Ayah tersenyum dan beralih melihat ke depan.
****
"Sayang kamu harus tau, Dalam surah al Kahfi ayat 39,Allah berfirman agar seorang hamba senantiasa melafalkan kalimat masya Allah sebagai tanda kagum dibarengi rasa syukur atas anugrah dan kebaikan Allah kepadanya, sekarang Lia paham. "
"Oh gitu, iya Lia paham. "
"Nah, kita sampai. "
"Yeyy, sampai. " teriak ku heboh.
Aku melihat ayah memarkirkan motor di bawah pohon yang sangat besar.
"Lia mau ikut ayah ke sawah atau di pondok kecil itu nungguin. "
"Mm Lia ikut ayah aja deh, sekalian cari pengalaman baru. "
"Baiklah, tapi Lia harus janji kalau capek kasih tau Ayah oke. "
"Oke."
Aku dan ayah berjalan ke sawah milik ayah.
"La la lah aku sayang sekali doraemon. "
"Mm ayah punya ayah yang mana, Lia bingung sawahnya banyak banget. ""Itu yang paling tengah punya Ayah. "
"Yang ini. "
"Yap ini punya Ayah. "
"Wah luas yah. "
Ayah tersenyum, Aku melihat ayah masuk ke dalam sawah yang penuh lumpur itu.
Aku duduk di pinggir sawah menunggu ayah selesai.
"AYAH... "Teriakku.
Ayah berjalan ke arahku.
"Kenapa sayang. "
"Lia mau ikut turun ke sawah juga, Lia bosen liat ayah mulu. "
"Haha ternyata itu toh, emang Lia engga takut nanti ada linta loh. "
"Linta? "
"Iyap linta, hewan penghisap darah. "
"Kaya vampir? "
"No salah linta itu hewan kecil yang tumbuh di sawah. "
"Benerkan."
"Iya, apa Lia tetap mau turun ke sawah. "
"Mm, kalau Lia engga turun ke sawah Lia pasti bosen liat ayah mulu, kalau turun nanti ada linta, duh Lia pusing. "
"Mm Lia tetap mau turun yah. ""Bener."
"Iya Lia engga takut sama linta itu. "
"Baiklah nanti kalau Lia di gigit jangan nangis yah. "
"Iya Lia tidak akan nangis. " tekatku telak.
"Baiklah, sini. "
"Engga biar Lia sendiri, kan Lia anak kuat. "
"Baiklah baiklah. "
Aku turun dengan hati hati dan
"Yey Lia berhasil turun. " aku kegirangan, ternyata gini toh rasanya turun ke sawah.
Kakiku penuh lumpur haha 🤣😂
"Dasar."
"Kenapa yah. "
"Tidak papa. "
Ayah melanjutkan kerjaannya yang tertunda.
"Mm Lia ngapain yah, bantuin ayah ah. "
"Ngapain sayang. " ayah melihatku mengambil lumpur dan meletakkannya di pinggir sawah seperti ayah tapi ayah menggunakan cangkul.
"Bantu ayah. " aku tersenyum ke arah ayah.
Ayah membiarkan aku saja, ternyata sangat asyik yah bantu ayah di sawah aku dapat pengalaman baru.
****
"Lia."
"Iya ayah. " aku menatap ayah yang sedang membilas tangan dan kakinya yang penuh lumpur.
"Sini udah siang kita pulang. "
"Yah cepat banget yah. "
"Haha lain kali Lia ke sini lagi deh. "
"Janji yah ajak Lia ke sini lagi. "
"Iya sayang, sini bersihin dulu tangan dan kakimu, tuh liat penuh lumpur. "
"Hehe, tapi walaupun kotor sekarang Lia tau betapa susahnya kerja di sawah. "
"Lia seneng. "
"Seneng banget yah. "
"Baguslah."
"Ayah liat. "
Ayah melihat ke arah kaki ku.
"Ini apa yah ko nempel di kaki Lia. "
"Itu linta sayang. " panik ayah melihat hewan itu berada di kaki ku.
"Oh ini toh namanya linta, lucu yah. "
"Eh lucu mana nya sayang, sini biar ayah buka tuh linta. "
Aku mendekati ayah, aku melihat ayah berusaha mengambil linta yang berada di kaki ku tapi ternyata linta itu nakal juga tidak mau ikut dengan ayah.
"Ih ko lintanya nakal. "
"Namanya juga linta sayang. "
5 menit kemudian, linta yang berada di kaki ku terlepas.
"Yey terlepas, tunggu ko darah Lia keluar yah. "
"Itu kan gara gara linta sayang. "
"Hu dasar linta jahat Lia engga suka sama linta. "
"Ada ada saja kamu. "
"Ayo pulang udah mau dzuhur. "
"Ayo."
Aku dan ayah berjalan ke arah motor dan yah kita pulang deh.
KAMU SEDANG MEMBACA
KISAH KU
AcakHalo semuanya (●'◡'●)ノ Banyak yang berkata bahwa hidupku enak. Emang enak dari mananya, sih? Kalian belum merasakan kehidupanku yang sebenarnya. Ini lah kisah seorang gadis kuat dengan keadaannya hidup. Gadis yang dipaksa dewasa oleh keadaan, gadi...