KISAH KU

17

Saat aku dan ayu asyik mengobrol tiba tiba.....

*****

"Dor."

"Aaaaaa." teriak ku dan ayu

"Hahahaha."

"Woy apa yang kau lakukan ha. "

"Engga ada. "

"Engga ada engga ada sini kamu. "

Ayu mengejar pemuda yang mengagetkan kami berdua.

Coba kalian tebak pemuda itu siapa?

Yab dia Hanin pemudah resek dan nakal, yah walaupun nakal dan resek dia baik ko.

"Astagfirullah untung jantung Lia engga copot gimana kalau jantung Lia copot bisa mati dong. "

"Woy sini kamu. " teriak Ayu.

"Engga mau kejar lah kejar lah hahahaha. "

Aku melihat Ayu dan Hanin berlari mengelilingi aku.

"Hey kalian berdua, kalian engga capek apa lari mulu. Lia yang lihat kalian aja capek masa kalian engga. "

"Yah capek sih, tapi Hanin tuh ngeselin banget sih. "

Kata Ayu marah dan berjalan duduk di dekat ku.

"Ya sabar aja Ayu kamu tau sendiri kan sifat Hanin kaya gimana. "

"Iya sih tapi kan, au ah capek. "

"Hanin gih minta maaf sama Ayu dan Lia. "

"Engga mau. "

"Hanin engga boleh gitu entar kamu dosa gimana, emang Hanin mau dosa Hanin tambah banyak. "

"Yah engga mau lah. "

"Makanya minta maaf, tuh liat Ayu jadi murung gara gara Hanin. "

"Iya iya Ayu Lia aku minta maaf. "

"Iya Lia maafin. "

Aku melihat Ayu yang tidak merespon Hanin.

"Ayu itu Hanin minta maaf. "

"Ck iya. "

"Ikhlas engga. "

"Iya."

"Betulan."

"Ih iya lo Hanin yang paling rese aku maafin. "

"Lah emang aku rese yah? "

"Kamu engga sadar apa. "

"Engga."

"Kebiasaan emang. "

"Dah dah jadi kalian baikan kan. "

"Iya."

Jawab mereka kompak

"Alhamdulillah gitu dong kan Lia jadi seneng kalo gini. "

*****

"Lia kamu engga pulang. "

"Engga."

"Kalo gitu aku pulang dual yah. Assalamu'alaikum. "

"Wa'alaikumussalam, hati hati yah. "

Ayu hanya memberikan aku jempol.

Aku melihat Hanin dan Ahmad masih berada di sini.

( mereka berdua engga pulang?
  Hu apa urusan nya dengan aku
Mendingan lanjut nulis aja.)

Aku menulis kisah Abdullah, kalian masih ingat kan bab 15 saat Ayah menceritakan kisah beliau.