Broken Vow

Demi Waktu

Sebenernya gak pede banget sama chap ini tapi yasudahlah...semoga kalian suka... happy reading guys...

Sorry for typo....

🍁🍁🍁

"Kyu..."

"Junkyu..."

Yang dipanggil terus melenggang masuk kedalam kamar tanpa ingin menyahuti panggilan Haruto sedikitpun.

Junkyu membanting foto pernikahannya yang tergantung apik di dinding kamar hingga menimbulkan bunyi nyaring. Tak hanya itu, Junkyu juga membanting semua benda yang dilihatnya. Hingga kamar mereka sudah tak berbentuk. Sangat berantakan.

"Junkyu...stop! Tolong dengerin penjelasan ku dulu."

Haruto mencoba menghentikan aksi istrinya namun Junkyu dapat memberontak. Sekarang dia malah menatap nyalang suaminya.

"Apa?! Apa lagi yang mau kamu jelasin!! Mau membela diri?! Mau menyangkal?! Apa Haruto!! APA!!" Teriak Junkyu diakhir.

"Gak perlu kamu jelasin semuanya udah jelas. Aku udah lihat semuanya Haru!! Aku benci sama kamu!! Kamu brengsek!! Kamu bajingan!!" Imbuhnya.

Dengan berlinang air mata, Junkyu menatap sendu suaminya. Air matanya semakin turun dengan derasnya. Kepalnya berdenyut, dadanya terasa sesak. Kakinya melemas hingga badanya merosot kelantai, tak memperdulikan pecahan kaca yang mungkin akan melukai kakinya.

"Kenapa Haru? Kenapa? Kenapa kamu jahat sama aku? Aku punya salah apa sama kamu??" Tanya Junkyu lirih.

Haruto berlutut didepan Junkyu, menyamakan tinggi mereka. Pria itu ingin memeluk istrinya namun Junkyu menolak dan mendorong badan Haruto.

"Jangan sentuh aku!! Aku jijik sama kamu!!"

"Junkyu...maafin aku. Maafin aku. Ku akui aku selingkuh. Aku brengsek. Aku bajingan. Aku tau kata maaf gak cukup buat kamu maafin aku. Tapi aku tulus minta pengampunanmu."

"Apa?? Maaf?? Pengampunan?" Junkyu terkekeh miris. Dia mengusap kasar air matanya yang membasahi pipinya.

"Kamu sadar gak sama apa yang udah kamu lakuin Haruto. You liar. You cheathing on me!!"

Haruto menundukkan kepalanya tak berani menatap istrinya. Rasa bersalahnya terus menyeruak dan semakin menyelimutinya.

"Udah berapa lama hubungan kamu sama wanita jalang itu."

"Junkyu maafin aku, aku bisa jelasin."

"JAWAB HARUTO!! Aku butuh jawaban kamu bukan penjelasan!!"

"Baru jalan enam bulan."

Junkyu tertawa miris mendengar jawaban Haruto.

"Baru? Baru kamu bilang?? Jadi kalau aku gak mergokin kamu ada diapartemen jalang itu, kamu berencana terus selingkuh sama jalang itu, IYA!!"

"Kyu...gak gitu. Aku bisa jelasin semuanya."

"Cukup Haruto. Aku gak mau denger apa-apa lagi dari kamu. Aku benar-benar kecewa sama kamu, Haru. Apa kamu lupa gimana dulu kamu ngejar cinta ku? Apa kamu lupa gimana perjuangan kamu buat yakinin kedua orang tuaku saat memintaku untuk jadi istrimu?! Apa kamu juga lupa janji suci yang udah kamu ucapakan di altar, didepan Tuhan dan para tamu undangan?! Apa kamu lupa Haruto!!"

Rasa bersalah Haruto semakin besar, dia semakin menundukan dalam kepalanya. Haruto benar-benar lupa bagaimana dulu dia sangat menginginkan Junkyu untuk jadi istrinya.