Kehidupanku 10

1 1 0
                                    

"Iya ayah. "

*****

"Ayah kita mau kemana? "

Aku bertanya kepada ayah saat dia menaiki motornya.

"Ke sawah sayang. "

"SAWAH."

Aku berteriak heboh saat mengetahui tujuan hari ini.

Oh yah hari ini hari minggu yah jadi Lia engga sekolah.

"Yey udah lama Lia engga ke sana, ayo ayah cepat kita berangkat. "

Teriak ku, ayah hanya Menggelengkan kepalanya melihat tingkah ku yang penuh semangat itu.

"Ibu engga ikut yah. "

"Tidak sayang, ibu mu mau pergi ke acara. "

"Acara? Acara apa yah ko Lia engga tau. "

"Kamu ini, ibu mu pergi ke rumah pak ustadz. "

"Pak ustadz? "

"Iya, soalnya ayah dengar pak ustadz mau nikah. "

"Ha? Kapan yah ko Lia engga tau kalau pak ustadz mau nikah. "

"Mm semalam ibu mu cerita. "

"Ih ko engga ada yang kasih tau Lisa sih, padahal Lia juga ingin tau. "

Kataku ngambek ke ayah dan ibuku.

"Haha ada ada saja kamu sayang, mau ikut ibu atau ayah nih. "

"Ayah. Ayo yah keburu Lia marah. "

"Haha dasar, putri siapa sih ini hem, kenapa lucu banget. "

"Ih ayah, masa ayah engga tau, Lia kan putri ayah. Putri ayah yang cantik dan imut ini. "

Aku menatap ayah ku dengan tajam, ayah ku ketawa terbahak bahak melihat kelucuan ku.

"Haha sini naik, mau di depan atau belakang duduknya. "

"Depan."

Semangat ku melupakan kejadian tadi.

Kami berdua berangkat, senyum di bibirku tidak pernah luntur melihat pemandangan sawah yang indah.

Aku bernyanyi kecil dengan riang.

"Sayang."

"Iya yah, kenapa?. "

"Mm ayah ingin dengar putri ayah ini nyanyi deh. "

"Nyanyi?"

"Iya ayah ingin mendengar suara putri ayah yang imut ini. "

"Boleh ko yah, tapi lagu apa? "

"Mm apa saja yang putri ayah ini hafal. "

"Mm oke. "

" Bila ingin melihat ikan

Di dalam kolang..

Tenangkan dulu airnya

Sebening kaca...

Bila mata tertuju pada

Gadis pendiam...

Caranya tak sama menggoda dara lincah..

Jangan, jangan dulu

Jangan diganggu

Biarkan saja

Biar duduk dengan tenang

Senyum, senyum dulu..

Senyum dari hauhhhhhhh.

Kalau dia senyum

Tandanya HATINYA

MAUUUUUUUUUUUU . "

Teriak ku heboh di atas motor.

Ayah hanya melototkan  matanya kangen mendengar teriakan ku.

"Sayang jangan teriak teriak. "

"Eh haha maaf yah. "

Aku menggaruk pipiku dengan canggung.

"Astagfirullah, sayang dengar lagu itu dari mana. "

"Mm engga tau, Lia pernah dengar tapi lupa di mana? "

"Astagfirullah sayang . "

Ayah hanya menggeleng kan kepalanya dengan pelan melihat respon ku.

Aku melihat ke arah samping dan melihat banyak sawah yang berjejeran dengan rapi di tengah tengah sawah ada orang yang sedang memperbaiki padinya.

"Ayah,ayah."

"Kenapa sayang. "

"Liat itu banyak burung. "

Ayah menoleh ke samping dan terlihatlah banyak burung terbang di langit.

"Masya Allah. "

"Masya Allah?  Ko ayah bilang masya Allah. "

Ayah tersenyum dan beralih melihat ke depan.












KISAH KU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang