Selamat membaca 🤗
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Entah berapa lama kami tertidur di bawah pohon dengan nyenyak.
( Author : oh yah saya lupa beritahu kalian semua tentang Ahmad, Ahmad usianya udah 7 tahun begitupun dengan Hanin mereka berdua sudah masuk di sekolah SD sama sama masih kelas 1, demikian info dari saya mari kita lanjut ceritanya )
Aku terbangun dari tidurku yang nyenyak dan terdengar suara azan yang samar samar, lokasinya mesjid dari rumah ku bisa di bilang cukup jauh.
Aku melihat Ahmad dan Hanin masih tidur dengan nyenyak, Aku membiarkan aja mereka, posisi mereka masih menyandar di bahuku, Aku merasa pegal di lengan ku masing masing.
Jadi Aku berdiri tiba tiba. Aku tidak peduli pada mereka berdua.
Bruk
"Aduh kepala ku sakit. "
Mereka berucap dengan kompak.
"Nyenyak tidurnya. "
Aku menatap mereka dengan garang, terlihat mereka berdua masih mengumpulkan nyawa mereka dengan mengucek matanya.
"Ada apa, ko lia marah. "
Kata Ahmad dengan suara khas bangun nya.
"Bahuku sakit tau kalian tidurin. "
Ucapku dengan mata yang berkaca kaca. Ahmad panik melihat Aku sebentar lagi menumpahkan air mata ku yang berharga.
"Eh jangan menangis, maaf lia aku tidak akan mengulangi nya lagi. "
"Iya aku maafin. "
"Makasih."
"Sama sama. "
Ahmad melihat jam tangan nya menunjukkan jam 03.40 .
"Udah asar tenyata, kalian berdua ikut dengan aku. "
"Kemana? "
Kata Hanin bertanya.
"Apa kamu lupa Han, setiap sore kan kita pergi ngaji di pak ustadz. "
"Astaga aku lupa. "
"Kalau begitu Ayo, keburu pak ustadz marah. "
Kami berjalan ke rumah pak ustadz, rumah beliau memerlukan 5 menit berjalan untuk sampai di rumah pak ustadz yang bernama Adi nama panjang beliau Aditama, usia beliau 25 tahun, dia masih jomblo ada yang minat?
5 menit kemudian kami sampai di rumah ustadz Adi, kami melihat ustadz sudah ada di teras rumahnya menunggu murid muridnya datang semua.
"Assalamu'alaikum pak ustadz. "
Kami bertiga mengucapkan salam dengan kompak.
"Wa'alaikumussalam, kalian sudah datang, duduk duduk. Yang lain nya mana. "
"Tidak tau pak ustadz. "
"Baiklah kita tunggu yang lain, dan kalian bertiga ambil Al Quran kalian di dalam dekat rak buku. "
"Baik Pak ustadz. "
Aku baru mau berdiri tiba tiba pas ustadz Adi berbicara jadi aku duduk kembali deh.
"Oh yah kalian sudah wudhu kan. "
"Belum."
"Sebaiknya kalian wudhu dulu di samping rumah, baru kalian ke sini. "
"Al Quran nya gimana pas ustadz. "
"Biar ustadz yang ambilkan."
"Makasih ustadz. "
"Sama sama, oh yah gantian. "
"Siap."
Hormat kami ke pak ustadz Adit. Ustadz Adit hanya tersenyum melihat tingkah kami bertiga. Oh yah kami bertiga adalah murid kesayangan pak ustadz Adi.
"Siapa yang duluan wudhu. "
"Aku aja. "
"Baik, jadi lia yang pertama yang kedua aku dan ketika Han. "
"Oke."
Aku memulai berwudhu dari tangan sampai kaki. Aku sudah mengetahui cara cara wudhu dan niat wudhu tapi niat sesudah wudhu biasanya aku membacanya dengan terbalik balik.
Sekarang giliran Ahmad yang udah, beda lagi kalau Ahmad dia sudah menghafal niat sebelum wudhu dan sesudah wudhu. Hanin juga sama kaya Ahmad.
Kami bertiga telah wudhu, kami kembali ke pak ustadz Adi, aku melihat ternyata semua udah para datang, dan
"Siapa dia "
Hayo kira kira dia siapa yah ada yang tau
Tunggu di Bab selanjutnya
Visual pak ustadz nya
Sekian dari saya Assalamu'alaikum 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KU
AcakHalo semuanya (●'◡'●)ノ Banyak yang berkata bahwa hidupku enak. Emang enak dari mananya, sih? Kalian belum merasakan kehidupanku yang sebenarnya. Ini lah kisah seorang gadis kuat dengan keadaannya hidup. Gadis yang dipaksa dewasa oleh keadaan, gadi...