar Heeseung terbuka, ia memerhatikan Sunoo yang sedang jongkok untuk mencari sesuatu di kulkas.

“Mau makan?” Sunoo mendongak. Ia menganggukkan kepalanya, lapar sih karena tadi hanya makan ice cream. Heeseung pun mulai memeriksa ada apa dikulkas, kebetulan ada daging yang cukup besar.

“Mau membuat Steak?”

“Mauuu!!!” Sunoo dan Heeseung segera menggunakan apron, Heeseung beneran masak, tapi kalau Sunoo hanya mengambil ambil bahan-bahan yang mau dimasak, ia ingin mengambil minyak wijen yang cukup tinggi diatas sana. Ia mengambil kursi dan naik keatas sana. Heeseung pun langsung memeluk kaki Sunoo membuat Sunoo terkejut.

“Kenapa kak?” Heeseung mendongak “Aku hanya memegangi, takut kamu jatuh.” Sunoo tersenyum, ia pun mengambil minyak wijen dan memberikan pada Heeseung. Heeseung segera meletakkan Minyaknya dan menggendong Sunoo untuk segera turun.

“Aku mau potong-potong.”

“Coba potong bawang bombay ini, besar-besar aja.” Sunoo segera mengambil pisau dan memotong bawang bombay itu dengan seksama, saking fokus nya ia tidak tahu jarinya ada di bawang itu sehingga-
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

Srekkㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ

“Auu!!!” Heeseung terkejut dan segera mengambil jari telunjuk Sunoo, darahnya lumayan banyak karena tergores cukup besar.

Ia membawa Sunoo ke wastafel dan mencuci tangan itu, sakit! Sunoo meringis karena perih sekali. Heeseung ikut meringis, selesai membersihkan lukanya, Heeseung menatap Sunoo dengan tajam.

“Lebih baik kamu tidak usah membantuku, nanti yang ada tanganmu bisa terluka lagi, sakiti saja terus dirimu sendiri, ceroboh!” Sunoo mengerucuti bibirnya mendengar ucapan Heeseung, jarang sekali Heeseung memarahinya seperti ini.

“Maaf.” Cicit Sunoo, Heeseung menghela nafas dan menarik tengkuk Sunoo, ia mengecup bibir manis itu dan mulai melumat bibir Sunoo dengan lembut, ia memojokkan Sunoo ke kulkas dan menyentuh pinggang ramping itu. Sunoo hanya bisa melenguh saat Heeseung menghisap lidahnya dan bermain dengan lidahnya, Sunoo memejamkan kedua matanya dan Heeseung menahan tengkuk Sunoo dengan erat, agar memperdalam ciuman mereka.

Hype Boy | HeesunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang