Hari berganti minggu, minggu berganti bulan hingga hari ini 3 bulan sudah setelah Irene memutuskan Suho melalui pesan singkat.
Irene keluar dari ruang operasi saat hari sudah gelap yang dimana dia langsung disambut oleh Krystal.
"Ada yang mencarimu"
Irene menatap malas ke arah Krystal, dia bisa menduga siapa yang mencarinya sampai ke rumah sakit.
"Hei, mau kemana?" Krystal mengejar Irene dengan berlari kecil.
"Kalau itu Suho aku tidak akan menemuinya"
"Bukan" Jelas Krystal sambil ikut masuk ke dalam lift bersama Irene.
Saat mendengar ucapan Krystal, Irene segera menatap tegas ke arah Krystal seolah-olah tahu siapa yang datang.
Melihat tatapan Irene, Krystal tersenyum lembut sambil mengangguk seolah-olah mereka bisa saling membaca pikiran melalui tatapan mata. Tangan Irene yang semula akan menyentuh angka 9 berpindah ke angka 1.
"Dimana dia?" Tanya Irene begitu pintu lift terbuka di lantai satu.
Krystal menunjuk ke salah satu arah di ruang tunggu lobby menggunakan kepalanya, sedangkan Irene segera keluar meninggalkan Krystal.
Lelaki ber-kacamata dengan sweater long neck warna putih berlengan panjang tersenyum manis ke arah Irene.
"I'm home" ucapnya lembut dengan senyum di wajahnya yang membuat matanya seperti ikut tersenyum. Lelaki itu berdiri dan membuka lebar tangannya seolah-olah siap menerima pelukan dari Irene.
"I Miss you" bisik lelaki bernama lengkap Sambara Lakeswara saat Irene berlari memeluknya.
Tidak ada jawaban dari Irene, dia ragu untuk menjawab ucapan Bara.
Irene mendongakkan kepalanya lalu tersenyum,
"Sedang libur?" tanyanya manis yang dijawab dengan anggukan kepala oleh Bara.
"Jam berapa kau selesai bekerja?"
Irene melepaskan pelukannya lalu mundur beberapa langkah dari Bara.
"Kenapa?"
"Aku ingin pergi berdua" jawabnya santai dengan senyuman manis yang terlukis jelas di wajah tampannya.
"Kemana?"
"Terserah. Tunjukkan aku tempat yang bagus, aku akan membawamu pergi kemanapun kau mau."
Irene tertawa kecil saat mendengar ucapan Bara.
"Kenapa kau selalu ingin membawaku pergi dari dulu?"
Kali ini gantian Bara yang tertawa mendengar ucapan Irene,
"Aku hanya ingin melakukan apapun yang membuatmu bahagia"
Ekspresi Irene seketika berubah saat mendengar ucapan Bara. Lelaki berusia 35 tahun itu dari dulu memang tidak pernah berubah, bahkan dia lelaki pertama yang tidak perduli apapun kondisi Irene, termasuk untuk masalah rahim Irene yang harus di angkat sekalipun, itu bukan masalah untuknya selama Irene tetap di sampingnya.
Bara mendekat, tangannya mengusap lembut kepala Irene.
"Aku tunggu disini" ucapnya dengan senyuman manis di wajahnya.
Sekitar 30 menit, Irene yang sudah berganti pakaian dengan rambutnya yang dia kuncir kuda kembali menemui Bara.
"Pergi sekarang?" Tanyanya sambil menunggu Irene menerima uluran tangannya.
Wanita cantik itu dengan cepat menerima uluran tangan Bara. Kakinya melangkah menuju ke sebuah mobil yang di parkir tidak jauh dari pintu utama lobby rumah sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
First Love
FanfictionMahardika Suho Dirgantara, lelaki tampan berusia 35 tahun yang memiliki seorang putra berusia 15 tahun yang baru saja masuk SMA. Kehadirannya di acara penerimaan siswa baru di sekolah sang putra membuatnya kembali bertemu dengan sosok wanita cantik...