Bujuk

446 40 7
                                    

Sorry for typo ....

🍁🍁🍁





"Sayang please, udah dong marahnya. Kamu gak capek apa diemin aku terus? Aku mau keluar kota lho ini." Mohon Haruto dengan duduk berlutut didepan Junkyu.

Pasalnya sejak bangun tidur tadi, Junkyu benar-benar mendiami Haruto. Apapun yang diucapkannya akan diabaikan oleh Junkyu.

"Junkyu sayang, aku mohon. Aku minta maaf, aku ngaku aku salah gak kasih kamu kabar, kemarin dikantor bener-bener chaotic banget."

Junkyu masih diam tapi Haruto masih mencoba membujuk istrinya.

"Ayolah sayang, aku mohon maafin aku, eum." Mohon Haruto dengan wajah yang memelas.

Junkyu menghela nafasnya, dia udah jengah denger rengekan suaminya. Jadi mau tidak mau dia harus buka suara, walaupun perasaannya masih dongkol.

"Jujur aku kecewa banget sama kamu Haru. Kamu sebenernya kenapa sih? Kemarin pagi kamu janji mau pulang cepet tapi nyatanya kamu tetep aja pulang tengah malam. Terus kamu juga kenapa matiin hape kamu? Kenapa kamu gak balas chat aku?" Ujar Junkyu dengan menaikan sedikit nada bicaranya.

"Maaf sayang, aku minta maaf banget. Aku salah udah ingkari janji kita. Kemarin ada masalah dikit dikantor, aku harus ngurus ini dan itu makanya aku gak bisa pegang hape dan gak taunya hapeku udah lowbat. Maafin aku ya sayang."

"Kamu mikirin perasaan ku gak sih Haru?! Aku udah capek-capek masak nyiapin buat dinner kita tapi kamu seenaknya pulang tengah malem!!" Junkyu diam sebentar menjeda ucapannya, dia menatap menelisik suaminya.

"Atau jangan-jangan semalem kamu sengaja matiin hape kamu dan kamu pakai alasan kerjaan buat ketemu sama selingkuhan kamu!!"

"Ss...sayang, kamu ngomong apa sih? Selingkuh apa?? Aku enggak pernah selingkuh sayang." Jawab Haruto sedikit gugup.

"Kamu terlalu mencurigakan Haru. Kamu beli apartemen tanpa bilang dulu sama aku. Akhir-akhir ini kamu sering pulang malem dan kamu juga jadi sering pergi keluar kota."

"Jadi kamu gak percaya sama aku?!" Haruto mengambil ponselnya lalu menyodorkannya pada Junkyu.

"Ini kamu boleh cek hape aku kalau kamu curiga sama aku. Disitu ada jadwal kerjaku juga. Kamu bisa cek semuanya."

Junkyu menatap ponsel hitam milik suaminya, meskipun ragu, Junkyu tetap mengambil dan melihat isi ponsel sang suami.

Sebenarnya Haruto merasa was-was, dalam hatinya merapalkan doa, supaya Junghwan tidak mengirim pesan padanya.

Puas memeriksa ponsel suaminya, Junkyu mengembalikannya lagi pada siempu.

"Apa sekarang kamu percaya sama aku?"

"Maaf Haru udah ngeraguin kamu."

"Iyaa gakpapa sayang. Aku juga minta maaf sama kamu udah ingkari janji makan malam kita. Kalau soal apartemen itu, aku mau kasih tau kamu, cuma kita belum ada waktu buat ngobrol berdua." Haruto memegang kedua tangan istrinya lalu mengecup punggung tangan Junkyu.

"Kamu mau maafin aku kan?? Aku janji habis pulang dari luar kota kita romantic dinner."

"Iyaa aku maafin kamu. Tapi jangan kayak gini lagi, aku gak suka."

"Iyaa sayang, makasih ya udah mau maafin aku. Aku janji gak akan ngulangin kesalahan aku lagi."

"Aku gak butuh janji kamu, aku maunya bukti."

Haruto tersenyum lalu memeluk tubuh ramping istrinya, "iyaa sayang, aku pasti bakal buktiin ke kamu."

Junkyu melepas pelukan sang suami, dia tersenyum cantik menatap suaminya, "yaudah sana buruan mandi, nanti kamu ketinggalan pesawat. Aku mau bikin sarapan dulu buat kamu."

Broken VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang