NonSense (08) - Lee Jeno

725 26 0
                                    

Story by : Caffeine Addiction

Story by : Caffeine Addiction

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•Happy Reading•

“Kenapa kau mengacaukan semua rencana kita? Apa kau sadar dengan semua perbuatanmu?” Mark menyandarkan punggung pada sofa mendengar semua kekesalan Miyeon.

“Kalau kau memang tidak sanggup melakukannya, maka biar aku saja.” Miyeon menatap kesal ke arah Mark.

“Apa maksudmu?”

“Dari sini saja sudah bisa dilihat seberapa lemah dirimu di hadapan wanita sialan itu. Aku yakin kau tidak akan bisa melanjutkan semua rencana yang sudah kita susun rapi.” Rahang Mark mengeras.

“Jaga mulutmu! Apa kau tidak sadar siapa yang sebenarnya wanita sialan? Kau tidak lupa bercermin pagi ini, kan?” sarkas Mark tak terima.

“Aku sedang tidak ingin berdebat denganmu. Semuanya sudah jelas, bukan? Kita bekerja sama demi keuntungan masing-masing. Kau juga diuntungkan di sini. Jangan lupakan itu!” Mark menepis telunjuk Miyeon yang mengarah padanya.

“Apa kau sadar jika semua sikapmu ini berlebihan dan terlalu terburu-buru? Justru kau sendiri yang akan menggagalkan rencana kita.” Miyeon bungkam.

“Coba kau lihat dirimu. Kau bahkan sudah memberikan semua harga dirimu pada Jeno, tapi dia tetap hanya menganggapmu sebagai mainan. Tidak lebih dari itu.” Kedua tangan Miyeon mengepal kuat. Perkataan Mark sukses memancing amarah dalam dirinya.

“Aku tidak mau gegabah sepertimu. Aku mau Bona melihat versi diriku yang sempurna untuk dirinya, bukan malah sebaliknya.” Mark akhirnya sudah tidak tahan lagi dengan Miyeon yang seolah terus berusaha untuk mengatur semuanya.

“Lalu apa rencanamu sekarang?”

“Kita jalan masing-masing saja. Aku akan mendapatkan apa yang aku mau dengan caraku dan kau silakan lakukan apa yang menurutmu benar itu.” Mark bangkit dari duduknya.

“Kabari aku jika harga dirimu sudah mendapat nilai tinggi dari Jeno,” ujarnya sebelum melangkah pergi dari apartemen Miyeon.

“Brengsek!” geram Miyeon setelah Mark pergi begitu saja.

“Akan aku buktikan jika caraku ini pasti berhasil.” Miyeon meraih ponsel miliknya dan tersenyum lebar. “Kau akan merasakan balasan karena sudah merendahkanku, Mark,” lanjutnya.

“Selesai.” Miyeon memiringkan senyumannya dan kembali meletakkan ponsel miliknya secara sembarangan.

---

NC-T Dream's LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang