19

0 0 0
                                    

"Wa'alaikumussalam"

*****

"Ibu ini. "

"Makasih sayang. "

"Sama sama ibu, kalo gitu lia ke depan yah mau main sama ayu. "

"Iya."

Setelah pamit aku keluar, ayu sudah duduk dengan nyaman di teras dengan kue dan teh ☕ ih enaknya.

"Wah enaknya. "

"Oh Lia sini sini duduk. "

Aku mendekati ayu dan duduk di dekatnya.

"Mau."

"Engga tadi Lia sudah di dalam. "

"Oh oke kalo gitu aku makan aja. "

Aku senyum aja.

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. "

"Ahmad."

Aku melambai tangan ke arah Ahmad yang baru saja datang bersama ayah nya.

"Kalian sudah baikan. "

"Udah." kataku dan Ahmad kompak

"Ck cepat banget. "

Gumam ayu.

"Ha ayu bilang apa? "

"Eh engga ada. "

"Oh."

Ahmad sedang memainkan jari jari tangan ku yang kecil sedangkan aku asyik melihat ayu makan.

Oh yah kalian juga suka liat orang makan engga sih?

"Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh. "

"Wih pada ngumpul nih, main kartu yu. "

"Ayo."

Kata ku semangat.

"Tapi ajarin. "

"Kalo itu mah tenang aja ada aku si paling pintar. "

"Lia bareng aku. "

"Ha enak aja, Lia bareng aku. "

"Aku."

"Aku."

"Aku."

"Ak....

"Stop kalian ini Lia bareng aku kalian berdua gimana Lia. "

"Oke."

"Ck gara gara kamu tuh. "

Ahmad tidak menghiraukan Hanin.

"Oh yah yang kalah dapat hukuman sedangkan yang menang dapat hadia gimana semuanya setuju kan. "

"Iya."

Jawab kami kompak.

"Nah kocok kartunya. "

Hanin mengocok kartu setelah selesai dia membagikan kami satu persatu sampai habis kartu di tangan Hanin.

"Siapa yang dapat kartu enam. "

"Lia."

"Nah Lia sekarang kamu kasih turun kartu enam itu. "

"Gini."

"Iya sekarang giliran ku, Ahmad terakhir. "

"Iya."

Kami bermain kartu dengan canda tawa.

Soalnya Ayu dan Hanin sekali kali bertengkar walaupun mereka saling bertengkar ujung ujung nya ketawa juga.

KISAH KU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang