Apartment '6006' [02] - Lee Haechan

2.1K 52 38
                                    

Story by : Caffeine Addiction
🌻Happy Reading🌻

----

Suara langkah kaki Hana terdengar menggema. Ia berjalan sedikit terburu melewati setiap orang yang berpapasan dengannya.

Air mata luruh dan membasahi wajah cantiknya. Tak ada yang bisa Hana pikirkan saat ini kecuali keselamatan sang ayah. Satu-satunya dunia yang Hana miliki setelah kepergian sang ibunda.

Hana berhenti saat ada seorang dokter keluar dari ruang perawatan sang ayah. Dari helaan napas dan juga tatapan mata, Hana tahu jika keadaan sedang tidak baik-baik saja.

"Keadaan tuan Go Samhoon semakin kritis. Jika tidak segera dioperasi, kemungkinan nyawanya tidak bisa diselamatkan." Benar dugaan Hana. Keadaan sang ayah semakin kritis dan harus cepat mendapatkan pertolongan.

"Tolong usahakan segera. Saya tunggu kabar baiknya." Hana mengangguk lemah. Membiarkan dokter itu pergi dan meninggalkan dirinya yang hanya bisa menatap sendu sang ayah dari ambang pintu.

Hana dengan cepat menghapus air matanya. Ia meraih ponsel miliknya dan menghubungi Bianca, teman baiknya. Hanya Bianca satu-satunya harapan yang ia punya.

"Halo." Suara Bianca terdengar dari seberang.

"Bi, kasih aku kesempatan satu kali lagi. Aku akan menemui Jeno dan melakukan seperti yang kau minta. Aku janji, ini tidak akan gagal lagi." Hana meremas ujung kemeja putih yang ia kenakan.

"Kau yakin? Kau akan baik-baik saja setelah kejadian kemarin?" Hana mengangguk meski ia tahu Bianca tidak bisa melihatnya.

"Aku yakin. Aku akan ke rumahmu setelah berhasil melakukannya."

Hana memutus sambungan teleponnya dan berjalan masuk ke dalam ruang perawatan sang ayah. Ia menggigit bibir bawahnya kuat-kuat. Berharap dengan cara itu air matanya tak akan jatuh di hadapan sang ayah.

"Maafkan Hana, Pa. Hana akan kembali untuk menyelamatkan Papa." Hana menundukkan kepala dan mendaratkan satu ciuman sayang pada kening sang ayah.

Hana menguatkan diri sebelum akhirnya pergi untuk melancarkan rencananya. Tak ada yang perlu disesali. Apa pun akan ia perjuangkan demi sang ayah.

-***-

Raon's Apartment

Haechan berjalan santai menuju ke arah apartemen miliknya. Di tangan kanannya terlihat beberapa barang bawaan seperti bahan makanan dan juga minuman kaleng.

Kening Haechan mengerut saat melihat seorang gadis yang berjarak cukup jauh darinya. Haechan merasa familier dengan cara gadis itu melangkah. Bahkan postur tubuhnya juga terasa tidak asing baginya.

Haechan menambah kecepatan laju kakinya. Ia meraih lengan gadis itu dan memutar tubuhnya.

"Hana?"

Hana terkejut kala harus kembali bertemu dengan Haechan. Rasa canggung tiba-tiba saja membuat bibir Hana sulit untuk digerakkan.

"Kau mencariku?" Hana menggeleng beberapa kali menjawab pertanyaan Haechan. Kedua tangannya saling bertaut membuat Haechan mengerutkan keningnya.

Haechan menelisik penampilan Hana dari kepala hingga ujung kaki. Penampilan seksi Hana membuat pikiran Haechan berputar pada kejadian kemarin yang bahkan belum bisa keluar dari kepalanya.

"Jika dilihat dari penampilanmu, kau akan melakukan hal yang sama seperti yang kita lakukan kemarin, kan? Kau masih baru dalam hal ini?" Hana hanya diam dan menundukkan kepalanya.

NC-T Dream's LibraryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang