Ketahuan ??

464 38 11
                                    

Sorry for typo....

🍁🍁🍁





"Aku ada meeting pagi
Kopi dan sarapan mu udah aku siapin dimeja"

Junkyu


Itu tulisan pada sticky note yang ditempel Junkyu dipintu kulkas. Haruto membuang sticky note itu lalu menuju meja makan.

Diatas meja terlihat secangkir kopi yang sudah mulai dingin. Haruto membuka tudung saji yang menutupi piringnya. Dia merasa sediki terkejut saat menemukan sepiring nasi goreng disana.

"Nasi goreng? Tumbenan banget Junkyu masak." Gumamnya.

Entah kenapa perasaannya jadi tidak enak. Namun Haruto tak mau ambil pusing, dia segera menghabiskan sarapannya dan berangkat ke kantor.

Hingga sampai dikantor, perasaan Haruto tak kunjung membaik malah semakin resah. Dia mengambil ponselnya lalu mendial nomer Junghwan.

Setelah beberapa kali deringan akhirnya tersambung.

"Hallo sayang."

"Iyaa mas, kenapa?" Sapa Junghwan. Suaranya terdengan riang dari sebrang telfon.

"Kok lama angkat telfon dari aku? Kamu lagi ngapain sih?"

"Maaf mas aku lagi mandi. Mas tumben telfon jam segini, ada apa?"

"Aku kangen sama kamu. Kenapa semalem ponselmu nggak aktif?"

"Ahh maaf mas, semalem aku ketiduran nggak sempet charge hape juga."

"Yaudah gakpapa, tapi jangan gitu lagi ya aku kan khawatir."

"Iyaa mas, maaf ya bikin kamu khawatir."

"Nanti kamu langsung pulangkan? Aku mau ke apart kamu soalnya."

"Iyaa mas. Yaudah aku mau siap-siap dulu mas. Sampai ketemu nanti ya."

"Iyaa sayang, love you."

"Eum...love you more daddy."

Mendengar jawaban dari Junghwan membuatnya tersenyum. Dia lalu mematikan sambungan telfon mereka.

"Junghwan baik-baik aja. Apa ini cuma perasaan gue aja ya." Gumam Haruto.

Sementara itu diapartemen Junghwan.

Gadis itu menatap jengah Jeongwoo yang sejak tadi memperhatikannya. Pagi-pagi sekali Jeongwoo datang ke apartemen Junghwan dengan membawa makanan untuk mereka sarapan.

"Kenapa mesti bohong sih? Kenapa nggak bilang aja kalau lagi sama gue."

"Cari mati lo? Lo nggak cukup sama pukulan mas Haru tempo hari di club?"

"Nggak, pukulannya gak seberapa kok."

"Ck, mending sekarang lo pergi dan jangan pernah lagi datang kesini!!"

"Kok ngusir. Gue kan mau nganterin lo berangkat kerja."

"Lo nggak punya kerjaan ya? Gue nggak perlu dianter, gue bisa berangkat sendiri." Sahut Junghwan ketus.

"Sayangnya gue emang lagi nggak ada kerjaan, makanya gue datang kesini mau nganterin lo biar gue ada kerjaan."

Junghwan merotasikan kedua maniknya malas, "Jeongwoo denger ya, apapun yang lo lakuin buat gue, itu nggak akan merubah keputusan gue."

"Iyaa gue tau kok Ju. Gue beneran cuma mau nganter lo berangkat kerja doang. Gak lebih."

"Jeongwoo serius deh, gue beneran bisa berangkat sendiri!"

Broken VowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang