Pertemuan Tak Terduga

457 42 2
                                    

Sorry for typo...


🍁🍁🍁

Tiga puluh menit sudah Hyunsuk berkeliling galeri dengan ditemani oleh Somi. Melalui ekor matanya Hyunsuk melirik Somi yang sedari tadi hanya diam saja. Jika diperhatikan lagi, gadis blesteran itu sepertinya sedang dilanda kebosanan.

"Somi, kalau kamu bosan kamu boleh kok pergi ke cafe sebrang jalan itu. Aku bisa keliling sendiri."

"Ehh saya gak bosan kok bu, saya temani ibu aja. Kalau gak nanti saya bisa dimarahin pak Jihoon."

"Jangan bohong Somi, itu kelihatan banget kamu bosennya." Hyunsuk tersenyum kecil lalu mengeluarkan blackcardnya dan memberikannya pada Somi.

"Ini kamu pakai buat beli apapun yang kamu mau di cafe itu. Nanti aku hubungi kamu, kalau aku sudah selesai lihat lukisan disini.

"Tapi bu, gimana kalau ketahuan pak Jihoon saya tidak menemani ibu."

"Asal kamu gak bilang ke suami saya, dia gak bakal tau kok."

Dengan canggung Somi menerima blackcard dari Hyunsuk, "yasudah kalau gitu, saya tinggal dulu ya bu. Permisi." Hyunsuk tersenyum simpul seraya menganggukan kepalanya.

Setelah kepergian Somi, Hyunsuk berkeliling sendiri. Hingga dia berhenti pada salah satu lukisan. Lukisan seorang wanita yang duduk di dekat jendela menatap hamparan lautan dengan memegang sebuah cangkir.

Untuk sesaat Hyunsuk tertegun melihat lukisan yang ada dihadapannya. Entah kenapa dia merasa tertarik dengan lukisan ini. Dia sedikit memiringkan kepalanya, mencoba mengingat dimana dia pernah melihat lukisan ini sebelumnya.

 Dia sedikit memiringkan kepalanya, mencoba mengingat dimana dia pernah melihat lukisan ini sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Ilustrasi)

Hyunsuk mulai terhanyut dengan lukisan itu, hingga tak menyadari kalau seseorang berdiri disampingnya.

"Sepertinya anda sangat menyukai lukisan ini nyonya."

Hyunsuk menoleh mendapati seorang pria berpakaian rapi berdiri disebelahnya. Ikut menatap lukisan didepannya.

"Ya, saya sangat menyukainya." Jawab Hyunsuk.

"Lukisan ini berjudul the first and last. Lukisan yang menggambarkan ketulusan dan pengorbanan....

....Ahh maafkan saya, sepertinya saya terlalu banyak bicara. Perkenalkan saya Song Mingi, kepala kurator di galeri ini." Pria itu mengulurkan tangannya.

"Saya Choi Hyunsuk." Sahut Hyunsuk seraya membalas uluran tangan Mingi.

"Apa anda seorang kolektor lukisan nyonya Choi?"

"Ahh bukan, saya hanya sekedar menyukai lukisan saja." Sahut Hyunsuk sedikit canggung.

"Tuan Song, apa lukisan ini pernah dipamerkan sebelumnya?" Tanyanya lagi.

Broken VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang