Selamat membaca 🤗
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."Alhamdulillah gambar ku sudah jadi. "
*****Tok tok tok
"Siapa?"
"Ini ayah sayang. "
"Masuk aja ayah pintu nya tidak di kunci ko. " jawabku yang masih duduk di meja belajar ku.
"Ayah masuk yah. "
Krek bunyi pintu terbuka nampak lah ayah menggunakan sarung dan peci.
"Putri ayah lagi ngapain. "
"Gambar ayah. "
"Mana coba ayah liat. "
"Wah bagusnya gambar anak ayah. "
"Makasih ayah. "
Ayah tersenyum ke arah ku. Dia mengusap kepala ki yang tertutup jilbab.
"Ayo sayang kita sholat dulu terus nanti kamu bisa lanjutkan lagi belajarnya."
"Baik ayah. "
"Ayo udah sayang. "
"Ayah duluan aja habis ayah baru Lia. "
"Baik lah ayah keluar dulu. Jangan lama ingat waktu. "
"Siap." Aku hormat kepada ayah persis saat aku hormat kepada bendera merah putih.
"Pintar."
Ayah melangkah keluar dari kamar ku. Aku pun berjalan mengambil mukenah dan sejadah untuk ku gunakan nanti saat shalat berjamaah.
Aku sudah mengambil wudhu tinggal menunggu ibu yang memakai mukenah. Setelah siap semua ayah memulai shalat nya.
"Allahuakbar."
Kami bertiga melaksanakan shalat dengan kusyuk. Terdengar suara ayah yang merdu membaca Ayat AL-QURAN.
"Assalamu'alaikum warahmatullah
Assalamu'alaikum warahmatullah. "
Ayah berbalik ke belakang ke arah kami aku dan ibu bergantung mencium tangan ayah begitupun aku mencium tangan ibu ku.
Setelah itu ayah berdoa, aku dan ibu yang aamiin kan doa ayah.
"Sayang."
"Iya ayah. "
"Ayah ingin tanya. Putri ayah hafal surah apa aja. "
"Mm baru Al Fatihah, mm An Nas, Al Falaq dan Al Ikhlas ayah. "
"Ma syah allah putri ayah udah hafal 4 surah."
"Hehe 😁 . Ih ayah jadi malu deh. "
"Haha 😂 putri ayah bisa malu juga yah. "
"Bisa dong ayah.ayah kira Lia apa."
Oh yah aku lupa ibu sudah ke dapur yah jadi tinggal aku dan ayah aja.
"Ayah mau dengar suara putri ayah.coba baca Al Fatihah."
"Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdu lillahi rabbil alamin
Ara rahmanir rahim
Maliki yaumid din
Iyyaaka na budu WA iyyaka nasta in
Indikasi siratal mustaqim
Siratal lazina an amat alayhim garis magdubi alayhim WA laddallin
Aamin. "
"Ma syah allah putri ayah pintar. "
Ayah mengelus kepala ku dengan penuh kasih sayang. Aku sangat menyukai saat kepala ku di elusin.
"Ayah."
"Kenapa sayang. "
Ayah masih asyik mengelus kepalaku.
"Lia ingin tidur di paha ayah boleh. "
"Boleh sini sayang. "
"Yey makasih ayah. "
Aku tidur tidur di paha ayah. Ayah hanya tersenyum melihat kelucuan ku.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KU
RandomHalo semuanya (●'◡'●)ノ Banyak yang berkata bahwa hidupku enak. Emang enak dari mananya, sih? Kalian belum merasakan kehidupanku yang sebenarnya. Ini lah kisah seorang gadis kuat dengan keadaannya hidup. Gadis yang dipaksa dewasa oleh keadaan, gadi...