Story by : Caffeine Addiction
🌻 Happy Reading 🌻----
"Berapa uang yang kau minta?"
"Banyak. Aku akan meminta banyak."
Keheningan melanda. Haechan memperhatikan Hana dari pantulan kaca. Entah mengapa ekspresi Hana berubah menjadi dingin seketika.
"Katakan saja," ujar Haechan pada akhirnya.
"Enam puluh juta," jawab Hana tanpa basa basi. Haechan terkesiap, tidak menyangka jika nominal yang diminta Hana sungguh di luar dugaan.
Haechan membatu. Ternyata Hana tidak sepolos yang ia kira. Kini persepsi baru menghinggapi kepala Haechan. Dan tanpa sadar senyuman miring hadir menghiasi wajah tampannya.
"Kau sengaja melakukannya, kan?" Hana memutar posisinya. Menatap bingung ke arah Haechan yang kini bicara tanpa melihat ke arahnya.
"Sengaja apa?"
Haechan melepaskan napas kasar dan mendorong Hana hingga menabrak dinding. Pandangan mata menyorot membuat Hana sedikit ketakutan.
"Sekarang aku mengerti jalan pikiranmu, Go Hana. Kau sengaja masuk ke tempatku dan melakukan hal itu untuk memerasku, bukan? Kau tidak sepolos yang aku kira ternyata." Haechan tertawa remeh.
"Apa kau pikir masuk akal meminta uang sebanyak itu hanya untuk dua kali pelayanan?" Haechan meraih dagu Hana. Membuat Hana hanya fokus menatap pada dirinya.
"Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku tidak memberikan uang itu? Melaporkanku pada polisi? Menuntutku? Haha, kau tidak akan bisa melakukannya." Haechan tertawa sementara Hana masih terdiam.
"Kau yang masuk kesini dan menyerangku. Aku bahkan punya bukti melalui rekaman CCTV. Bagaimana menurutmu? Masih mau memerasku?" Haechan mendekatkan wajahnya dan berniat mencium bibir Hana.
"Kau terlalu banyak bicara, Lee Haechan!" Haechan semakin keras tertawa saat Hana mendorong tubuhnya menjauh.
"Kau tidak ingat dengan kata-katamu sendiri? Kau siap memberikan berapa pun yang aku minta." Haechan tersenyum melihat keberanian Hana.
"Jadi kau masih berharap aku akan memberikan uang itu?"
"Aku bukan berharap. Aku hanya meminta apa yang memang sudah seharusnya aku dapatkan. Dan ini juga sudah menjadi kesepakatan kita bersama. Jangan curang, Lee Haechan!" Hana mendorong tubuh Haechan sekali lagi.
"Sial! Oke, aku akan memberikanmu uang itu. Tapi kesepakatannya sekarang ada ditanganku. Biar kita sama-sama tidak dirugikan. Bagaimana?" Hana mengerutkan keningnya.
"Kesepakatan apa lagi sekarang?"
"Tidak sulit. Kau hanya perlu melayaniku kapan pun aku mau. Tidak ada alasan untuk menolaknya. Aku minta, kau lakukan. Bagaimana? Setuju?" Hana terdiam mencoba berpikir panjang.
"Sampai kapan? Kau memintaku menjadi budakmu sampai kapan?"
"Haha, budak? Itu terlalu mengerikan, Go Hana. Masalahnya kau juga sangat menikmati apa yang aku lakukan padamu." Haechan mengarahkan jari telunjuknya untuk menyentuh dagu Hana.
KAMU SEDANG MEMBACA
NC-T Dream's Library
FanfictionWARNING‼️ ADULTS ONLY‼️ MATURE AREA‼️ NC FANFICTION‼️ RUDE WORDS‼️ "Bijaklah dalam membaca dan memilih bacaan." * FOLLOW, VOTE DAN SPAM KOMEN * TAMBAHKAN KE PERPUSTAKAAN * TIDAK ADA FEEDBACK * INI HANYA FANFICTION‼️ JANGAN MEMPENGARUHI DUNIA NYATA ...