Kehidupan ku 7

1 1 0
                                    

Selamat membaca 🤗📖
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Aku tidur tidur di paha ayah. Ayah tersenyum melihat kelucuan ku

******

"Ayah."

"Iya sayang kenapa?"

"Mm."

"Kenapa sayang. Katakan saja ayah tidak akan marah. "

Aku bangun dari tidur tidurku dan menatap ayah ku dengan perasaan cemas.

"Itu, mm, ayah janji tidak akan marah. "

"Ayah janji. "

Aku dan ayah menyatukan kedua jari kelingking kami tandanya kami berjanji.

"Lia minta uang ayah. "

"Uang? Untuk apa sayang. "

Aku menundukkan kepala ku, Aku tidak berani menatap ayah ku Aku takut ayah akan marah.

"Katakan saja sayang ayah tidak akan marah. "

"Hiks hiks. "

Tangisan ku pecah dihadapan ayah ku sendiri.

Tiba tiba aku merasakan ayah menarik ku kedalam pelukannya yang hangat itu.

Tangisan ku semakin besar.

Aku tidak bisa menghentikan tangisanku mengingat kejadian tadi pagi di sekolah ku.

"Sayang hei kenapa nangis. Ayo cerita sama ayah atau ibu jangan buat ayah khawatir sayang. "

"Hiks hiks tadi di sekolah hiks aku di hiks pukul ayah HUAAAAAAAA. "

Tangisan ku semakin besar. Ibu yang berada di dapur, berlari ke arah ku dan ayah dengan panik.

"Ada apa mas. Kenapa Lia nangis. "

Ayah hanya menatap ibu ku sekilas dan mengalihkan tatapan yang fokus ke arah ku yang berada di pelukan nya.

"Kenapa putri ayah bisa di pukul hem. Apa putri ayah buat kesalahan. "

Aku menggelengkan kepalaku.

Pelukan ku semakin erat Aku takut menceritakan nya.

Ayah senantiasa mengeluh kepala ku,
15 menit kemudian tangisanku mulai berhenti.

Ibu berada di samping ku mengelus belakang punggung ku dengan halus.

"Sayang mau cerita. "

Aku menganggukkan kepala ku dan menghadapi ke arah ibuku.

"Tadi di sekolah Aku di pukul ibu ayah hiks. Padahal bukan Lia yang rusa kin mainannya putra, tapi kenapa Lia di pukul sama mereka hiks mereka jahat ayah ibu. "

"Mainan? Mainan apa sayang. "

"Mobil mobil lan ayah. "

KISAH KU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang