🦌🦊 - 17

743 55 0
                                    

Hari sudah malam, mereka memutuskan untuk berkumpul ditengah dan malam ini sepertinya tidak ada kegiatan apapun. Hanya ada pemberitahuan dan semacamnya. Usai, mereka pun kembali ke tenda masing-masing. Enhypen sudah memasuki tendanya, cukup besar untuk mereka tempati, jadi tak perlu merasa kesempitan atau apapun itu. Sunoo memilih untuk berbaring sambil bermain ponsel, sementara yang lain sedang bermain kartu.

“Truth or dare?” Tanya Heeseung pada Jay. Jay pun mulai berfikir.

“Dare!” Mereka semua tertawa kecil.

“Pangku Jungwon.” Jay langsung memangku Jungwon dengan Jungwon membelakangi dirinya, sementara anak itu hanya menyenderkan kepalanya di pundak Jay.

“Anjay, Sosweet.” Sunoo tidak memperhatikan mereka semua, Sunoo takut aja mereka makin jadi-jadi.

“Wih, Heeseung! Truth or Dare?” Jake langsung bersemangat dan memberikan pertanyaan untuk Heeseung.

“Truth.” Mereka mendesah kecewa, bisa-bisanya Heeseung memilih Truth.

“Udah ngewe sama Sunoo belum?” Sunoo yang namanya di sebut segera duduk dan menatap Jake dengan tajam, Jake hanya tertawa dan menatap Heeseung.

“Belum pernah, Sunoo masih suci kecuali bibirnya. Soalnya sering gue cipok.” Jawaban Heeseung membuat Sunoo malu-malu rubah, dasar.

“Serius anjir? Gue aja udah berkali-kali ngewe sama Jungwon.” Jungwon memukul mulut Jay yang asal aja kalau bicara, yang lain terkejut dengan Jay.

“Gila, napsuan banget lu.” Ucap Ni-ki. Sunoo kembali berbaring, ia memilih untuk tidak mendengarkan apa yang mereka katakan.

Hampir satu jam mereka bermain, akhirnya mereka selesai bermain itu. Mereka sedang asik berbaring aja sambil main hp. Sunoo memutuskan untuk keluar tenda dan Heeseung mengikuti Sunoo.

“Jalan-jalan mau?” Sunoo menganggukkan kepalanya, hutan disini tidak terlalu lebat menurutnya, karena disekitarnya saja pohonnya jauh-jauh. Mereka berjalan ntah kemana, akhirnya Sunoo melihat ada Ayunan. Sunoo langsung menaiki ayunan itu dan Heeseung mendorong ayunannya dengan pelan.

“Sun.” Sunoo mendongak dan menatap Heeseung yang sedang menurunkan badannya sehingga tangan Heeseung berada di paha Sunoo dan tubuhnya merendah yang hanya dibantu lutut untuk berdiri. “Siniin tangan kamu.” Sunoo memberikan kedua tangannya, membuat Heeseung terkekeh. Ia mengambil tangan kiri Sunoo dan menyuruh Sunoo untuk memejamkan kedua matanya. Sunoo menurut, Heeseung pun mengambil cincin di saku nya dan segera memakaikan di jari Sunoo.

“Sekarang buka mata kamu.” Sunoo membuka matanya dan melihat kearah jarinya, sudah ada cincin yang begitu indah bertaut di jarinya. Sunoo menatap haru kearah Heeseung dan langsung menubruk kepelukan Heeseung. Heeseung terkekeh dan membalas pelukan itu dengan tak kalah eratnya.

“Terimakasih, kenapa kamu begitu banyak memberikan aku cinta?” Sunoo terisak sambil memeluk Heeseung, Heeseung segera berdiri dan menggendong Sunoo ala koala.

“Karena Jeon Heeseung ini mencintai Jeon Sunoo, aku mencintaimu, calon istriku.” Sunoo bersemu banget mendengar ucapan Heeseung, Sunoo pun turun dari gendongan Heeseung dan menatap Calon suaminya itu.

“Aku mencintaimu juga, calon suamiku.” Heeseung tak bisa menyembunyikan rasa senangnya, ia langsung meraup bibir manis milik Sunoo, di saksikan langsung oleh hutan, bulan bintang dan hewan-hewan lainnya, Heeseung melamar Sunoo dan akan menjadikan Sunoo sebagai istrinya. Ciuman lembut itu masih terjadi, tiga puluh menit lamanya Heeseung terus menikmati bibir manis itu, Sunoo menepuk dada Heeseung dan langsung melepaskan tautan mereka. Walau cahaya minim, Heeseung masih dapat melihat bagaimana wajah cantik Sunoo, ia mengecup seluruh wajah Sunoo dan memeluknya dengan erat.

Hype Boy | HeesunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang